Kamis, 30 Maret 2017

RENUNGAN MINGGU JUDIKA 2 APRIL 2017

Roh Allah 
Diam 
Di Dalam Aku
                                                   
(Roma 8: 6-11)




 Menurut KOMPAS.com. Menjelang akhir tahun 2016, Polda Metro Jaya merilis  indeks kejahatan sepanjang tahun 2016, meningkat dari 44.304 pada tahun 2015 menjadi 43.149 pada tahun 2016. Peningkatannya lebih kurang tiga persen. Tercatat, ada 11 jenis kasus yang menonjol pada tahun 2016. Sebanyak 11 kasus itu adalah pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 3.187 kasus, pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 719 kasus, penganiayaan berat (anirat) sebanyak 1.153 kasus, pembunuhan 71 kasus. Selanjutnya, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan 2.866 kasus, kebakaran sebanyak 532 kasus, judi sebanyak 422 kasus, pemerasan/ancaman sebanyak 375 kasus, perkosaan dengan 67 kasus, narkotika sebanyak 5.333 kasus, dan kenakalan remaja sebanyak 5 kasus. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun, baik secara kuantitas maupun kualitas dengan modus operandi yang semakin beragam. Inilah pemberitaan perbuatan “daging” di wilayah hukum Polda Metro Jaya. 

     Kata “daging” dalam perikop ini berasal dari kata Yunani “sarx”. Orang yang “berpikiran kedagingan”. Kondisi pikiran seseorang diatur dan dikendalikan oleh keinginan dagingnya. Orang seperti ini berada dalam posisi yang sangat berbahaya. 

   Menurut rasul Paulus ”hidup menurut daging” adalah hidup manusia yang sangat rentan terhadap keinginan melakukan dosa, yaitu perbuatan kejahatan atau tindakan yang melawan Allah. Keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup, yang berasal dari dunia (Lih.1Yoh.2:16). Keinginan menuruti kehendak diri sendiri, hawa nafsu dan keinginan tubuh. Keadaan berdosa karena tidak mau mentaati Tuhan, tidak dapat menyenangkan Tuhan, tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.  

    Bagaimana seseorang bisa keluar dari keadaan ini? Dengan iman memohon pengampunan dosa, menerima keselamatan yang disediakan melalui Yesus Kristus (bdn. Yoh 3:16, Rm.8:3). Pengorbanan Yesus di kayu salib membawa keselamatan dan memberi pola hidup yang baru, pola hidup yang seturut kehendak Allah, yaitu hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Roh yang memberi hidup dan damai sejahtera (ay.2,10), membuat kita menjadi milik Kristus (ay.9), membuat kita diakui sebagai anak-anak Allah dan sebagai ahli waris (ay.16-17). Manusia yang sudah hidup dalam Roh Allah pasti memikirkan hal-hal yang dari Roh itu (ay.8:5) yaitu; Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. 

    Roh Allah berdiamlah di dalam aku, supaya aku mengalami hidup dan damai sejahteraMu. (Gal.5: 22-26). Selamat hari Minggu. 

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...