Minggu, 17 Januari 2016

RENUNGAN MINGGU II SETELAH EPIPHANIAS 17 JANUARI 2016

Jangan Salah Berlindung !
 (Mazmur 36:5-10)


    Kita berduka. Jakarta, ibu kota negara Indonesia, diserang sekelompok orang bersenjata, Kamis, 14/1. Korban luka dan meninggal dunia berjatuhan di tengah keramaian kota dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Beberapa bangunan termasuk pos polisi, hancur akibat bom yang diledakkan peneror jiwa. Namun, syukur kepada Tuhan yang memampukan para aparat keamanan mengendalikan keadaan. Di tengah proses  pemulihan korban luka dan jiwa, kita kembali diingatkan bahwa rencana dan aksi kejahatan tetap mengancam di depan mata. 
      Sebelumnya, ancaman demi ancaman telah diketahui dan berhasil dicegah atas kerja sama aparat keamanan dengan masyarakat di segenap lapisan. Akan tetapi, aksi teror di Jakarta dan di berbagai tempat lainnya menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan tidak pernah ‘lelah’ merancang kejahatannya. Betul apa yang dikatakan pemazmur, “kejahatan dirancangkannya di tempat tidurnya, ia menempatkan dirinya di jalan yang tidak baik; apa yang jahat tidak ditolaknya” (ay.5). Jika bagi sebagian orang, tempat tidur (kamar) adalah ruang teduh mensyukuri Tuhan dan menyampaikan doa syafaat, namun tidak demikian halnya dengan si jahat. Di tempat istirahat sekalipun mereka tidak pernah ‘beristirahat’ merancang yang jahat.  
    Akan tetapi, jangan takut. Firman Tuhan di minggu ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tetap dengan kasih setia-Nya. Tidak ada satu kuasa pun yang dapat menghambat kasih setia-Nya, termasuk segala bentuk kejahatan. Mengapa? Karena “kasih-Mu sampai ke langit dan setia-Mu sampai ke awan” (ay.6). Di satu sisi, sebesar dan seberat apapun kejahatan serta keberdosaan di bumi, hal itu tidak dapat menghambat kasih setia Tuhan. Di dalam kasih-Nya, Allah menunjukkan pengampunan, pendamaian, belas kasihan, penebusan, dan penyelamatan. Akan tetapi, di sisi lain, Dia adalah Allah yang adil. Dalam keadilan-Nya, Dia selalu tegas, tidak berkompromi dan menghakimi manusia berdosa. Lalu bagaimanakah kasih dan keadilan Allah bertemu? 
     Jemaat terkasih yang merayakan Tahun Keluarga 2016, kasih dan keadilan Allah tampak di dalam Yesus Kristus. Karena kasih-Nya, Allah mengutus Kristus ke dunia (Yoh. 3:16). Namun karena keadilan-Nya, manusia yang seharusnya disalibkan, digantikan oleh Kristus, sehingga di dalam Dia, manusia dibenarkan (2 Kor. 5:21). Allah telah memperkenalkan kasih dan keadilan-Nya kepada kita. Dialah tempat Perlindungan yang teguh. Jadi, jangan lagi salah pilih. Berlindunglah dalam naungan sayap-Nya (ay.8). Bukan berlindung pada uang atau yang lain, sekalipun itu perlu.  
     Kita tentu masih mengingat ungkapan bijak yang berkata: Uang dapat: membeli tempat tidur yang enak, tapi bukan tidur yang nyenyak; membeli buku, tapi bukan hikmat; membeli makanan, tapi bukan selera makan; membeli darah, tapi bukan nyawa; membeli kosmetik, tapi bukan kecantikan; membeli obat, tapi bukan kesehatan; membeli hiburan, tapi bukan suka cita. Mengapa? Karena hanya di dalam Dia ada kehidupan dan terang (ay.10) yang membawa manusia dalam rancangan damai sejahtera. Selamat merayakan Tahun Keluarga. Tetap pegang teguh janji Tuhan. 
                                                                          Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...