Sabtu, 19 Oktober 2019

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI REMAJA BULAN OKTOBER

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI REMAJA

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
APAKAH MASTURBASI ATAU ONANI BERDOSA?
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:
roh memang penurut, tetapi daging lemah."
( Matius 6: 41)
Sabtu, 19 Oktober 2019





1.  Bernyanyi BN. HKBP No. 24: 1-2 Lawatlah Tuhan BL. 59 As=Do

Lawatlah Tuhan, kami umatmu.
Kami mau memuji Tuhan, kar’na kasih dan rahmat-Mu.
Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.

                Kasihanilah, kami yang sesat,
                Kaulah Yesus pertolongan, yang memb’ri keselamatan
Kasihanilah, kami yang sesat.

2.  AGENDA (St. Esteria Boru Berutu, S.Pd)

3.  Bernyanyi BN. HKBP No. 18: 2 Bukalah pintu gerbang-Nya BL.84  C=Do

2.   Aku datang ya Tuhanku, lihat akau hamba-Mu
Dalam rumah-Mu Tuhanku, kami t’rima berkat-Mu
Tinggallah di hatiku, jadi rumah bagimu

4. Pembacaan Nats: 1 Yohanes 1: 5-10 (P: Pemimpin – R: Remaja)

P:   Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

R:     Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.

P:   Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa

R:     Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

P:     Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

5.  Penjelasan

“Masturbasi” (istilah lain yang berkaitan adalah “onani”) merujuk pada aktivitas pemuasan seksual yang dilakukan sendiri dan juga untuk diri sendiri. Melalui aktivitas ini, seseorang bisa menikmati kepuasan seksual tanpa bantuan orang lain. Sebagian orang terjebak pada rutinitas semacam ini, baik yang belum atau sudah kawin. Apakah tindakan ini berdosa?

Walaupun secara psikologis ada beragam jenis masturbasi, kita hanya menyoroti aktivitas yang biasa dilakukan oleh mereka yang belum kawin (para remaja dan pemuda). Jika dibatasi semacam ini, jawaban terhadap pertanyaan di atas menjadi sedikit lebih mudah. Masturbasi atau onani adalah dosa, karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.

Hal ini tentu saja tidak berarti ada sebuah teks khusus di dalam Alkitab yang melarang masturbasi secara eksplisit dan langsung. Kejadian 38: 8-10 (baca!) yang sering dipakai sebagai dasar larangan ternyata tidak relevan. Dosa Onan yang menyebabkan dia dibunuh adalah ketidakmauannya untuk menaati hukum levirat. Ketidaktaatannya menyiratkan sikap egois terhadap kakaknya. Ia seharusnya memberikan keturunan bagi kakaknya yang sudah meninggal dunia. Di samping itu, kasus Onan tidak tepat disebut “onani” dalam pengertian pemikiran modern, karena melibatkan orang lain dalam sebuah hubungan seksual biasa. Terlepas dari ketidaksesuaian Kejadian 38: 8-10, masturbasi tetap dilarang oleh Alkitab.

·           Pertama, Allah memaksudkan seks sebagai aktivitas secara biologis sekaligus psikologis dan sosial. Tidak ada solo sex (seks sendiri). Seks dan relasi tidak terpisahkan. Seks adalah ungkapan kasih sayang dan simbol keintiman (Kejadian 2: 23-24 baca!). Pemuasan hasrat seksual melalui masturbasi/onani mengabaikan aspek-aspek seksual lain yang diajarkan Alkitab.

·        Kedua, masturbasi membawa pada perzinahan. Tuhan Yesus menandaskan bahwa perzinahan sebenarnya terjadi dalam hati (Matius 5: 27-28 baca!). Tindakan masturbasi sangat sulit dilakukan tanpa dipicu (sebelum melakukan) atau dibarengi (selama melakukan) dengan pikiran maupun fantasi seksual. Pada saat pikiran kita ke arah sana, kita sudah berzinah dalam hati. Jikalau berfantasi seksual saja sudah termasuk perzinahan, apalagi jika fantasi itu dipupuk oleh pemuasan melalui masturbasi/onani.

·                Ketiga, masturbasi tidak sesuai dengan prinsip pengendalian diri (self-control). Hasrat seksual adalah alamiah, karena menjadi bagian tak terpisahkan dari fase pubertas. Hampir semua orang, kecuali yang memiliki persoalan tertentu, memiliki hasrat seksual. Walaupun hasrat ini bersifat alamiah dan pada dirinya sendiri tidak berdosa, kita harus mengontrolnya sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan dosa (Yakobus 1: 15 Baca!). Kita perlu menundukkan diri di bawah pimpinan Roh Kudus supaya buah penguasaan diri ditumbuhkan dalam diri kita (Galatia 5: 22-23 Baca!). Masturbasi hanya akan melemahkan kontrol diri kita.


6. Diskusi


6.1.  Kegiatan apa saja yang boleh kita lakukan untuk menjaga diri dari dosa sesuai dengan pokok bahasan kita malam ini?

6.2.  Bagaimana cara kita membentengi diri kita dari bacaan dan tontonan erotis yang bisa merusak diri kita di era internet sekarang ini?

6.3.  Bagaimana membentengi diri pada pergaulan kita di sekolah atau di kampus? Atau di luar sekolah?

7.  Bernyanyi BN. HKBP No. 25: 1 Firman-Mu Tuhan Allahku BL.181 Es=Do

Firman-Mu Tuhan Allahku, tak ternilai bagiku.
Kujadikan peganganku, di tiap langkah hidupku.
Kalau bukan Firman Tuhan, dasar iman umat-Mu.
Apakah dasar yang kuat, selain firman Tuhanku.

8. Doa Syafaat

9. Bernyanyi BN. HKBP No. 15: 1-2 Andai ‘ku punya suara indah BL.103 F=Do (Persembahan)

Andai ‘ku punya suara indah, seribukali suaraku.
Aku bermazmur sangat indah, dari seluruh jiwaku.
Hatiku sangat bergemar, memuji karya cipta-Mu.

                Andaikan suaraku menjangkau semua alam ciptaan-Mu.
                Akan ‘ku ajak semua makhluk nyanyikan kidung bagi-Mu.
                Hendaklah jiwa ragaku, memuji Tuhan Allahku.
10. Doa Bapa Kami – Berkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...