Kamis, 21 September 2017

RENUNGAN MINGGU XV SETELAH TRINITATIS 24 SEPTEMBER 2017

Alangkahkah Besarnya Karya Tuhan

(Mazmur 145:1-8)



     Dalam satu konser, dapat sering kita lihat bagaimana para penontonnya begitu histeris mengikuti lagu-lagu yang dinyanyikan oleh mereka-mereka yang tengah bernyanyi di panggung, mereka melakukan gerakan-gerakan seperti menari, berjingkrak bahkan melompat-lompat kegirangan, apalagi penyanyi itu merupakan favorit mereka. Itu sebabnya tidak jarang dari mereka mau membayar mahal untuk selembar tiket konser, bahkan ada yang ke luar negeri untuk dapat melihat dan menyaksikan idola mereka manggung. Boleh jadi semula karena mereka ada mendengar kisahnya dari orang lain sehingga tertarik untuk mengikuti, melihat, mendengar bagaimana figur artis itu. Mereka mendengar karena ada yang memberitahukan, mereka melihat karena ada yang mengajak atau mempertontonkan/menunjukkannya, boleh jadi juga dari media seperti TV dan internet. Juga berbagai cara diperbuat oleh para selebriti untuk memperkenalkan produk/nyanyian mereka ke dunia ini. 

     Akankah kita umat Tuhan akan mampu mempublikasikan kebesaran anugerah Tuhan ke dunia ini melalui iklan, nyanyian atau segala perbuatan baik untuk mampu menarik  minat, dan perhatian serta hidup orang banyak mengidolakan Tuhan dalam hidupnya. Dalam hal ini Pemazmur (Raja Daud), bersaksi melalui nyanyian yang dinyanyikan dalam ibadah di bait suci, menyanyikan dan menuturkan segala kemahakuasaan Tuhan, Kasih setia-Nya dan keadilan-Nya. Dalam Mazmurnya, Daud berjanji akan senantiasa dan di segala kesempatan/waktu dan tempat dia akan menyanyikan kebesaran Tuhan, memperkenalkan Tuhan kepada setiap generasi. Boleh jadi mazmur ini juga merupakan iklan tentang kebesaran Tuhan, dengan tujuan kiranya manusia dapat mengidolakan, mengutamakan Allah dalam kehidupan masing-masing, ikut serta dalam memuji dan memuliakan Tuhan, besukacita menyanyikan mazmur bagi Tuhan. 

     Nyanyian adalah merupakan ekspresi jiwa setiap orang yang bernyanyi, dengan nyanyian kita dapat menyalurkan beban pikiran dan pergumulan kita maupun rasa suka cita/bahagia; dengan nyanyian juga kita dapat mengajak, mempengaruhi pikiran banyak orang untuk turut serta ambil bagian dari apa yang tengah kita pikirkan. Dengan nyanyian kita juga dapat bersaksi akan kebesaran kasih setia dan keadilan Tuhan. Artinya bernyanyi tidak dapat terpisah dari kehidupan kita, walaupun terkadang dan bahkan sering kita punya alasan tidak tahu bernyanyi kalau diajak ikut dalam paduan suara. Bagi Tuhan, keindahan suara memang sangat perlu dalam memuji Tuhan, tetapi yang terutama adalah niat, kesungguhan hati oleh karena iman kita. Bernyanyi dan bersyukur, bernyanyi dan bersaksi, bernyanyi dan berdoa, bagaimana nyanyian kita menjadi persembahan bagi Tuhan. Bagi Dialah hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...