Rabu, 13 Juli 2016

RENUNGAN MINGGU IX Setelah TRINITATIS 24 JULI 2016

PEMBELAAN 
SEORANG YANG DIBERKATI”
 
Kejadian 18:20-32




B
erbicara dengan suatu perkara yang muncul dalam benak pikiran kita adalah adanya pengacara, hakim, terdakwa dan juga penuntun umum. Dalam peroses pengadilan, boleh saja masing-masing membuat argumentasi tuntutan maupun pembelaan, dan banyak diantara mereka bekerja karena profesi, karena tugas dan lain hal seperti kebutuhan, ataupun kepentingan lainnya. Biasanya yang terjadi adanya saling tuding, saling menyalahkan, dan yang paling lihai berkomentar, berpendapat, mengungkapkan alasan (pledoi–eksepsi dll) kesempatan mereka untuk menang pasti ada di samping adanya factor “X” di dalamnya yang pada akhirnya segala keputusan ada di tangan sang hakim yang “mulia”, keputusan akhir ada di tangan sang hakim, benar atau yang dibenar-benarkan, adil atau yang di adil-adilkan, itulah pengadilan dunia. 
    Dalam persoalan Sodom dan Gumora, Allah mencoba membicarakannya dengan Abraham, bagaimana Tuhan akan menghukum Sodom dan Gumora oleh fakta pelanggaran dan pemberontakan serta kejahatan penduduknya. Di dalamnya telah berlaku kejahatan/kebejatan moral, penindasan dan ketidakadilan. Banyak yang tertindas, yang teraniaya oleh perlakuan yang juga dapat disebutkan hampir semua penduduk Sodom dan Gumora saling berlomba melakukannya. Persoalan kehidupan itu sampai kepada Tuhan. Dia datang melawat dan akan memberikan keadilan. Hukum Tuhan akan berjalan dan akan dijatuhkan, Sodom dan Gumora akan dihancurbinasakan berikut penduduknya. 
     Adalah seorang Abraham, yang diberkati Tuhan mencoba memberikan pembelaan yang tulus, sebab apakah mungkin seluruh penduduk kota itu telah bejat moral, apakah tidak dimungkinkan masih ada yang benar kelakukannya? Abraham teringat akan saudaranya Lot, Abraham tahu apa dan bagaimana Lot dalam kehidupan sehari-harinya. Abraham memberikan “penawaran” akan jumlah, dengan harapan Tuhan akan mempertimbangkan keputusanNya, dari 50 orang hingga 10 orang. Ternyata jumlah yang Abraham coba tawarkan tidak memenuhi keadaan yang sebenarnya. ”Pengaraca/pembela” ini termenung di hadapan sang “Hakim”, sambil merenungkan apakah mungkin Tuhan akan menghukum orang benar karena orang-orang yang jahat? Atau orang benar akan mampu menyelamatkan orang yang jahat, atau semuanya akan dihukum? Ternyata iman Abaraham mampu menyelamatkan Lot, tapi istrinya Lot tidak selamat karena lebih memilih dunia dan segala keindahannya dari pada jalan Tuhan yang menyelamatkan. Abraham menjadi berkat dan menyelamatkan Lot, iman orang percaya akan menjadi berkat bagi dunia sekelelingnya dan seluruh ciptaan Tuhan (diberkati supaya menjadi berkat (Kej 12:2-3). 
    Yesus datang sebagai pembela, yang membela setiap perkara kehidupan kita kepada sang Bapa. Yesus oleh kasihNya merelakan dirinya disalibkan demi hidup orang yang mau diselamatkan, yang mau di bela dan yang mau bertobat. Dia tunjukkan jalan kebenaran (Yoh 14:6). Kebenaran Yesus telah membenarkan dan menjadi kebenaran kita, Dia telah membenarkan kita di hapadan Tuhan, (2 Kor 5:21) supaya olehNya kita diselamatkan dan beroleh hidup kekal.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...