Kamis, 09 Maret 2017

RENUNGAN MINGGU REMINISCERE 12 MARET 2017

APA YANG DICARI
DAN
KEMANA KITA MENCARI 

(Mazmur 121: 1-8)



     Setiap makhluk hidup pasti mempunyai kebutuhan dan tergantung kepada kebutuhan masing-masing. Untuk memenuhi kebutuhannya makhluk hidup akan berusaha untuk mencari dan memenuhinya. Seperti misalnya manusia, mempunyai baragam kebutuhan yang disebut kebutuhan primer dan sekunder (sandang pangan). Berbagai cara dilakukan demi pemenuhan kebutuhan. Ketika kita membutuhkannya kita akan berusaha mencari, jeli mendengarkan informasi tentang apa yang kita butuhkan di mana tersedia, berapa harganya atau bagaimana cara untuk memilikinya. Tidak sedikit orang yang menyimpang dari jalan kebenaran, tidak sedikit orang yang mengandalkan pikirannya, kemampuannya serta kekayaan dan kekuasaan, bahkan merampok sekalipun akan dilakukan atau pun menipu dan korupsi hanya untuk pemenuhan suatu kebutuhan.

     Tetapi terkadang banyak manusia yang tidak tahu apa yang menjadi kebutuhannya yang paling mendasar, dia tidak tahu kemana dia harus mencarinya dan bagaimana cara. Di sini Pemazmur mencoba manyadarkan kita apakah yang menjadi kebutuhan utama kita. Pemazmur menyadari kekurangan dan ketidakmampuannya untuk melepaskan diri dari pergumulan hidupnya, dari tantangan dan ancaman yang datang, baik ancaman keamanan dan kenyamanan, ancaman ekonomi atau kebutuhan hidup. Hari-hari kita terkadang kita habiskan untuk menghayal (berandai-andai) akan sebuah kebutuhan, sebab boleh jadi karena kita tidak tahu apa kebutuhan kita dan di mana kita cari dan bagaimana memilikinya. Terkadang kita sama seperti orang yang salah alamat, tetapi kita segan untuk bertanya (malu bertanya akhirnya jalan-jalan), kita paksakan diri untuk mencari alamat yang kita tuju, akhirnya kita lelah, putus asa. Terkadang kita paksakan kekuatan, kemampuan, kuasa dan harta kita untuk mencari tujuan dan pertolongan hidup, tetapi kita sering dan cederung tidak menemukannya. Kita tidak mau bertanya, dan tidak tahu kepada siapa kita meminta pertolongan, akhirnya kita semakin jauh dari sasaran hidup yang sebenarnya. Tidak sedikit orang yang bertanya kepada kuasa dunia, padahal semuanya tidak akan mampu memberi jawaban dan menuntun kita kepada sejahtera dan sukacita.


     Pemazmur berkata: Aku melayangkan mataku pada gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolongan? Dia tidak mencari dan bertanya kepada dunia atau rumput yang bergoyang, tetapi dia bertanya pada imannya, pengalaman rohaninya bagimana Tuhan memeliharanya. Imannya juga memberi jawaban: “pertolonganku dari Tuhan.” Tuhan yang dia kenal sebagai Pencipta, pemelihara dan pemberi hidup. Tuhan yang tidak pernah lupa dan terlelap, Tuhan yang selalu memberikan dia hidup dan kehidupan. Di dalam Tuhan kita akan menemukan apa yang kita butuhkan, akan menghilangkan ketakutan dan karaguan kita. Di dalam Tuhan kita menemukan kepastian hidup dan perlindungan. Dialah Allah yang berkuasa dalam hidup dan kehidupan kita, yang benar-benar memahami kelemahan kita, sehingga oleh kasih-Nya kita diberi kekuatan, ketabahan dan keteguhan hati. Tuhan memberikan kita hati yang bijaksana yang mampu memilih apa yang baik bagi kita di hadapan Tuhan, melakukan segala apa yang berkenan di hadapan-Nya sebagai wujud nyata iman, kesetiaan dan pengharapan kita akan Yesus. Pengharapan akan memberikan kita kekuatan, sukacita, penghiburan dan motivasi. Di dalam Tuhan ada hidup, dan sukacita.

                                              Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...