Senin, 16 November 2020

RENUNGAN MINGGU XXII SETELAH TRINITATIS 8 NOVEMBER 2020

 TANGGUNG JAWAB ORANG KRISTEN 

DALAM POLITIK

 

(1 Timotius 2: 1-7)


 

          Satu cerita tentang parade yang paling ganjil sebuah pemakaman seorang dokter di Amerika. Seorang dokter yang hebat dan terkenal. Dalam perjalanan menuju ke pemakaman, dilakukan dengan hening. Tepat di belakang mobil pengusung jenazah berbaris enam puluh orang pengusung jenazah. Setiap orang dari yang enam puluh berhutang nyawa kepada dokter yang meninggal itu. Dan di belakang keenampuluh orang itu, berbaris delapan ratus orang yang lain lagi yang yang mampu berjalan dan tetap berada di dalam barisan, mereka berhutang kepada dokter itu. Dan di belakang orang yang berjumlah delapan ratus itu, ada dua ratus sembilan puluh tiga kereta yang berisi manusia yang nyawanya telah ditolong oleh dokter tersebut. Dan di belakang kereta-kereta itu, digambarkan banyak sekali orang yang berjalan dengan penghargaan kepada apa yang telah dilakukan oleh dokter itu di dalam pelayanannya kepada orang yang sakit, orang yang menderita, terhadap orang yang cacat. Di belakang mobil jenazah itu ada beratus-ratus orang yang telah diselamatkan, dan dipulihkan, dan disehatkan oleh kejeniusan serta dedikasi dari dokter yang terkasih itu.

          Kemudian pikiran saya, suatu hari nanti Yesus akan berada di surga, ketika Dia telah diikuti oleh semua orang yang telah ditebus-Nya. Kristus sebagai pimpinan dari takhta yang dibeli dari darah-Nya itu! Oh, sungguh suatu penebusan yang mulia!

          Kematian dari Kristus sebagai suatu harga, harga pembelian atas darah untuk penebusan jiwa kita. “Apakah ada pendekatan yang lain kepada Tuhan Allah selain melalui Yesus?” Paulus berkata: “Tidak! Karena ada satu Allah dan satu Pengantara, satu pendekatan kepada Tuhan Allah. Satu pendekatan Tuhan Allah kepada manusia, melalui manusia itu Kristus Yesus!” Karena Allah itu esa dan “esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” 

          Maka jika kita berbicara kepada Tuhan Allah, jika kita berdoa kepada Tuhan Allah, jika kita memohon kepada Tuhan Allah, jika kita meminta kepada Tuhan Allah, jika kita mengemis kepada Tuhan Allah, kita harus mendekati Tuhan Allah melalui Kristus Tuhan kita. Tidak ada jalan yang lainnya, tidak ada cara yang lainnya, tidak ada sambungan komunikasi yang lainnya, tidak ada pengantara yang lainnya. Yesus Kristus memberikan diri-Nya sendiri “tebusan untuk semua umat manusia”. Dia membayar bagi kita dengan sebuah harga. Kita tidak menjadi milik kita sendiri. Kita milih Tuhan Allah, “Yang mengasihi kita dan memberikan diri-Nya sendiri untuk kita.”

            Kita sudah ditebus dan partisipasi orang sudah ditebus dalam hidup bernegara, naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...