Selasa, 08 Oktober 2019

RENUNGAN MINGGU XVII SETELAH TRINITATIS, 13 OKTOBER 2019


HIDUP DI JALAN TUHAN

 (Mazmur 25: 8-15)





Apakah Anda menceritakan hal-hal yang penting hidup Anda kepada sembarang orang? Tentu tidak! Kita menceritakan hal-hal yang penting atau hal-hal yang rahasia hanya kepada orang-orang tertentu yang kita percaya. Kita tidak akan sembarangan menceritakan sesuatu kepada orang lain yang baru kita kenal. Hanya kepada orang yang dengannya kita memiliki hubungan akrab dan layak dipercaya.

Demikian juga Tuhan. Tuhan sendiri sudah menyatakan firman-Nya kepada semua orang, dan kepada seluruh ciptaan Tuhan, akan tetapi ternyata belum semua orang bisa mengerti akan apa isi hati Tuhan. Tuhan akan menceritakan isi hati-Nya, rencana-Nya, dan segala sesuatu keinginan-Nya kepada orang-orang terdekat-Nya. Siapakah orang tersebut? Orang-orang yang takut kepada-Nya (ay.12). Ketika seseorang takut akan Tuhan, berarti ia memposisikan Tuhan di posisi tertinggi, yaitu sebagai Tuhan atas segala tuhan dalam hidupnya. Ketika kita sudah mencapai tingkatan seperti itu, maka Tuhan pun akan menunjukkan jalan yang harus kita pilih, dan kita pun hidup dengan setia di jalan Tuhan tersebut.

Mazmur 25, digolongkan sebagai Mazmur kepercayaan oleh Daud tentang doa penyerahan diri dari seorang yang sadar akan dosa-dosanya, dan memohon pembebasan oleh Tuhan dari kesesakan hidupnya dengan:
1. Mengangkat jiwanya kepada Tuhan untuk berdoa. Artinya ia mengarahkan seluruh perhatiannya hanya kepada Tuhan.
2.  Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa ia tidak mungkin dipermalukan oleh musuhnya, sebab Tuhanlah yang menjadi Pembelanya.
3.  Menanti-nantikan Tuhan sedemikian rupa, dengan pengharapan janji Tuhan pasti digenapi.

Pemazmur juga memberi kita pelajaran yang berharga, bahwa kesetiaan kita kepada Tuhan tidak menjamin terhindar dari kesulitan, penyakit, dan penderitaan. Betapa orang-orang saleh dalam Alkitab mengalami penderitaan yang cukup hebat karena berbagai alasan, misalnya: Yusuf, Daud, Ayub, Yeremia, Daniel, Yesus, Yohanes, Paulus  dan lain-lain. Namun, di balik penderitaan yang mereka alami, ada rencana besar Tuhan yang hendak dinyatakan-Nya. Allah menginjinkan penderitaan terjadi tidak berarti bahwa Allah menyebabkannya. Allah tidak pernah menyebabkan kejahatan, tetapi Ia mengijinkannya terjadi dan mengarahkannya serta menguasainya supaya hal itu dapat mengerjakan kehendak-Nya. Tuhan tidak menjanjikan jalan yang mudah, lurus, rata, berkarpet merah dan bertaburan bunga. Tetapi Dia menjanjikan penyertaan-Nya.

Doa:    Ya Tuhan, kami berterima kasih atas pemeliharaan-Mu. Tolonglah kami untuk takut, selalu taat dan setia kepada-Mu. Berilah kami kemenangan dan kelegaan dalam setiap pergumulan hidup kami. Dan ampuni dosa kami dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami.  Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...