Jumat, 03 April 2015

RENUNGAN MINGGU PASKAH I, 05 APRIL 2015


Movement bukan Monument (Markus 16:1-8)




Markus 16 memberitahukan bagaimana perempuan-perempuan, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome mendatangi kuburan Yesus pada hari Minggu dengan membawa rempah-rempah bermaksud meminyaki mayat Yesus. Apa yang mereka lihat? Ternyata mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Yesus. Dalam keadaan bigung, mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut. Orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.
Perhatikan bahwa para Murid ketakutan. “Mereka terkejut” (ay.5). Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengharapkan Yesus bangkit dari antara orang mati. Ia telah memberitahu mereka sebelumnya bahwa Ia akan bangkit, namun mereka tidak memperhatikan Dia, mereka tidak mengerti tentang perkataan Yesus tersebut (Mark. 8:21;9:32).
Jauh-jauh sebelumnya nabi Yesaya telah meramalkan kebangkitan Hamba Tuhan (Yes.53:10 dst). Dan Yesus mengatakan, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. (Mark.8:31)
Selanjutnya, Yesus yang bangkit memberi perintah baru, bahwa para perempuan tersebut harus pergi, mengatakan kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului mereka di Galilea; di sana mereka akan melihat Dia. Mengapa Galilea? Kita tahu, Yesus pernah menyusur danau Galilea, Ia bertemu Simon dan Andreas, saudara Simon di sana, ketika itu mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Galilea adalah titik awal tempat pertama kali Yesus memilih murid-murid-Nya. Dan dengan itu Yesus yang bangkit mengajak para murid-Nya merenungkan kembali, mengulang kembali dari titik awal tempat pertama kali Yesus mengajar murid-murid-Nya.
Memperingati Kebangkitan Yesus Kristus, adalah menapaktilas, menyegarkan kembali semua perkataan dan perbuatan Yesus Kristus, ikut ambil bagian mengabarkan kebangkitan Kristus kepada para murid yang ketakutan. Mengimani kebangkitan Yesus berarti terus bergerak (movement) mengabarkan kebangkitan Kristus kepada para murid yang ketakutan. Janganlah para pengikut Kristus memperlakukan kebangkitan Kristus sekedar kenangan (monument). Sekedar memperingati dengan fungsi sebagai suatu upaya untuk memperindah penampilan pada kesempatan tersebut.

Yang benar, terus bergerak (movement) mengabarkan kebangkitan Kristus, memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu. 
Amin! 

Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...