Jumat, 28 Februari 2020

RENUNGAN MINGGU INVOCAVIT, 01 MARET 2020

Berserulah Senantiasa 

Kepada Tuhan 

(Matius 9:27-31)



Untuk mencapai atau memenuhi apa yang menjadi kebutuhan bahkan keinginan kita sekalipun, pertama-tama kita harus mempunyai kesungguhan serta keteguhan hati, tekad serta motivasi yang benar. Dengan memahami apa yang menjadi kebutuhan utama kita, di sana kita akan bersungguh untuk memilikinya. Mengapa? 

Sering terjadi seseorang kurang memahami apa itu yang menjadi kebutuhannya dan apa yang menjadi keinginannya, sering orang menyamakan kedua hal itu yang walaupun sangat berbeda. Keinginan bukanlah sebuah kebutuhan, akan tetapi kebutuhan adalah merupakan keinginan. Artinya menjadi perenungan, sudahkah apa yang kita inginkan itu benar-benar menjadi sebuah kebutuhan kita? Supaya dengan pemahaman itu kita mengerti apa yang kita mau lakukan.

Kisah dua orang buta yang benar-benar memahami apa kebutuhan mereka, yaitu “dapat melihat“ sehingga mereka berusaha mencari tahu siapakah Yesus yang sering mereka dengarkan. Yesus yang berkuasa menyembuhkan segala penyakit, Yesus yang oleh kasihNya mau menerima semua orang dengan segala permasalahan hidupnya. Mendengar Yesus, memahaminya dalam iman, memampukan mereka menerobos tradisi yang berlaku, sebab dengan kesungguhan untuk bertemu dengan Yesus dalam iman yang benar, akan memampukan kita menerima limpahan kasih karunia; memampukan mereka (kedua orang buta) menerima kesembuhan.

Harus memang kita akui, iman menuntut kita harus memiliki, keteguhan hati serta penyerahan diri, serta kesabaran, sebab doa-doa dan permohonan kita tidak serta merta Tuhan jawab sesuai dengan keinginan kita. Terkadang Tuhan menunda untuk sesaat, demi pembangunan diri kita akan kesungguhan, keteguhan serta pengharapan kita. Yesus tidak serta merta menjawab kedua orang buta yang terus menerus berteriak memanggil nama Yesus, Ya Yesus Anak Daud kasihanilah kami“, dan bahkan Yesus bertanya, sampai dimanakah mereka mengasihi dan mempercayai Yesus:Apakah kamu percaya Aku bisa menyembuhkanmu. Mengapa? Yesus perlu membangun keyakinan kita/iman kita yang benar-benar kepada-Nya, bukan karena ikut-ikutan, bukan karena ada keinginan saja, tetapi harus dari seluruh kehidupan kita, berserah dan beriman kepadaNya. Biarlah Yesus yang berkarya, mari kita dalam iman yang sungguh datang kepadaNya. Oleh kasihNya, Yesus akan senantiasa mendengarkan seruan kita minta tolong, (Maz. 50:15; 91:15a; 1 Pet. 5:7).


Keteguhan iman kedua orang buta pada Yesus, berbuahkan sukacita, matanya dicelikan dan disembuhkan. Anehnya, mengapa Yesus melarang mereka untuk ceritakan pada orang banyak perihal kesembuhannya? Yesus tidak mau mereka jatuh pada kesombongan rohani, kesombongan iman, tetapi hendaklah setiap anugerah kasih Tuhan yang kita terima akan membawa kita kerendahan hati dan pengungkapan syukur melalui perbuatan kita. Tuhan mendengar seruanmu yang tulus dan sungguh dalam iman akan Yesus. Amin. Selamat hari Minggu! (HS).

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...