Jumat, 19 September 2014

RENUNGAN MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS Yunus 3:10-4:1-11

RENUNGAN MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS
Yunus 3:10-4:1-11

Salah satu pantun Suku Batak Toba mengatakan: “Horbo ni Padang Bolak marjampal di Balian, molo so di si roha, bahat do sidalian” (Kerbau masyarakat  Padang Bolak, mencari rerumputan di perbukitan, kalau kita tidak sudi melakukan sesuatu pekerjaan, maka akan banyak alasan untuk menolaknya) Kira-kira hal demikian yang dilakukan oleh Yunus.
Firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepadaKu." Yunus bersiap tetapi untuk melarikan diri ke Tarsis, menjauh dari hadapan TUHAN. TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar. Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya. Namun Yunus berbaring lalu tertidur dengan nyenyak. Nakhoda berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
Kemudian mereka membuang undi, dan Yunus lah yang kena undi. Akhirnya Yunus berterus terang mengatakan: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi." Kemudian mereka mengangkat Yunus, mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN. Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. Yunus berdoa di dalam perut ikan: Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan memuntahkan Yunus ke darat. Firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya: Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu. "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung, memaklumkan, mengatakan dan melakukan “Pertobatan Nasional”. Allah melihat perbuatan mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka Allah tidak jadi melakukannya. Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia dengan tindakan Allah tersebut. Bahkan berkata, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
Mengapa Yunus marah dan meminta kepada TUHAN untuk mencabut nyawanya? Mengapa Yunus menghindari perintah TUHAN untuk memberitakan firmanNya di kota Niniwe? Warga Niniwe bukanlah bangsa Israel. Yunus adalah salah satu dari bangsa Israel yang masih menganggap bahwa keselamatan adalah milik bangsa Israel (eksklusif) saja dan bukan untuk bangsa-bangsa lain di dunia (universal). Inilah salah satu alasannya Yunus kesal dan marah akibat arogansi yang ada dalam dirinya karena ia seorang bangsa Israel, sebuah bangsa yang merupakan pilihan TUHAN. Ia melarikan diri dari tugas yang diberikan kepadanya, karena ia tidak ingin ada bangsa lain yang diselamatkan dan dikasihi oleh TUHAN.
Yunus di masa kini gambaran orang Kristen yang menerima keselamatan dari TUHAN. Akan tetapi, kabar keselamatan itu disimpan sendiri. Orang ini lebih senang mengurusi dirinya sendiri, tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya. Sungguh orang semacam ini telah berdosa kepada TUHAN tanpa ia sadari. Sebagaimana Yunus telah berdosa karena telah berusaha mengatur TUHAN dengan meminta TUHAN untuk mencabut nyawanya.
TUHAN hendak mengajar kepada kita semua, untuk menanggalkan kesombongan, amarah dan kepentingan pribadi yang sudah pasti tidak sejalan dengan cara TUHAN. Untuk menanggalkan akal pikiran kita yang sudah pasti bukan pemikiran TUHAN dan sudah pasti tidak mampu menduga rencana-rencana TUHAN yang ajaib di masa sekarang dan masa yang akan datang. Untuk memberitakan firman Tuhan kepada orang-orang  yang belum mengenal ALLAH, mengabarkan Injil YESUS kepada semua orang, tanpa memandang asal-usul mereka, tanpa menghakimi apakah mereka layak atau tidak layak menerima keselamatan itu. Amin.
                                                                                      Selamat Hari Minggu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...