Rabu, 26 April 2017

RENUNGAN MINGGU MISERIKORDIAS DOMINI, 30 APRIL 2017

Menyadari 
apa yang Diimani

(Lukas 24: 13-35)








K
ematian Yesus tidak mudah diterima oleh para murid-murid-Nya. Mereka putus asa, kehilangan keberanian, harapan dan arah hidup. Segalanya telah mereka tinggalkan demi mengikut Yesus. Mereka pun bermaksud untuk kembali ke kampung halamannya dan hidup sesuai dengan pekerjaan mereka semula. 

     Dua murid Yesus yang sedang dalam perjalanan ke Emaus ini memiliki pengetahuan yang lumayan tentang Yesus (ay.19). Mereka berharap, sebagaimana pengharapan Yahudi terhadap Mesias (ay.21). Mereka sudah mendengar beberapa kali pengajaran Yesus mengenai penderitaan-Nya demi penebusan dosa. Lalu pengalaman paling baru, mengenai kebangkitan Yesus mereka dapatkan dari para perempuan yang mengunjungi kubur Yesus dan dari beberapa murid lainnya (ay.22-24). Bagian ini pun Yesus sudah ungkapkan kepada mereka, hanya mereka saat itu belum mengerti (18:34). Ternyata mereka hanya memiliki pengetahuan tanpa mengerti maknanya, sehingga Yesus harus menjelaskannya lagi kepada mereka (ay.25-27). Yesus menyebut mereka, orang bodoh, hati lamban, tidak percaya kepada apa yang dikatakan para nabi. (ay.25). Pikiran mereka terkungkung dalam cita-cita duniawi, bahwa Yesus bangkit raja dan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. 

     Dalam perjalanan ke Emaus tersebut, mereka sedang memperbincangkan soal kematian Yesus, sementara Yesus ada   bersama-sama  dengan  mereka. Banyak orang hanya memperbincangkan tentang Yesus, tetapi tidak mengenal kehadiran Yesus. Mengapa mereka tidak segera mengenal Yesus? Lukas menyatakan bahwa ada sesuatu yang menghalangi mata mereka (ay.16). 

     Tuhan membimbing mereka, Ia memperagakan ulang perjamuan akhir bersama para murid sesaat sebelum penangkapan dan penyaliban. Mata mereka dicelikkan sehingga dapat mengenali Tuhan yang sudah bangkit (ay.32). Walaupun lambat dan susah mengerti, pada akhirnya firman Tuhan membuka pikiran kedua murid itu sehingga mereka dapat mengenali kehadiran Yesus dalam perjalanan tersebut. Ada sukacita besar dan semangat yang baru “Menyadari apa yang mereka Imani,” dan mereka kembali ke Yerusalem menceritakan pengalaman mereka tersebut (ay.33-35). 

     Yesus tidak datang seperti kita mengharapkan-Nya datang; Dia muncul sesuai kehendak-Nya di saat yang paling tidak kita duga, dan selalu melalui cara-cara yang paling tidak masuk akal. Satu-satunya cara kita bertemu dengan-Nya, dengan tetap setia kepada-Nya dengan selalu siap menerima kunjungan-Nya yang mengejutkan. Selamat hari Minggu. 


                                                                     Amin.


(hajut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...