Jumat, 08 April 2016

RENUNGAN MINGGU MISERIKORDIAS DOMINI 10 APRIL 2016

Aku percaya, Gentarku Lenyap:

Yesus Pahlawan Yang Hidup Tetap! 

(Wahyu 5: 11-14)



S
eorang anak laki-laki, setelah belajar sekian lama dari guru biola ternama, mengadakan konser tunggal pertamanya. setiap kali selesai memainkan sebuah lagu, hadirin bertepuk tangan dengan meriah, tetapi anak laki-laki itu tampak tidak puas. Bahkan setelah dia memainkan lagu terakhir dengan begitu bagus dan tepuk tangan penonton yang menggemuruh, anak laki-laki itu tetap tidak bergeming. Sampai ia melihat seorang tua di balkon. Akhirnya orang tua itu tersenyum dan mengangguk senang. Anak laki-laki tersebut membalasnya dengan anggukan senang dan wajah anak laki-laki itu, yang sebelumnya tegang menjadi santai dan sinar kebahagiaan memancar dari wajahnya. Tepuk tangan penonton itu tidak berarti apa-apa baginya sampai dia memperoleh pujian dari gurunya.
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (Mark 1: 11). Yesus "Anak Domba Allah” yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian (ay 12).
Wahyu 5: 11-14 menceritakan tentang sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Tidak ada seorang pun baik yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu, membuka meterai-meterainya untuk melihat sebelah dalamnya. Keadaan ini membuat Yohanes sebagai penerima wahyu menjadi sangat sedih (ay 4). Yesus Anak Domba Allah, membuktikan kemenangan-Nya di kayu salib. Anak Domba Allah itu mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata (ay 6) yang melambangkan kesempurnaan kemenangan dan kekuasaan-Nya.  Tetapi puji nama Tuhan karena ternyata ada yang layak membuka gulungan kitab tersebut, yaitu Yesus Kristus. Dialah satu-satunya yang layak. Sebab Yesus telah membuktikan kemenangan-Nya dengan darah-Nya di kayu salib.  Tidak ada kuasa lain yang lebih layak dari-Nya. Yesus Kristus kini memegang kendali atas sejarah dunia dan umat manusia. Yesus Kristus memegang kendali atas sejarah dunia dan umat manusia.  Tidak heran jika kemudian keduapuluh empat tua-tua dan empat makhluk, bahkan seluruh malaikat surga menyanyikan pujian bagi Yesus Anak Domba Allah.
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, iblis menjadi penguasa dunia. Tidak ada seorang pun yang bisa mengungkapkan rahasia masa depan bumi dan kerajaan Allah.  Itu berarti kita semua mahluk akan hidup dalam keadaan yang serba tidak menentu, tidak ada jaminan dan pengharapan akan terjadi sesuatu yang baik di masa depan kita.
Rasul Paulus percaya “segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa” (Fil 2: 11). Rudolf Scheuermann (1863) bersama gereja sepanjang masa menyanyikannya:  (1) Tuhanku bangkit, pusara terbuka: Ia menang atas maut dan duka. Goncanglah benteng neraka yang gelap: Yesus Pahlawan yang hidup tetap! Yesus Pahlawan hidup yang tetap! (2) Sudah tersingkap rahasia kubur: dosa dan Iblis t’lah kalah tersungkur. Aku percaya, gentarku lenyap: Yesus Pahlawan yang hidup tetap! Yesus Pahlawan hidup yang tetap! (3) Di dunia ini tak lagi ‘ku takut: Tuhan yang bangkit berjuang sertaku; tak kuhiraukan kuasa gelap: Yesus Pahlawan yang hidup tetap! Yesus Pahlawan hidup yang tetap! Kidung Jemaat No. 212: 1-3 Tuhanku Bangkit, Pusara Terbuka. Selamat hari Minggu.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...