Jumat, 20 Juni 2014

RENUNGAN MINGGU I SETELAH TRINITATIS 22 JUNI 2014 Matius 10: 24-39



RENUNGAN

MINGGU I SETELAH TRINITATIS 22 JUNI 2014

Matius 10: 24-39



Menjadi pengikut Yesus, adakah keuntungan yang kita terima? Ada kemungkinan orang mengikut Tuhan Yesus dengan harapan akan mendapat keuntungan tertentu, misalnya penyakitnya akan sembuh, kedudukannya akan menanjak atau kekayaannya akan bertambah.
Tetapi Yesus tidak pernah mengumbar janji seperti itu kepada orang yang mau mengikut Dia. Sebaliknya, Dia malah menunjukkan akibat-akibat yang bisa terjadi jika orang mengikut Dia. Berkali-kali Dia menegaskan bahwa jalan hidupNya berisi banyak penderitaan sehingga para muridNya pun akan menghadapi penderitaan. Karena itu murid-murid yang berjalan di belakang Dia, bukan berjalan dengan hati bersorak sambil bernyanyi dan berteuk tangan, melainkan adakalanya berjalan dengan hati deg-degan.
Tuhan Yesus pun tidak pernah membujuk dan memohon orang menjadi pengikutNya, melainkan mengajak dan menantang sambil memperlihatkan konsekuensi yang perlu ditanggung. Yesus mengingatkan kemungkinan bahwa sebagai akibat mengikut Dia, mereka akan dibenci oleh banyak orang, termasuk oleh sanak keluarga sendiri, Matius 10:24-39.
Lalu dengan mengacu kepada pepatah Yahudi “Seperti seekor unta melewati lubang jarum” yang berarti sebuah upaya yang sangat sulit, Yesus menyimpulkan tentang susahnya mengikut Dia. Katanya, “Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah”, Mark.10:25. Ucapan ini langsung mengisyaratkan bahwa para murid tidak boleh mengharapkan kemudahan. Konsekuensi mengikut Yesus adalah menghadapi kesulitan dan pengorbanan. Itulah harga yang harus dibayar untuk mengikut Yesus. 
Perjalanan mengikut Yesus tidaklah mudah. Kita diminta memikul salib kita setiap hari. Tetapi kita tidak dibiarkan seorang diri. Yesus berjalan di depan kita. Ia bersama-sama dengan kita. Ia setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kita memikul salib yang melampaui kekuatan kita, 1 Kor.10:13. Yesus tidak menjanjikan kemudahan, tetapi kekuatan. Yang dijanjikan Yesus bukanlah perjalanan yang mudah, melainkan kekuatan untuk menghadapi perjalanan yang sulit supaya perjalanan ini bisa kita tempuh dengan selamat sampai akhirnya.
Sekali lagi, mengikut Yesus tidaklah mudah. Sepanjang perjalanan dari waktu ke waktu mungkin kita akan jatuh bangun atau merasa lemah atau tergelincir atau tidak mengerti tujuanNya atau takut. Tidak apa-apa, sebab Tuhan memahami keterbatasan kita. Yang penting kita tetap setia berjalan di belakang Dia sambil memohon agar Dia memantapkan langkah kita selangkah demi selangkah:      
Kudaki jalan mulia; tetap doaku inilah:
“Ke tempat tinggi dan teguh, Tuhan, mantapkan langkahku!”
Ya Tuhan, angkat diriku lebih dekat kepadaMu;
Di tempat tinggi dan teguh, Tuhan mantapkan langkahku! (Kidung Jemaat 400).

Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...