Rabu, 13 November 2019

RENUNGAN MINGGU XXII SETELAH TRINITATIS, 17 NOVEMBER 2019

PERDULI AKAN KEBUTUHAN ORANG LAIN


(Filipi 4: 10-20)





Hedonisme satu istilah Yunani, yakni “hedone” yang berarti kesenangan. Pandangan hidup yang menyatakan, bahwa kebahagiaan hanya bisa diperoleh dengan mencari kesenangan pribadi sebanyak-banyaknya serta menghindari perasaan yang menyakitkan. Kesenangan pribadi atau kelompok merupakan hal yang utama dan tidak peduli pada lingkungan, budaya, tidak ada kepekaan sosial. Beberapa ciri-ciri antara lain: Gaya hidup konsumtif, memenuhi nafsu keinginan sendiri semata. Materialis menganggap uang merupakan segalanya dalam memfasilitasi kehidupan untuk mewujudkan semua keinginan, juga tidak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki, mengarah kepada penyimpangan sosial, tindak kriminal. Hidup Individualis serta Diskriminatif, merasa sanggup melakukan semuanya sendiri. Memunculkan sikap pemalas dalam diri penganutnya, karena mereka selalu membuang-buang waktu dengan melakukan yang disukai, namun sesuatu itu adalah hal yang tidak berguna, sehingga selalu menghindar dari hal lain dengan banyak alasan. Melahirkan pergaulan bebas, mengabaikan perasaan atau kebahagiaan orang lain.

 Hedonisme pastilah bertolak belakang dengan firman Tuhan “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (ay.13), ayat ini bukanlah sekedar frase motivasional. Ini menyatakan satu kebenaran yang dalam dari Alkitab. Ada pelajaran yang agung dalam teks ini. Dalam hidupnya rasul Paulus telah mengalami ini. Ini bukan berarti ia dapat melakukan segala sesuatu. Sesungguhnya ada beberapa hal yang tidak dapat ia lakukan. Namun ini berarti bahwa ia dapat melakukan segala sesuatu yang Allah kehendaki darinya. Pengalaman Paulus dalam berbagai perubahan hidup telah menjamin hidupnya sampai pada kesimpulan ini; dan ia sekarang menyatakan kepercayaannya yang pasti bahwa tidak ada sesuatu yang harus dilakukannya yang tidak dapat dilaksanakannya. Dalam diri Paulus, deklarasi ini bukan suatu kepercayaan pada diri sendiri, atau semata-mata merupakan hasil dari pengalamannya sebelumnya. Ia tahu dengan baik di mana kekuatan yang diperoleh dengan melakukan segala sesuatu dan bahwa ada tangan yang menegakkan dia sehingga ia yakin dapat melakukannya, ini juga oleh dukungan jemaat Filipi. Tetap kuat dan berpengharapan di tengah gejolak dalam menghadapi gejolak apa pun dan memiliki kontribusi bagi jemaat. Bagaimana dengan Anda? Untuk memperolehnya, kita harus datang kepada Kristus dengan iman!

P
esta Gotilon hari ini jemaat menyampaikan terima kasih kepada Tuhan, dengan memberi persembahan, karena Ia memelihara hidup kita. Mari, lakukanlah sembari mengucapkan: “Aku dapat melakukan segala sesuatu oleh karena Kristus yang memberi kekuatan kepadaku.”


Doa:     

Ya Tuhan tolonglah kami untuk hidup memuliakan Nama-Mu dan perduli dengan sesama. Dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. Selamat hari Minggu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...