Kamis, 06 April 2017

RENUNGAN MINGGU PALMARUM 9 APRIL 2017

MENJADI DUTA DUTA KRISTUS

(Jesayas 50:4–9a)



     Setiap negara yang mempunyai hubungan diplomatik dengan negara lain, akan selalu menempatkan seorang duta besar juga termasuk atase militer misalnya jikalau ada hubungan kerjasama militer, dan juga badan-badan lain yang tugasnya untuk menghubungkan atau membangun kerjasama di antara ke dua negara. Biasanya setiap duta yang akan diberangkatkan negara asal akan selalu memperbekali apa yang akan dia laksanakan, juga pembekalan dalam prinsip kebangsaan. Seorang duta hanya akan menyampaikan apa yang diutuskan negara kepadanya, dan bertanggungjawab kepada kepala negara yang mengutusnya dengan tidak boleh mengambil keputusan, menyampaikan pesan negaranya tanpa seijin dan sepengetahuan pemimpin negaranya. Seorang duta harus mampu berdiplomasi tentang sesuatu hal yang diinginkan oleh “pengutusnya“ dan harus mampu mempertahankan idiologi kebangsaannya walaupun banyak tantangan yang dia hadapi di negara di mana dia ditugaskan. 

     Sebagai umat Kristen yang telah menerima pembebasan dan penebusan dari Kristus terpanggil menjadi duta-duta Kristus, untuk menyampaikan pesan alkitabiah kepada dunia ini. Seorang duta Kristus tidak diperbolehkan mengambil keputusan  atas penafsiran pribadi atau sesuai dengan kepentingan dirinya, tetapi harus bertanya kepada “PENGUTUSNYA” tentang apa yang harus dia katakan dan sampaikan (“katakan ya kalau ya dan tidak kalau tidak janganlah kiranya ada yang menambahkan atau mengurangi (Why 22:18-19). Kepadanya Tuhan berikan “Lidah seorang murid“ yang menyampaikan apa pesan guruNya, dan juga telinga yang kedengar-dengaran akan Firman Tuhan, mempersembahkan seluruh eksistensi kehidupannya kepada tugas yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Tentu saja seorang hamba Tuhan akan banyak mengalami pergumulan hidup, seperti penolakan, penganiayaan, fitnah dll., Seorang duta yang bertanggungjawab harus mampu memahami setiap persoalan yang bakal dihadapi sebagai resiko pemberitaannya, sebab dengan itu dia akan selalu memiliki semangat dan motivasi, setiap duta iman harus mampu melihat dan merasakan kebesaran mukjizat kasih Tuhan, supaya dengan itu dia mampu bersukacita walaupun menderita, bukan melarikan diri dari penderitaan, tetapi harus dengan rela dan teguh dalam ketaatan dan kesetiaan akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai duta. Itulah yang diperlihatkan Kristus dalam peristiwa salib, sehingga dikatakan peristiwa salib adalah demonstrasi ketaatan Kristus kepada Allah. Itulah juga makna minggu “Palmarum“ hari ini, bersukacita dalam memahami, menerima penderitaan Yesus yang mambawa keselamatan dan kehidupan baru. Memahami dan memaknai penderitaan Yesus yang diutus Allah ke dunia ini memberikan kita iman dan pengharapan baru, kesungguhan, ketaatan dan kesetiaan sebagai perwujudan iman kita akan Kristus. Untuk itu jadilah sebagai duta Kristus yang menyampaikan Firmannya dengan tulus dan benar, persembahkanlah hidupmu seutuhnya buat Kristus sebab Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya untuk keselamatan dan kehidupan kita. Palmarum; sambutlah dengan sukacita keselamatanmu yang dibawa oleh Kristus, pengampunan dosa dan hidup selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...