Jumat, 05 September 2014

RENUNGAN MINGGU XII TRINITATIS Yeheskiel 33:7-11

RENUNGAN MINGGU XII TRINITATIS
Yeheskiel 33:7-11

Di Brazil ada seorang pencuri yang sudah berpengalaman dan belum pernah tertangkap Polisi. Pada suatu malam ia masuk ke dalam sebuah rumah untuk mencuri. Sebelumnya, pada siang hari ia sudah mengamati rumah tersebut. Ia memasuki kamar sebab di ruangan itu banyak barang berharga. Menurut perhitungannya, penghuni rumah itu sudah tidur sebab lampu sudah dimatikan. Tetapi ketika ia sedang asyik memperhatikan barang-barang yang ada di ruangan itu, ia mendengar langkah-langkah dan suara orang mendekati ruangan tersebut. Dengan cepat percuri bersembunyi di kolong ranjang untuk menyelamatkan diri.
Ternyata yang masuk adalah bapak pemilik rumah, disertai isteri dan dua anaknya. Mereka duduk mengelilingi sebuah meja dan mengadakan kebaktian keluarga. Mereka bernyanyi memuji Tuhan, dan membaca Alkitab dari Injil Johannes yang mengisahkan betapa besar kasih Allah kepada dunia.
Semua yang dilakukan oleh keluarga ini didengar dengan jelas oleh pencuri yang bersembunyi di kolong ranjang. Setelah ibadah keluarga selesai, mereka semua keluar ruangan dan lampu dimatikan. Perlahan-lahan pencuri keluar dari tempat persembunyiannya, namun keinginan mencuri sudah hilang dari hatinya. Hatinya begitu berkesan dengan apa yang telah didengarnya; dan ia pulang ke rumahnya, dan sepanjang malam ia tidak bisa tidur merenungkan apa yang disaksikannya tadi malam.
Keesekon harinya, ia memberanikan diri mendatangi rumah yang tadi malam dimasukinya; dan ia menceritakan kepada pemilik rumah apa yang diperbuatnya tadi malam. Bapak pemilik rumah tidak marah kepadanya, tetapi dengan penuh kasih ia memberitakan kebenaran Firman Tuhan sehingga pada hari itu juga pencuri itu bertobat. Ia membuka hatinya untuk Kristus dan pulang dengan sukacita sebab dia mengetahui bahwa Allah mengasihi dirinya dan tidak “menginginkan kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik dari kelakuannya supaya ia hidup”, sebagaimana disampaikan kotbah Minggu ini, Yeheskiel 33:7-11.
Selanjutnya pencuri yang bertobat itu masuk Sekolah Alkitab dan kemudian menjadi penginjil yang dipakai Tuhan memenangkan banyak jiwa untuk Tuhan. Ketahuilah, setiap saat Tuhan menunggu pertobatan orang berdosa; dalam rangka itulah kita disuruh menjadi Yehezkiel masakini untuk memberitakan seruan  pertobatan, “Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu!”
Selamat Hari Minggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...