Minggu, 23 Juni 2019

PENELAAHAN ALKITAB SEKSI REMAJA


PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI REMAJA
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
 BEBERAPA PRINSIP MENGGUNAKAN FACEBOOK DENGAN BIJAK”
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 7: 12) 
Di Rumah:
Pdt. Nikson Simangunsong boru Silitonga
Jln. Bougenville 2 No.3  Jati Waringin
Jumat, 21 Juni 2019







Pembawa Acara: Elias Lumbanraja

1.  Bernyanyi BN. HKBP No. 24: 1-2 Lawatlah Tuhan BL. 59 As=Do

Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.
Kami mau memuji Tuhan, kar’na kasih dan rahmat-Mu.
Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.

                Kasihanilah, kami yang sesat,
                Kaulah Yesus pertolongan, yang memb’ri keselamatan
Kasihanilah, kami yang sesat.

2.  AGENDA (Pdt. Nikson Simangunsong)

3.  Bernyanyi BN. HKBP No. 18: 2 Bukalah pintu gerbang-Nya BL.84  C=Do

2.   Aku datang ya Tuhanku, lihat akau hamba-Mu
Dalam rumah-Mu Tuhanku, kami t’rima berkat-Mu
Tinggallah di hatiku, jadi rumah bagi-Mu

4. Pembacaan Nats: Matius 22: 37-40 (P: Pemimpin – R: Remaja)

P:      Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

R:     Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

P:      Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

5.  BEBERAPA PRINSIP MENGGUNAKAN FACEBOOK DENGAN BIJAK

Bagaimana Anda menanggapi ketika seseorang mem-posting komentar negatif secara daring*?
Saya baru-baru ini mendengar tentang peristiwa yang terjadi di Facebook. Seorang ibu mem-posting tentang aktivitas kampusnya, ia menulis, “Aku tiba di kampus pukul 07.00 WIB, karena ada kelas pukul 07.30 WIB lanjut rapat dan kegiatan di Kantor Biro seharian nanti. Kutemukan beberapa mahasiswa sudah duduk santai di pekarangan sekitar ruang kelas... Tapi Gadget ternyata lebih menarik daripada handbook, diktat atau buku-buku penunjang perkuliahan lainnya. Begitu tekun mereka menunduk memperhatikan layar Ponselnya. Mereka duduk bersama tapi tak saling bertegur sapa. Gadget telah berhasil mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Gadget telah berkontribusi membuat hidup manusia lebih mudah, efisiensi waktu, jadi gudang informasi (kalau terhubung kepada koneksi internet), dan berbagai hal baik lainnya (meski tidak kurang juga hal negatif terjadi karena peranan Gadget) lalu apakah kita harus memusuhi Gadget? Masing-masing terpulang kepada prinsip dan pilihan hidup setiap orang.” Lalu komentar Panjang pun dimulai, mulanya dengan simbul jempol…
Dengan cerita tersebut di atas, berikut terdapat empat prinsip yang akan membantu kita untuk menggunakan Facebook dengan bijak:
1.    Perilaku daring kita mencerminkan perilaku luring kita. Alkitab berkata, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Fil.4:8). Kamu tidak bisa berkata dan tidak bisa mem-posting apa yang tidak kamu pikirkan. Jadi sebelum kamu menulis sesuatu di Facebook, bayangkan bagaimana orang lain akan merespons apa yang kamu katakan. Apa yang mereka rasakan, baik atau buruk. Jika kamu berpikir bahwa postingan tersebut memiliki peluang untuk dilihat secara negatif oleh banyak orang, seharusnya kamu tidak mem-postingnya. Mem-posting dan mengirim pesan juga seperti wilayah hidup yang lain. Tuhan Yesus mengatakan dengan jelas, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (Mat.7:12). Perintah ini adalah perintah atau kaidah emas yang setiap kali muncul dalam Alkitab.

2.       Hindari kenegatifan secara daring. Prinsip ini seperti sub kategori dari prinsip yang pertama. Jika kamu mengatakan sesuatu yang negatif mengenai seseorang, seringnya hal tersebut kembali pada sumbernya. Jika kamu mem-posting hal yang negatif tentang seseorang di muka umum, itu akan menjadi lebih buruk. Jika kamu mencoba menyamarkan hal tersebut sehingga hanya sedikit orang yang tahu tentang apa yang kamu bicarakan, maka hal itu pun akan tercium oleh sumbernya dan mungkin 20 orang lain yang sangat sensitif akan berpikir bahwa setiap orang sedang menunjuk mereka. Jika kamu memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan seseorang, pergi dan katakanlah secara tatap muka dengan orang tersebut. Lakukanlah dalam anugerah dan kasih.

3.     Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Bagaimana jika ada seseorang yang berkata hal yang negatif tentang dirimu? Sikap untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan benar-benar sulit, tetapi itu adalah kondisi yang membutuhkan penerapan langsung dan kesabaran dirimu. Di bawah ini adalah contoh-contoh yang pernah kita temui bagaimana orang-orang merespons komentar-komentar negatif:
·         Orang negatif berkata: "Di mana kamu mendapatkan kemeja yang jelek itu?"
·    Orang positif menjawab: "Aku tahu kemeja ini mungkin tidak bagus, tapi aku benar-benar menyukai semua yang engkau kenakan."
·        Orang negatif berkata: "Aku tidak tahan! Dia sangat menyebalkan."
·        Orang positif menjawab: "Sebenarnya, dia duduk di sampingku waktu ibadah pukul 14.00 WIB. Kamu perlu mengenalnya sekali saja, dia orang yang baik."
·       Orang yang negatif berkata: "Si A dan si B menulis hal-hal yang buruk tentangmu di mading."
·  Orang positif menjawab: "Kamu bercanda! Wah, aku benar-benar menyukainya. Aku akan mencari waktu untuk berbicara hal itu padanya."
Untuk membalas komentar negatif dengan perkataan yang positif merupakan hal yang sulit. Sebab kita merasa bahwa kita memberi kekuatan lebih kepada orang yang jahat. Namun, yang benar adalah jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.

4.       Membalas orang-orang yang jahat dengan kebaikan. Amsal berkata: “Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu.” (Amsal 25:21-22).  "Menimbun bara api" artinya tanpa memerhatikan apa yang orang-orang tunjukkan dari sikapnya, kamu akan membuat mereka terbakar dengan penyesalan atas apa yang telah mereka katakan. Ini adalah sebuah taktik yang dikenal dengan nama, "membunuh orang dengan kebaikan." Bukan berarti rasa bersalah akan muncul seketika dalam hati orang tersebut. Secara umum, mereka akan menjadi bingung atau tidak sadar. Namun, seringnya mereka akan berlalu dan memikirkan hal itu. Sebaliknya, jika kamu membalas mereka dengan perkataan yang buruk, sama saja kamu melemparkan api ke dalam api. Apa yang terjadi pada api saat kita melemparkan api? Api itu akan semakin bertambah besar dan besar. Bisakah api memadamkan api? Pada akhirnya, sebagai orang Kristen kita harus mengikuti jejak Yesus, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44). LAKUKANLAH SETIAP HARI DI FACEBOOK, WA, LINE, INSTAGRAM,…!

6. Diskusi (Seren boru Sihite)

6.1.  Bagaimana cara kita agar selaras ketika daring dengan ketika luring?
6.2.  Bagaimana cara kita agar selaras ketika dager* dengan ketika luger*?
6.3.  Bagaimana cara kita agar selaras ketika darum* dengan ketika lurum*?

(* daring: dalam jaringan; * luring: luar jaringan; * dager: dalam gereja; * luger: luar gereja; * darum: dalam rumah; * lurum: luar rumah)

7.  Bernyanyi BN. HKBP No. 25: 1 Firman-Mu Tuhan Allahku BL.181 Es=Do

Firman-Mu Tuhan Allahku, tak ternilai bagiku.
Kujadikan peganganku, di tiap langkah hidupku.
Kalau bukan Firman Tuhan, dasar iman umat-Mu.
Apakah dasar yang kuat, selain firman Tuhanku.

8. Doa Syafaat (Daniel Hutajulu)

9. Bernyanyi BN. HKBP No. 15: 1-2 Andai ‘ku punya suara indah BL.103 F=Do (Persembahan)

Andai ‘ku punya suara indah, seribukali suaraku.
Aku bermazmur sangat indah, dari seluruh jiwaku.
Hatiku sangat bergemar, memuji karya cipta-Mu.

                Andaikan suaraku menjangkau semua alam ciptaan-Mu.
                Akan ‘ku ajak semua makhluk nyanyikan kidung bagi-Mu.
                Hendaklah jiwa ragaku, memuji Tuhan Allahku.

10. Doa Bapa Kami – Berkat








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...