Rabu, 13 Maret 2019

RENUNGAN MINGGU REMINISCERE 17 MARET 2019

TEGUH BERPEGANG 

PADA PENGAKUAN IMAN

 (Ibrani 4: 14-16)





B
agaimana dosa dapat disingkirkan? Alkitab Perjanjian Lama menceritakan sebuah cara untuk memperoleh pengampunan dosa. Setiap tahunnya imam besar Israel mempersembahkan korban berupa lembu jantan dan domba jantan, mewakili umat berdiri di hadapan Allah, dia harus meninggalkan umat masuk ke dalam ruang Maha Kudus, bersekutu dengan Tuhan dan menyampaikan isi hati umat kepada Tuhan. “Imam besar, dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.” (Ibr.5:1-3). Contohnya Harun dipilih dari manusia sebagai imam besar. Jawatan imam besar ini hanya boleh diemban oleh keturunan Lewi saja. 

Namun, mempersembahkan korban karena dosa tersebut, seumpama suatu catatan yang mengingatkan bahwa utang dosa ini akan dibayar nanti dengan darah korban yang sempurna. Daud berkata: “Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut … (Mzm.40:7-9). Daud berbicara mengenai Mesias dan kedatangan-Nya ke dunia dalam bentuk manusia berdarah dan berdaging. Kehendak Allah bagi Mesias ialah membuat suatu perdamaian yang sempurna bagi dosa. Tugas ini memerlukan persembahan korban dan pencurahan darah dan karenanya disediakan tubuh supaya Dia dapat menderita. Di dalam penderitaan-Nya dan kematian-Nya kehendak Allah tercapai sepenuhnya sehingga perjanjian yang baru telah tersedia. Ibrani 4:14-16 ini, menjabarkan bahwa Tuhan Yesus sebagai Imam Besar, membawa hasil yang sempurna daripada yang dihasilkan di bawah imamat Lewi. Dan dengan demikian Jesus sebagai Imam Besar sepenuhnya berkuasa untuk bertindak sebagai penyelamat yang abadi. 

Yesus sebagai Imam Besar menunjukkan bahwa Dia menjadi perantara antara Allah dengan manusia, memberikan pengorbanan penebusan bukan seperti yang dilakukan oleh seorang imam besar dalam Perjanjian Lama, tetapi oleh pengorbanan-Nya di Kayu Salib sehingga manusia dapat diselamatkan dengan mengaku dan percaya kepada-Nya. Melalui karya penyelamatan-Nya manusia menerima anugerah dan kasih karunia dalam kehidupan ini. Yesus Kristus adalah Anak Allah yang mewakili Tuhan untuk menyatakan kehendak-Nya kepada manusia di bumi. Yesus Kristus adalah Imam Besar yang mewakili manusia menghadap Tuhan. Yesus Kristus adalah Raja di atas segala raja. Yesus berada di sebelah kanan Allah Bapa menjalankan fungsi sebagai Imam Besar yang turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Teguh dan setialah berpegang pada pengakuan imanmu kepada Yesus Kristus Tuhan! Selamat hari Minggu! Amin. (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...