Selasa, 23 April 2019

RENUNGAN MINGGU QUASIMODOGENITI, 28 APRIL 2019




SETIA 


MENGIKUT YESUS


(Yohanes 21: 15-19)



Bagaimana sikap Anda jika orang yang Anda kasihi berulang kali bertanya, “Apakah kamu mengasihiku?” Mungkin Anda sedih, mungkin jengkel, merasa tidak dipercaya. Pertanyaan yang diajukan berulang-ulang pula, jelas menunjukkan bahwa jawaban yang diharapkan bukan sekadarnya. Petrus merasa sedih. Mungkin juga separuh jengkel dan putus asa. Tiga kali Yesus bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Tampaknya Yesus tidak puas dengan jawaban Petrus. Ia harus menjawab bagaimana lagi? Tidakkah Yesus mengenal hatinya? Bukankah Dia adalah Tuhan Yang Mahatahu? Ada tiga kali Yesus berkata, “Pelihara, berilah makan dan minum domba-dombaku yang muda dan masih kecil.” (ay.15). Gembalakanlah domba-domba-Ku yang lebih tua” (ay.16). “Pelihara, berilah makan dan minum domba-dombaku yang lebih tua (ay.17). Selanjutnya Yesus berkata kepada Petrus: “Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku." 

Perkataan ini membuat Petrus tersentak. Tadinya Petrus berfokus pada diri sendiri, sekarang dia sedih karena Yesus seolah meragukan kasihnya. Kini Petrus diarahkan pada fokus yang berbeda: Apa yang harus ia lakukan sebagai orang yang mengasihi Yesus. Seakan Yesus hendak berkata: Kamu mengasihi-Ku, Petrus? Lakukanlah apa yang kutugaskan dan ikutilah teladan-Ku, turuti segala perintah-Ku. 

Penulis Kristen awal, Hegesippus menuturkan tentang kemartiran Petrus, kisahnya mencakup penampakan Kristus yang ajaib. Ketika Petrus sudah tua (Yoh.21:18), Nero merencanakan untuk menghukum mati Petrus. Ketika murid-murid mendengarnya, mereka memohon kepada Petrus untuk melarikan diri dari kota itu (yang diyakini Roma) dan ia melakukannya. Namun, ketika ia sampai di pintu gerbang kota, ia melihat Kristus yang berjalan ke arahnya. Petrus menjatuhkan diri bertelut dan berkata, "Tuhan, Engkau mau pergi ke mana?" Kristus menjawab, "Saya datang untuk disalibkan lagi." Melaluinya, Petrus tahu ini waktu untuk menderita dan mati bagi Yesus dan memuliakan Allah (Yoh.21:19). Jadi, ia kembali ke kota. Setelah ditangkap dan dibawa ke tempat kemartiran. Menurut St. Jerome, ia meminta agar disalibkan dengan posisi terbalik karena ia memandang dirinya tidak layak untuk disalibkan dalam posisi yang sama dengan Tuhannya.

Kamu mengasihi Aku? Lakukanlah apa yang kutugaskan dan ikutilah teladan-Ku, turuti segala perintah-Ku. Sungguhkah kita mengasihi Tuhan Yesus? Setialah mengikuti-Nya! Selamat hari Minggu! Amin. (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...