Rabu, 16 Agustus 2017

RENUNGAN MINGGU X SETELAH TRINITATIS, 20 AGUSTUS 2017

Mendekat, Menyembah
dan
Sembuh

(Matius 15:21-28)

Hasil gambar untuk perempuan kanaan





K

apankah terakhir kali Anda menghampiri Yesus di dalam doa Anda menyembah-Nya dengan kerendahan hati? Perhatikanlah cara perempuan Kanaan dengan iman yang besar menghampiri Yesus. 

     Dia mendekat dan menyembah di hadapan Yesus. Dia tidak berbicara panjang lebar. Tiga kali dia memanggil Yesus, "Tuhan" dan tiga kali pula dia ditolak. Walau ditolak sampai tiga kali, dia tetap memanggil-Nya "Tuhan." Iman yang luar biasa! Perempuan yang luar biasa! Peristiwa yang luar biasa! Dapatkah Anda memanggil Dia "Tuhan" ketika Dia menolak Anda? Perempuan Kanaan ini terus berteriak meminta tolong, dia tidak henti-henti mengikut Tuhan Yesus demi mendapatkan kesembuhan anak perempuannya. "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (ay.26). Bahasa Yunani Kunarion (anjing peliharaan) sebutan Yahudi kepada orang-orang non Yahudi. Tiga kali ditolak, jawaban perempuan Kanaan itu sederhana saja! "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Perempuan Kanaan itu yakin bahwa “remah-remah roti” (gambaran untuk sebagian kecil dari berkat Tuhan) sudah cukup untuk menyembuhkan penyakit anaknya perempuan (ay.27). Alkitab mencatat Tuhan Yesus tiga kali menolak perempuan itu, malahan murid-murid-Nyalah yang merasa terganggu, bertindak lebih cepat dari Yesus, mengatakan: "Suruhlah ia pergi!” 

     Lahir sebagai seorang laki-laki atau sebagai seorang perempuan bukanlah pilihan. Tetapi terlahir sebagai perempuan bagi beberapa suku bangsa, memiliki tantangan tersendiri. Dalam kehidupan orang Yahudi, perempuan dipandang rendah. Ini bisa dilihat pada doa orang Yahudi laki-laki. Mereka mengucapkan doa “terpujilah Tuhan yang tidak menciptakanku sebagai seorang perempuan.” 

    Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud! Demikian teriakan perempuan Kanaan. Anak Daud adalah gelar mesianis dalam pemahaman penakluk, seorang raja dari garis keturunan Daud yang akan memimpin umat Israel menuju pada kebebasan nasionalnya. Gagasan seperti ini tentu bukanlah apa yang diperjuangkan Yesus. Namun, terlepas dari semuanya itu, perempuan Kanaan ini mempunyai iman. Bagi Yesus yang terutama bukanlah pemahaman teologis, melainkan seseorang mempunyai iman atau tidak. Tanggapan dari hati perempuan Kanaan ini sudah cukup. Yesus mengatakan kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh (ay.28). 

     Tidakkah Anda bergembira karena Tuhan memperhatikan manusia secara universal? Apakah Anda bagaikan perempuan Kanaan, yang membutuhkan Yesus Sang Tabib untuk menolong Anda? Berserulah kepada-Nya, Dia menolongmu. Ingatlah, Dia adalah Allah yang perduli. Dia adalah Allah yang memerdekakan! Selamat hari Minggu. Amin. (NS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...