Jumat, 10 Maret 2017

SERMON PAROMPUAN KAMIS 9 MARET 2017

SERMON PAROMPUAN

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE

Kamis, 2 Maret 2017 16.00 WIB






1.  Marende BE. No. 361: 1-2

2.  Tangiang Pamuhai

3.  Ayat Harian: 2 Tessalonika 3: 3
Alai haposan do Tuhan i: Patoguonna do rohamu jala ramotanna do hamu maralohon na jahat i.

4.  Marende BE. No. 195: 1-2

5.  Sermon: Daniel 3: 16-18


3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.

3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."




Daniel adalah seorang yang ikut dibawa dari Jerusalem ke Babelonia menjadi budak/hamba (pembuangan Babel dia bersama dengan teman dekatnya yang bernama Hananya, Misael dan Azarya). Mereka terbuang karena Tuhan mengijinkan mereka terbuang pada masa Yoyakim sebagai raja Yehuda (Dan 1:1-2). Di Babilonia nama Daniel dan teman dekatnya diubah menjadi Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego yang tentunya menurut nama yang lajim di Babilonia.
Bahan sermon ini di latarbelakangi karena adanya perintah dari raja Nebukadnesar bahwa kalau bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah mereka sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu, dan seluruh penduduk yang ada di Babelonia harus menyembah kepada patung emas yang sudah dibuat atas perintah raja dan atas desakan beberapa orang pengikut raja untuk dapat menjadi alasan menghukum bangsa Israel yang ada menjadi hamba atau tawanan pada masa itu
Sahabat-sahabat Daniel tidak mau menuruti perintah untuk bersembah kepada patung emas. Sahabat-sahabat Daniel dengan tegas berkata ke pada raja Nebukadnesar. ”Kami tidak mau menyembah kepada allahmu. Karena Allah yang kami sembah mampu melepaskan /menolong kami.
Kalau kita baca kitab Daniel jelas, bahwa akhirnya sahabat-sahabat Daniel dihukum dan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, namun mereka tidak terbakar atau mengalami luka, bahkan Nebukadnesar melihat bahwa empat orang yang berjalan-jalan dalam perapian yang begitu besar. Kejadian itu menjadikan raja mengeluarkan perintah bahwa semua orang harus hormat kepada Allah yang disembah Sadrakh, Mesakh dan Abednego.

Dari uraian yang di atas kita dapat membuat bahan sermon dengan 4 pertanyaan:

1.       Mengapa sahabat-sahabat Daniel dilempar ke dalam perapian?
2.       Apa rahasianya mereka tidak terbakar ?
3.       Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari sahabat-sahabat Daniel?
4.       Dari nats ini secara keseluruhan pelajaran untuk kita terapkan hidup kita?


6.  Marende BE. No. 171: 1-2

7.  Tangiang sian sahalak ruas ni Punguan

8.  Marende BE. No. 365: 1-3 (Papungu Pelean)

9.  Tangiang Panutup-Pasupasu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...