Kamis, 23 April 2015

RENUNGAN MINGGU JUBILATE, 26 APRIL 2015


Bukan ikan mati, tetapi ikan hidup
Kisah Para Rasul 4: 5-12




Sekilas info… “Dua orang murid Yesus, Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Suci pukul tiga petang kemarin. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahir meminta sedekah setiap hari. Orang itu meminta uang kepada Petrus dan Yohanes. “Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, berjalanlah!" Lalu Petrus memegang tangan kanan laki-laki itu dan membantu dia berdiri, dan melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari. Mujizat telah terjadi!” Demikian sekilas info, terimakasih!
Manusia acapkali “seperti  ikan mati yang ikut arus, bukan seperi ikan yang hidup melawan arus”. Petrus dan Yohanes melawan arus yang membuat banyak orang terkejut,  semua itu karena kuasa kebangkitan Kristus. Petrus dan Yohanes disidang karena memilih tidak ikut arus dunia dan tidak berkompromi dengan penguasa pada zamannya.
Banyak orang melihat apa yang dilakukan Petrus dan Yohanes. Mereka melihat laki-laki itu berjalan sambil memuji Allah, dan mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Orang banyak yang sangat keheranan itu datang berkerumun di serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?(Kis.3: 6-12).
Petrus dalam khotbahnya dengan cepat bergerak dari penyembuhan ke pemberitaan Injil. Selanjutnya ada dua reaksi yang muncul terhadap khotbah Petrus tersebut. Pertama, para imam dan pemimpin agama Bait Suci sangat marah (Kis.4:2) dan kedua, lima ribu orang bertobat! (Kis.4:4). Ini adalah dua reaksi terhadap pemberitaan Injil dalam seluruh Kisah Para Rasul dan sepanjang sejarah Kekristenan dan bahkan sampai hari ini. Beberapa orang terganggu dan marah oleh Injil dan menolak Kristus. Yang lain percaya Injil dan bertobat.

Lumpuh sejak lahir dipahami akibat dosa, dan nazis, harus dihindari dan bahkan dsingkirkan, karena tak tersembuhkan. Tetapi Petrus dan Yohanes menyembuhkannya Demi nama Yesus Kristus! Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, namun ia telah menjadi batu penjuru (ay.11). Apakah anda orang yang hanya ikut arus heran melihat kesembuhan? Atau seperti imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki yang cemburu karena terjadi kesembuhan berpikir menghentikan arus? Atau seperti laki-laki lumpuh yang disembuhkan melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan pergi ke dalam Bait Allah, memuji Allah? Atau seperti Petrus dan Yohanes melawan arus, memberitakan kesembuhan demi Yesus Kristus? Amin.  Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...