Senin, 17 Februari 2020

RENUNGAN MINGGU ESTOMIHI, 23 FEBRUARI 2020

TUHAN PERLINDUNGANKU


(Mazmur 31: 1-9)








Banyak orang Kristen memiliki pola pikir yang salah. Berpikir karena mereka adalah orang Kristen, maka Tuhan pasti dan otomatis melindungi mereka dari segala sesuatu bahaya, kerugian maupun penyakit. Mereka berpikir bahwa mereka tidak akan pernah jatuh sakit, mereka tidak akan pernah gagal dalam usaha mereka, mereka akan bebas dari masalah. Segala macam sakit penyakit, kegagalan, masalah, itu dianggap sebagai dosa. Orang Kristen seringkali mencap bahwa orang miskin dan orang yang sakit adalah karena mereka berdosa. Benarkah demikian?

T
uhan juga sangat ingin memberkati anak-anak-Nya, dan juga ingin anak-anak-Nya selamat, bahagia, aman dan sentosa. Bapa mana di dunia ini yang tidak ingin anak-anaknya senang dan berhasil? Demikian juga dengan Bapa di surga, pastilah Ia ingin anak-anak-Nya senang dan berhasil. Tetapi, jika kita mau selidiki, ada banyak ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang hidup orang percaya menderita.

Mazmur 31: 1-9, dimulai dengan pernyataan pemazmur yang menyatakan bahwa Tuhan adalah bukit batu dan pertahanannya (ay.4a). Alkitab selalu menyatakan Tuhan sebagai tempat perlindungan, bukan tempat penyerangan. Mengapa? Karena Tuhan tidak ingin kita bersikap ofensif. Tuhan ingin kita sebagai anak-anak-Nya bersikap defensif. Defensif dalam hal ketika masalah datang, ya harus dihadapi. Harus dilalui. Jangan justru menyerah atau kita lari dari masalah.

Ketika Tuhan adalah bukit batu dan pertahanan kita, maka kita harus benar-benar mengandalkan Tuhan. Menghadapi bahkan memenangkan masalah yang datang menyerang kita. Bersyukurlah kepada Tuhan bahwa Ia adalah Allah yang setia yang tidak pernah meninggalkan kita. Ia akan menuntun kita dan membimbing kita melalui jalan-Nya yang terbaik bagi kita (ay.4b). Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan mulus karpet merah bertabur bunga tanpa masalah. Tuhan bahkan tidak pernah menjanjikan bahwa kita tidak akan terperangkap dalam jaring yang dipasang orang-orang fasik. Akan tetapi satu janji Tuhan bahwa sekali pun kita masuk ke dalam jaring itu, Tuhan akan melepaskan dan mengeluarkan kita (ay.5a). Ia adalah Tuhan yang setia, Tuhan yang bisa kita percaya untuk menjadi tempat perlindungan, keselamatan bagi kita (ay. 5b).

Mungkin Anda sedang dalam keadaan yang kurang baik. Ada orang jahat yang sedang memasang jaring terhadap Anda. Mungkin juga Anda sudah jatuh ke dalam jaring tersebut. Jadikan Tuhan penyelamatmu, benteng pertahananmu. Tuhan akan melepaskan dan mengeluarkanmu dari jaring tersebut. Sesulit apapun keadaanmu, mungkin jaring-jaring itu sudah melilit dan membelit, seakan-akan sudah tidak punya harapan lagi, percayalah bahwa Tuhan sanggup mengeluarkanmu. Sebab untuk keselamatan kitalah Yesus disalibkan, mati dan bangkit kembali. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...