Rabu, 06 September 2017

RENUNGAN MINGGU XIII SETELAH TRINITATIS 10 SEPTEMBER 2017

JADILAH PENJAGA UMAT

(Yehezkiel 33:7-11)



     Di setiap lingkungan perumahan ada yang disebut SATPAM (Satuan Pengamanan) yang bertugas untuk menjaga keamanan lingkungan dari aktivitas orang jahat, misalnya dari pencurian, dari orang-orang yang berbuat onar dll, dan tentu saja ada peraturan tertentu yang harus dituruti atau disepakati mereka yang tinggal di dalamnya. Juga setiap orang yang datang boleh jadi ada pemeriksaan indetitas seperti memeriksa KTP atau tanda pengenal lainnya. Di samping itu mereka juga kerap berkeliling memeriksa keadaan, jangan-jangan ada sesuatu hal yang dapat merugikan mereka yang tinggal di kompleks tersebut, baik siang maupun malam hari. Dan padam malam hari biasanya mereka memukul lonceng setiap 30 menit. Penjaga tersebut bertanggung jawab atas keamanan lingkungan di mana dia ditugaskan, bertanggung jawab mengingatkan setiap orang yang tinggal di lingkungan itu untuk mematuhi paraturan yang telah diberlakukan, dan juga segera memberitahukan jikalau ada sesuatu hal yang dicurigai. 

    Akan tetapi menjadi satpam lingkungan tidak selamanya mudah dan menyenangkan, kadang juga harus menahan diri dan perasaan, terkadang mereka dianggap rendah oleh sebahagian orang,  bahkan diacuhkan. Tetapi sebagai penjaga keamanan yang bertanggung jawab dia harus setia akan tugasnya dan tidak peduli kepada siapapun yang mencoba melanggar ketentuan yang ada, mereka harus berani menegor, mengingatkan bahkan menasehati sekalipun, sebab dengan jalan itu dia menyelamatkan/menghambat seseorang untuk berbuat kesalahan dan dia tidak lagi bersalah jikalau terjadi sesuatu yang dapat merugikan pihak tertentu, dia telah melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab. 

     Yehezkiel seorang nabi yang Tuhan panggil menjadi “Penjaga umat Israel“ yang ditugaskan Tuhan untuk mengingatkan, menasehati dan mengarahkan umat Israel untuk setia kepada Tuhan. Memberikan penghiburan kepada mereka yang tengah putus asa akibat pembuangan yang mereka alami, dan juga membangun kesadaran moral dan iman untuk mampu memahami keadaan apa yang tengah mereka hadapi, sebagai dampak penolakan mereka akan hukum dan Firman Tuhan, penolakan akan ketentuan hidup yang diperintahkan oleh Tuhan. 

    Yehezkiel menyuarakan bahaya yang akan mereka hadapi jikalau mereka tetap dalam perilaku mereka yang menyimpang dari Hukum Tuhan. Satu pertanggung jawaban moral dari Yehezkiel sebagai penjaga umat, adalah mempertanggungawabkan dampak yang terjadi jikalau dia tidak melakukan tugasnya dengan baik, artinya Yehezkiel akan menerima dampak/konsekwensi dari tanggungjawabnya. Jikalau tidak berani mengingatkan, walaupun dia tahu akan ada kejadian, dia akan juga terlibat dan dihukum, tetapi jikalau sudah diberitahu sebelumnya tetapi masih tetap ada pelanggaran hukum, Yehezkiel dapat dibebaskan dari segala tuntutan hukum. Itulah tanggung jawab seorang penjaga, yang mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada pemberi pekerjaan. Kita sebagai umat percaya yang dipercayakan untuk mengawal iman, harus mempertanggungjawabkan iman kita dan kesempatan yang dipercayakan kepada kita oleh Kristus Tuhan dan Gembala yang Agung. Amin. (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...