Kamis, 06 Agustus 2015

RENUNGAN MINGGU X SETELAH TRINITATIS 9 AGUSTUS 2015

Tuhan Mendengar Seruanmu! 

(Mazmur 34:1-8)



Kesulitan atau kemudahan merupakan realita hidup yang pasti akan kita hadapi. Sebagai manusia, kita berkewajiban melakukan yang terbaik untuk menghadapi keduanya. Misalnya perlu memahami faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan atau kemudahan hidup tersebut. Dengan demikian kita bisa menyikapi kesulitan-kesulitan atau kemudahan-kemudahan itu sesuai situasi dan kondisinya.
Namun, sepertinya hidup lebih banyak kesulitannya. Bahaya selalu mengancam, seringkali kita habis akal mengatasinya. Di depan ada jurang yang dalam. Di belakang ada tembok yang menjulang tinggi. Di sebelah kiri ada Singa, di sebelah kanan ada Buaya. Jalan buntu!  Tidak ada jalan keluar, seringkali mengakibatkan frustrasi. Bagaimana menghadapi situasi demikian?
Daud menghadapi situasi yang sangat sulit. Ia lari menghindar dari raja Saul yang ingin membunuhnya, mencoba mencari tempat yang aman di negeri Gat musuh bangsanya sendiri. Namun, Akhis (Abimelekh) tempat pelariannya tersebut berencana menjadikan Daud sebagai sandera yang menguntungkan untuk ditukarkan kepada Saul (Band. Maz. 34; 1Sam.21:10-15). Kitab 1 Samuel mencatat secara historis kisah ini memberi kesan bahwa Daud terlepas dari situasi sulit seolah berkat kecerdikannya dengan berpura-pura tidak waras. Bukan! Mazmur 34 dan 56 menyatakan bahwa ia dapat terlepas dari situasi sulit tersebut, berkat pertolongan Tuhan karena ia mencari dan berseru kepada Tuhan (34:5,7), Tuhan menjawabnya, melepaskannya dari segala kegentarannya (34:5), karena Tuhan mendengar dan menyelamatkan (34:7), mengutus malaikat-Nya untuk melindunginya (34:8).
Penderitaan boleh sangat banyak. Seperti kelaparan, pengangguran, sakit, diperlakukan tidak adil, kekeringan, dll, dsb.  Sekarang ini kita mendengar di banyak tempat terjadi kekeringan mengakibatkan kebakaran rumah pun hutan. Kekeringan karena ketidak-patuhan pada aturan, karena: (1) Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air. (2) Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.
Memang dari data historis, kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscilation). Di mana pengaruh El-Nino lebih kuat pada musim kemarau dari pada musim hujan. Pengaruh El-Nino pada keragaman hujan memiliki beberapa pola: (1) Akhir musim kemarau mundur dari normal. (2) Awal masuk musim hujan mundur dari normal. (3) Curah hujan musim kemarau turun tajam dibanding normal. (4) Deret hari kering semakin panjang, khususnya di daerah Indonesia bagian Timur. Kekeringan akan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman serta hewan. Kekeringan menyebabkan pepohonan akan mati dan tanah menjadi gundul yang pada musim hujan menjadi mudah tererosi dan banjir. Mengakibatkan bencana berupa hilangnya bahan pangan akibat tanaman pangan dan ternak mati, petani kehilangan mata pencaharian, banyak orang kelaparan dan mati, sehingga berdampak terjadinya urbanisasi.

Apa pun kesulitan kita, berserulah kepada Tuhan! Mazmur 34 mengajarkan bagaimana Tuhan menolong kita. Selalu mencari Tuhan dengan doa, percayalah akan perlindungan-Nya, kecaplah dan lihatlah kebaikan-Nya (34:5-11). Mencari Tuhan memiliki kerinduan untuk bertemu, untuk bersekutu dengan-Nya (ay.11). Ketika kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh maka Tuhan pasti akan berkenan untuk ditemui. Ketika kita mencari Tuhan, maka Tuhan juga akan menggenapi janji-janjiNya (Ul 4:29), bersuka hati (1Taw 16:10), memiliki negeri (2Taw 14:7), segala usaha kita berhasil (2Taw 26:5), dijawab Tuhan (Mzm 34:5), mengerti segala sesuatu (Ams 28:5), mendapatkan keadilan (Hos 10:12), mendapatkan hidup (Am 5:6), dilindungi dari murka Tuhan (Zef 2:3). Pada akhirnya, bersyukurlah senantiasa di dalam Tuhan. Pujilah dan muliakanlah Nama-Nya (34:2-4). Amin. 
Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...