Kamis, 21 April 2016

RENUNGAN MINGGU KANTATE 24 APRIL 2016

PERTOBATAN 
MEMBAWA MANUSIA KEPADA KEHIDUPAN

(Kisah para Rasul 11:1-8)


Apakah Anda orang yang eksklusif? Merasa tidak nyaman ketika berada di tengah-tengah kumpulan orang yang masih asing bagi Anda?  Merasa tidak nyaman ketika berada di tengah-tengah kumpulan orang yang berbeda pemahaman dengan Anda?
Rasul-rasul dan orang-orang Kristen bersunat di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain non Yahudi juga menerima firman Allah. Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan bersunat ini yang merasa diri satu-satunya pemilik keselamatan dari Allah, berselisih pendapat dengan Petrus. Mereka menghujat Petrus karena pergi ke rumah orang-orang bukan Yahudi dan membaptis mereka. Kata mereka, “Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka.”
Petrus menjelaskan: “Ketika aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi, dan aku melihat suatu penglihatan: Suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. Aku menatapnya, dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat, binatang liar, binatang melata dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak! Belum pernah sesuatu yang haram dan tidak tahir masuk ke dalam mulutku.”
Suara Tuhan turun kepada Petrus berbunyi: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!" (Kis.11:9). Petrus menjelaskan bahwa masalah halal dan haram itu adalah urusan Tuhan, yang tidak boleh kita ubah-ubah sesuai pemikiran manusia.
Ini adalah keinsafan, diberikan kepada Petrus oleh Roh Allah, dan kepada saudara-saudaranya Kristen Yahudi golongan bersunat. Firman Tuhan berkata “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa” (Yoh. 16:8). Roh Kudus datang untuk menginsafkan dunia akan dosa. Ini mutlak diperlukan bahwa seseorang harus diinsafkan dari dosa, membuat orang-orang merasakan bahwa mereka bersalah, telah melakukan kesalahan besar.
Oleh penjelasan Petrus tersebut, perdebatan pun berakhir. Sesuai dengan firman Tuhan yang berkata: “Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya." (Roma 10:12).
Menemukan kebenaran tentang pertobatan sangatlah penting, mengingat kecenderungan manusia yang begitu mudah menghakimi dan menganggap diri paling benar. Kehidupan yang baik dan penuh kedamaian, olehnya akan terwujud persekutuan yang akrab dan erat. Persekutuan yang akrab dan erat mengandalkan sikap mengasihi, dan perilaku tidak menutup diri. Sikap saling mengasihi dan tidak merasa diri eksklusif. Pertobatan mengandalkan Roh Kudus dan komitmen diri untuk hidup sesuai dengan perintah Tuhan Yesus, Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup. Selamat hari Minggu.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...