Selasa, 29 Agustus 2017

RENUNGAN MINGGU XII SETELAH TRINITATIS 3 SEPTEMBER 2017

Hiduplah Dalam Iman Dan Kasih

(Roma 12: 9-21)





S

eseorang sedang melewati hutan melihat seekor Serigala yang sudah lumpuh keempat kakinya. Ia ingin tahu bagaimana Serigala itu dapat bertahan hidup. Lalu ia melihat seekor Harimau datang dengan membawa seekor Kijang hasil buruannya. Harimau itu makan sepuasnya dan meninggalkan sisanya. Serigala tersebut makan dari sisa Harimau tersebut. Orang itu pun mulai mengagumi kebaikan Tuhan dan berkata dalam hati: “Aku juga akan menganggur di rumah saja dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan karena Ia akan mencukupi segala kebutuhanku!” Ia melakukan niatnya berhari-hari lamanya, tetapi tidak terjadi apa-apa. Ketika orang yang malang itu sudah hampir mati, terdengarlah suara menyapanya: “Hai, engkau orang yang sesat, bukalah matamu kepada kebenaran. Berhentilah meniru Serigala yang lumpuh!” 

     Di jalan ia melihat seorang gadis kecil menggigil kedinginan dengan pakaiannya yang tipis. Tiada harapan baginya untuk mendapatkan cukup makanan. Ia menjadi marah dan berkata kepada Tuhan, “Mengapa hal ini Kau biarkan terjadi? Mengapa engkau tidak berbuat sesuatu?” Sementara waktu Tuhan tidak berkata apa-apa. Malam harinya Tuhan menyapa si peniru Serigala tersebut: Aku telah berbuat sesuatu. Aku menciptakan engkau! Dan membawa engkau kepada gadis itu, tapi hatimu sama sekali tidak tergerak untuk menolong gadis malang itu. 

     Sering kita berpikir bahwa Tuhanlah yang harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi. Baik masalah, bencana, dan penderitaan. Tuhanlah yang harus turun tangan untuk menyelesaikan. 

     Rasul Paulus menasihati orang percaya tentang bagaimana caranya kita tampil dalam dunia sebagai tubuh Kristus, bahkan terhadap dunia yang menganiaya kita, dan terhadap orang lain yang menderita penganiayaan dunia. 

     Bahwa kita sebagai alat-alat Tuhan untuk mewujudkan damai sejahtera. Damai sejahtera bagi semua orang adalah tujuan Allah dalam Kristus. Damai sejahtera tidak cocok dengan kejahatan, karena itulah tubuh Kristus harus tampil beda, karena selalu akan ada ketegangan dengan dunia. Namun kejahatan harus dikalahkan! Hanya, cara kita mengalahkan kejahatan ialah dengan memberkati penganiaya dan berbuat baik kepadanya, supaya dia bertobat. Cara itu bisa saja terasa tidak adil, tetapi rasul Paulus mengingatkan kita bahwa di balik semua yang terjadi, Allah akan mengerjakan keadilan. Berhentilah meniru Serigala yang lumpuh!” Selamat hari Minggu. Amin.                                                                                   (NS) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...