Sabtu, 13 Desember 2014

RENUNGAN MINGGU ADVENT III, 14 DESEMBER 2014 Yesaya 61:1-4+8-11

MINGGU ADVENT III, 14 DESEMBER 2014

MENYAMPAIKAN INJIL KEPADA ORANG SENGSARA (Yesaya 61:1-4+8-11)



Tahun rahmat Tuhan. Ketika negeri yang telah tergadai kembali kepada pemiliknya terdahulu, tanah yang Tuhan berikan kepada keluarga-keluarga, dan mereka telah menjualnya demi membayar hutang akan dibebaskan dan dilepaskan, ketika kepada para budak diberikan kebebasan dan pengampunan. Bolehkah saudara-saudara sekalian mengerti serta merasakan mengenai nubuatan yang tiada bandingannya itu? Betapa ajaib, betapa mengagumkan! Siapakah yang telah dibicarakan oleh nabi Yesaya di sini? “Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kelepasan kepada orang-orang terpenjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung.”
Tentang siapakah yang dibicarakan oleh nabi itu di sini? Siapapun yang dijelaskan oleh nabi Yesaya di sini, dia pastilah seorang raja yang penuh dengan kemuliaan yang datang dari sorga. Dia pastilah Allah yang datang turun ke dunia untuk berada di tengah-tengah umat manusia. Kitab Lukas menuliskan : Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab (Lukas 4:16) – sama seperti kita yang berdiri dan membaca firman Tuhan bersama-sama di peribadatan, Ia berdiri hendak membaca dari Alkitab. “Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, membaca kitab Yesaya 61: “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik” – Injil, evangelion, kabar baik – “kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kelepasan kepada orang-orang terpenjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan.”  
Tuhan Yesus memberitakan pesan agung-Nya yang pertama di kota Nazaret. Dan nas ini sama segarnya pada hari ini, sama tepatnya pada hari ini seperti pada saat itu. “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kita mendengarnya.” Sungguh suatu hal yang luar biasa, sungguh suatu hal yang ajaib, menjadi seorang Pendeta, menjadi seorang Sintua, sebagai anggota jemaat yang telah diurapi di dalam kuasa dan hadirat Tuhan. Seorang Pendeta, seorang Sintua, seorang anggota jemaat boleh memiliki banyak ketangkasan. Misalnya menjadi pengurus Dewan atau Seksi. Menjadi seorang pengelola. Menjadi seorang pengunjung. Menjadi seorang pengumpul dana. Menjadi seorang penasehat atau menjadi seorang peyumbang dan penyantun. Akan tetapi hal yang paling menakjubkan yang seharusnya mencirikan pelayanan seorang percaya adalah bahwa dia adalah seorang pemberita, diurapi oleh Tuhan Allah, seorang nabi-juru bicara dari sorga. Biar bagaimanapun banyaknya tugas yang lain yang dimilikinya, yang pertama dari semuanya, bahwa dia akan menjadi seorang pemberita kasih karunia yang diurapi dari kasih Allah di dalam Kristus Yesus.
Hal yang paling baik dan yang paling menyejukkan di dalam firman Tuhan mengenai Yesus adalah, orang-orang biasa, orang-orang yang sengsara mendengarkan Dia dengan perasaan gembira. Pemulihan penglihatan bagi orang-orang yang buta. Demikianlah cara penyebutan terhadap dosa. Dosa membutakan penglihatan manusia. Dan kita berjalan sempoyongan di dalam dunia yang penuh dengan dosa seperti seorang manusia yang meraba-raba di kegelapan malam dan tiba-tiba cahaya kemuliaan Allah menerangi kita. Untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan. Untuk mengumumkan tahun pembalasan agung Tuhan Allah. Ah, sungguh seorang pahlawan keselamatan Dia itu!

Janda Nain  (Lukas 7:12) meratap di pintu gerbang atas kematian putranya. Mengeringkan mata para pelayat. Angkatlah kepalamu. Terang dari Tuhan sudah ada di sini "Allah telah melawat umat-Nya." Dan sang bapa, Yairus (Lukas 8:41), yang membungkukkan badan di dalam dukacita yang tidak terhiburkan pada saat kematian anak gadis kecilnya itu. Riangkanlah hatimu dan bergembiralah. Bersukacitalah! Yesus berada di sini. Atau juga Maria dan Marta yang meratap karena kehilangan akan saudara laki-laki mereka Lasarus. Cahaya kemuliaan Tuhan Allah sudah memberikan sinarnya. Ini adalah tahun penerimaan Tuhan. Sengsara apakah yang kau alami sekarang ini? Allah di dalam Yesus Kristus telah melawat umat-Nya. Bersukacita dan bergembiralah. Amin. Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...