Jumat, 22 Januari 2016

RENUNGAN MINGGU SEPTUAGESIMA 24 JANUARI 2016

Tongkat Estafet Pelayanan Tuhan Yesus
(Lukas 4: 14-21)




P

ada salah satu tayangan METRO TV Kick Andy bertajuk “Ketika Hati Bicara” pada tanggal 16 September 2011, narasumber yang ditampilkan adalah orang-orang yang dianggap luar biasa, mengapa? Karena orang-orang itu adalah orang yang sangat terbatas baik, secara dana ataupun kemampuan fisik. Seorang narasumber di acara tersebut bernama Karsimah, yang baru kehilangan suaminya akibat meninggal dunia. Selanjutnya ia berprofesi sebagai penambal ban di daerah Semarang, Jawa Tengah. Profesinya sebagai penambal ban, karena terpaksa menggantikan suaminya untuk mencari nafkah. Ketika sedang menunggu pelanggan, tiba-tiba datang seorang nenek yang pura-pura tersesat dan minta tolong, untuk diantar ke Salatiga. Karsimah tertegun sejenak melihat sang nenek yang mengaku sudah dua hari berusaha minta tolong kepada beberapa orang tapi tak satu pun yang bersedia menolong. Walau agak ragu-ragu, Karsimah kemudian menutup kios tambal bannya dan segera menggandeng nenek itu dan menumpang bus ke jurusan Salatiga. Karsimah tidak pernah tau sebelumnya bahwa mereka akan di shooting dalam salah satu acara di televisi. Yang pasti mereka adalah orang-orang yang mau bekorban untuk menolong sesamanya. Di akhir tayangan ini, Andy F. Noya menyimpulkan: Ternyata berdasarkan pengalaman para kru di lapangan, justru orang dari kalangan bawahlah yang ringan tangan membantu kepada orang yang membutuhkan. Mereka tanpa banyak pertimbangan langsung memberi bantuan.
Allah turun ke bumi menjadi Manusia di dalam Yesus Kristus. Sebelum memulai pelayanan-Nya, Yesus perlu memproklamirkan misi-Nya. Caranya adalah menghadiri ibadah Sabat di kota-Nya sendiri, Nazaret. Dalam kitab Yesaya, telah dinubuatkan bahwa tugas Mesias yang akan datang adalah mewartakan Kabar Baik (penginjilan), untuk melakukan pembebasan bagi mereka yang tertawan (pelepasan), juga memberikan penglihatan bagi mereka yang buta (kesembuhan), dan untuk memberitakan Tahun Rahmat Tuhan (pemuridan). Kabar baik itu terdiri dari: (1) pembebasan dari kemiskinan, (2) dari keterpenjaraan, (2) dari kebutaan, maupun dari (4) ketertindasan. Dosa telah membuat seseorang “miskin” segala-galanya di hadapan Allah. Orang itu buta karena tidak dapat melihat rencana-rencana Allah bagi dunia dan bagi dirinya sendiri, dan ia ditindas oleh rupa-rupa kuasa yang melawan Allah. Inilah visi dan misi Yesus datang ke dunia yaitu memberitahukan bahwa tahun rahmat Tuhan sudah datang (bdk. Yes.61:1-2). Dalam Perjanjian Lama tahun rahmat Tuhan bisa berupa tahun Sabat, tahun ketujuh, juga tahun Yobel-tahun kelimapuluh (Im.25:1-22). Tahun Sabat adalah pembebasan bagi tanah dari eksploitasi sehingga tanah dipulihkan kesuburannya. Tahun Yobel adalah pembebasan tanah milik pusaka yang sudah digadaikan karena hutang. Kedua tahun ini melambangkan rahmat Tuhan yang lebih besar yang membebaskan umat dari belenggu dosa yang mengikat dan membuat mereka menderita. Maka kita patut bersyukur dan memuji Allah karena Yesus Kristus yang datang untuk membebaskan manusia dari dosa.
Pada masa kini, dengan penyertaan dan pimpinan Roh Kudus, tongkat estafet pelayanan Tuhan Yesus yang bersifat holistik itu telah sampai ke tangan kita. Marilah kita melakukan seperti yang Yesus lakukan untuk kemuliaan nama-Nya. Selamat hari Minggu.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...