Jumat, 13 Juni 2014

RENUNGAN MINGGU TRINITATIS 15 JUNI 2014 Kejadian 1:1-2+4a

RENUNGAN 
MINGGU TRINITATIS15 JUNI 2014
Kejadian 1:1-2+4a



Minggu ini dinamai Trinitatis, artinya ke-tiga esaan Tuhan. Nama Trinitatis, tidak berarti bahwa Tuhan yang diberitakan Alkitab ada tiga, Tuhan orang Kristen adalah satu. Dalam Ulangan 6:4 dikatakan “Dengarlah, hai orang Israel: “TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”. Namun Dia, Tuhan yang Satu itu menyatakan diriNya kepada umat berdosa dengan tiga cara.
Karena kemuliaan Jahwe, manusia berdosa tidak boleh melihat Tuhan. Itu sebabnya Dia menyatakan diriNya kepada manusia berdosa dengan tiga jalan, supaya manusia boleh mengenal Dia. Pertama, Jahwe yang Mulia itu menyatakan diriNya sebagai Bapa, Tuhan diatas segalagalanya. Dia kita sapa sebagai Bapa, karena Dia sumber segala sesuatu; Dia adalah asal segala sesuatu. Kedua, Dia kita kenal sebagai Allah Anak, Yesus Kristus. Allah Anak artinya, Allah berada ditengahtengah dunia. Karena dosa, manusia tidak mengenal Tuhan. Berulangulang Tuhan memanggil manusia supaya kembali kepadaNya, namun manusia tidak mempedulikan ajakanNya. Itu sebabnya, Dia sendiri yang hadir ditengatengah manusia, supaya manusia boleh bergaul, bertemu dengan Tuhan. Itulah yang dimaksud Allah Anak (Tuhan Yesus Kristus). Dia hadir sebagai manusia ditengahtengah dunia, supaya manusia boleh bertemu dengan Dia. Ketiga, setelah Tuhan Yesus naik ke surga, Dia menyatakan diriNya di dalam bentuk Roh. Dia berada dimanamana, bukan hanya di Palestina, tetapi Dia berada dimanamana. Roh Kudus yang mengajar kita tentang keberadaan Tuhan Yesus dan tentang pekerjaanNya selama Dia melayani dan berada di dunia. Itulah yang dimaksud dengan Trinitatis, ke tiga esaan Tuhan. Trinitatis adalah jalan atau cara Tuhan menyatakan diriNya kepada manusia, supaya manusia percaya atau kembali kepada Dia, Tuhan yang menjadi sumber kita.
Pernyataan seperti itu yang disampaikan kotbah Minggu ini, Kejadian 1:1-2+4a. Keberadaan ciptaan Tuhan menyatakan Tuhan yang menciptakan bumi semesta. Bila kita melihat lukisan yang indah, kita langsung bertanya: Siapa pelukisnya? Bila kita melihat sesuatu benda atau produk yang bagus, kita langsung bertanya “Siapa penciptanya? Bila kita mendengar nyanyian yang bagus, kita spontan bertanya “Siapa penggubahnya? Karena keindahan sesuatu yang dilihat, kita mencari sumbernya. Itulah kebiasaan manusia. Keindahan ciptaan yang ada di bumi ini, menyatakan dan memperkenalkan penciptaNya.
Hal seperti itu yang disampaikan oleh nats kotbah Minggu ini. Karena kehebatan dan keindahan terang yang diciptakan Tuhan, kita memuji Dia Pencipta Alam Semesta. Dalam kitab Kejadian, khusus pasal 1, penulis bersaksi bahwa terang dan semua ciptaan Tuhan menyatakan kehebatan dan kemuliaan Tuhan. Kemuliaan dan keagungan Tuhan dinyatakan di dalam kehebatan FirmanNya: Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi”. Hanya dengan firmanNya, segala sesuatu menjadi ada. Hanya dengan firmanNya alam semesta menjadi ada.
Dengan melihat kehebatan dan keindahan penciptaan Tuhan atas bumi ini, orang percaya menciptakan lagu pujian. Christian Ernst Graft pada tahun 1766 menciptakan lagu yang diterjemahkan dalam bahasa Batak, Buku Ende No. 192 “O Tuhan Jesus Raja ni sudena” (Kidung Jemaat No. 19, Tuhanku Yesus Raja alam raya). Alam ciptaan Tuhan menyatakan kehebatan penciptaan Tuhan dan mengajak orang percaya memuji Tuhan Pencipta alam semesta.

Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...