Kamis, 22 Januari 2015

MINGGU III SETELAH EPIPHANIAS, 25 JANUARI 2015 Mazmur 17:8-15

MINGGU III SETELAH EPIPHANIAS, 25 JANUARI 2015

Dipelihara Allah seperti biji mata (Mazmur 17: 8-15)

Setiap orang tua Batak membekali kehidupan anak-anaknya dengan dengan nasihat “Sitongka pajolojolo gogo, papudipudi Uhum(Jangan sekali-kali mendahulukan otot, dan mengabaikan hukum). Karena adu otot, tidak pernah menyelesaikan permasalahan, tidak akan pernah menyelesaikan pertikaian yang terjadi, bahkan justru mendatangkan masalah baru dan dendam yang tidak berkesudahan.
Daud dalam semua permasalahan yang dialaminya, di mana orang fasik menggagahinya, mengepungnya dengan membual dan tidak menunjukkan belas kasihan, bahkan hendak menghempaskannya ke bumi. Para musuhnya tersebut seperti Singa yang bernafsu menerkamnya dari tempat tersembunyi. Daud tidak melawannya, tidak membalas kekerasan dengan kekerasan. Walau sebenarnya Daud mempunyai kesempatan, kekuatan dan kemampuan untuk melawan. Kita tahu Daud sebagai berlatar belakang penggembala pastilah terlatih menjagai domba-domba gembalaannya dari serangan binatang buas termasuk Singa. Daud juga mempunyai pengalaman berperang, salah satunya mengalahkan Goliat (1 Samuel 17). Tetapi Daud tidak melakukannya, justru berdoa kepada TUHAN, dengan berkata : Bangunlah, TUHAN, hadapilah mereka, rebahkanlah mereka, luputkanlah aku dengan pedang-Mu dari pada orang fasik. (17:13-14).
Itulah yang dilakukan oleh Daud, dan lebih lagi Daud menempatkan dirinya sebagai biji mata yang disembunyikan dalam kehangatan dan kelembutan naungan sayap TUHAN. Tidak ada bagian tubuh yang lebih berharga, lebih lembut, dan lebih dijaga lebih dari mata. Sang pencipta dengan segala kebijaksanaanNya telah menempatkan mata pada posisi yang dilindungi oleh tulang mata, dijaga oleh alis, bertiraikan kelopak mata dan berpagarkan bulu mata. Mata yang mendapat posisi yang tinggi karena lebih cepat menanggapi bahaya. Demikianlah pemazmur memahami dirinya merasakan pemeliharaan Allah. Selanjutnya Daud memahami dirinya mampu melakukan fungsinya dengan baik, hanya kalau TUHAN menjagai dan memeliharanya.
Sebagaimana Tuhan menyertai Daud, Tuhan pun akan menyertai orang-orang yang datang mencari Dia dengan hati yang tulus. Tuhan akan menyatakan kehendak-Nya bagi orang-orang yang berserah kepada-Nya. Selama kita bersikap rendah hati dan mau ditolong, maka Tuhan akan mengirimkan bantuan melalui orang-orang di sekitar kita, dan memperhatikan keadaan kita. Dengan demikian kita akan mengalami kemenangan, jalan keluar, dan bahkan berkat rohani yang akan:
·      Menjadikan kita menjadi pengikut Yesus Kristus yang rendah hati yang bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
·      Menghargai segala pemberian Tuhan (baik kesehatan, kehidupan, pekerjaan, harta milik, orang tua, keselamatan)
·      Memperkaya pengalaman pribadi kita bersama Tuhan yang akan menjadi fondasi iman kita.
Dalam kesetiaan kita mengikut Tuhan dalam melakukan firman-Nya, sekeras apapun ancaman dan tekanan yang kita alami, “Sitongka pajolojolo gogo, papudipudi Uhum” (Jangan sekali-kali mendahulukan otot, dan mengabaikan hukum). Biarlah TUHAN menjadi Hakimmu. Senantiasalah berdoa dan berkata: Bangunlah, TUHAN, hadapilah mereka… Amen.  ?

Selamat Hari Minggu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...