Kamis, 26 Mei 2016

RENUNGAN MINGGU I Setelah TRINITATIS 29 MEI 2016

Rumah TUHAN

Lambang Kehadiran 

dan

Lambang Kebesaran-Nya

(1 Rajaraja 8:22-23+41-43)




D
aud merasa harus menyediakan tempat tinggal yang layak dan pantas bagi TUHAN. Nabi Natan memahami maksud Daud dan mendukungnya. Tetapi TUHAN Allah kemudian berfirman kepada Daud melalui nabi Natan, bahwa sejak TUHAN memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, TUHAN tidak pernah meminta mereka mendirikan rumah dari kayu aras bagi-Nya. TUHAN tidak meminta mereka mengurus segala keperluan-Nya, justru TUHAN-lah yang akan menyediakan segala sesuatu yang mereka perlukan. TUHAN menyatakan kepada Daud bahwa keturunannyalah yang kelak membangun rumah bagi nama-Nya. Itu terjadi bukan karena TUHAN membutuhkan rumah itu untuk menjadi tempat kediaman-Nya. Melainkan karena Ia mau menyatakan kehadiran dan kebesaran nama-Nya di tengah-tengah mereka (2Sam 7:12-13). 
Pada waktu Salomo menjadi raja, maka Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Daud. TUHAN mengizinkan Salomo membangun rumah bagi nama-Nya. Namun Salomo menyadari bahwa sebagus dan semewah apapun rumah yang dibangunnya bagi nama TUHAN, tidak dapat memuat seluruh kemuliaan TUHAN. Bahkan langit di atas segala langit pun tidak dapat memuatnya (1Raj 8:27). Salomo tahu bahwa apa yang ia persembahkan kepada TUHAN, tidak berarti apa-apa, dibandingkan dengan segala kebesaran-Nya.  Kesadaran itu membuat Salomo tidak berani meminta Tuhan untuk tinggal dalam rumah TUHAN yang telah dibangunnya. Ia hanya berani meminta kemurahan TUHAN agar kiranya Ia berkenan menyatakan kehadiran-Nya dan kebesaran kuasa nama-Nya dalam dan melalui rumah itu. Sehingga ketika umat berdoa, mereka bisa merasakan kehadiran dan kuasa-Nya yang bekerja menjawab doa-doa mereka dan mengampuni dosa mereka (1Raj 8:28-40). Bahkan Salomo meminta agar nama dan kuasa Tuhan tidak hanya dialami umat Israel, tetapi juga dialami bangsa-bangsa lain, yang mau datang ke rumah TUHAN karena mendengar kebesaran nama Tuhan. Orang bukan Yahudi bisa tiba pada pengenalan akan TUHAN melalui rumah TUHAN ini. TUHAN memakai bangsa Israel untuk menyingkapkan kemuliaan-Nya kepada orang bukan Yahudi. Jadi, maksud dari rumah TUHAN adalah untuk memberitakan nama Allah, yaitu Yahweh.
Gereja adalah persekutuan orang percaya sebagai bait Roh Kudus (1Kor 6:19)  terpanggil menjadi garam dan terang dunia, untuk memimpin orang dari setiap bangsa mengenal TUHAN Allah. "Berbagai macam manusia, terdiri dari bangsa-bangsa, lain bahasanya dan warna kulitnya, tempatnya pun berbeda juga." (Kidung Jemaat 257:2 Aku gereja, kau pun gereja). Pertanyaannya, apakah kehadiran gedung-gedung gereja di berbagai tempat di bumi ini sudah menyatakan kehadiran Allah dan kebesaran nama-Nya? Apakah kehadiran kita setiap orang percaya, sebagai bait Roh Kudus juga sudah menyatakan kehadiran dan kebesaran nama Tuhan? Selamat hari Minggu.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...