Rabu, 18 Desember 2019

RENUNGAN MINGGU ADVENT IV, 22 DESEMBER 2019

PENGGENAPAN JANJI ALLAH


(Yesaya 60: 1-7)




Tentulah matahari yang setiap harinya kita rasakan boleh kita gunakan sebagai contoh terang. Marilah kita amati. Matahari itu memiliki sifat-sifat yang luar biasa. Misalnya:

1.   Disiplin. Dia bersinar secara disiplin, konsisten, konsekwen tak pernah terlambat bersinar. Kalau ditarik ke sifat manusia, hendaknya anak-anak Tuhan yang adalah anak-anak terang harus disiplin, konsisten, konsekwen dalam segala aspek. Mari kita selidik bagaimana disiplin kita dalam berdoa, datang di gereja. Jangan-jangan kita juga terlalu sering menunda-nunda, berkompromi dengan sifat malas, ingkar janji.

2.   Adil. Sifat matahari yang kedua adalah adil. Dia memberikan sinarnya bagi siapa saja. Dia menyinari apa dan siapa saja yang ditemuinya. Matahari tak pilih kasih, dia memberi kehidupan bagi semua makhluk di muka bumi bahkan bagi gelap yang tersembunyi, dia mampu memberikan sinarnya lewat setitik lubang cahaya yang dia temui. Anak-anak terang juga diharapkan demikian, bisa berbagi kasih bagi siapa saja bahkan bagi orang-orang dalam gelap.

3. Matahari tak butuh penghargaan untuk melakukan tugasnya. Matahari tak pernah menerima penghargaan karena melakukan tugasnya dengan sangat baik, yaitu kedisiplinannya dan kepatuhannya. Dia tetap saja bersinar bahkan kala semua makhluk tak pernah menyadari kehadirannya. Jika matahari itu sebagai saya, atau Anda: Apakah saya atau Anda masih mau bekerja dan melakukan hal-hal baik tanpa penghargaan? Apakah kita masih bersemangat bekerja kala tak ada yang memuji kita?

Nabi Yesaya bernubuat tentang masa depan bangsa Israel, dari sebagai tawanan selama 70 tahun akan mengalami pemulihan dari Tuhan. Bangkitlah berarti berubah dari keadaan tawanan menjadi orang merdeka, sebab Tuhan akan menyelesaikan masa tawanan itu. Panggilan untuk berubah, sebab terang Tuhan sudah datang. Yesuslah Terang dunia, Mesias yang telah datang mengalahkan kuasa dosa (Yoh. 1: 4-5).

Karena itu marilah belajar menjadi terang, memberi pancaran kasih Kristus ke sekeliling kita. Walaupun kita sangat kecil di dunia ini, walaupun tak dipandang dunia ini, tapi kita punya satu tujuan yang jelas, menjadi pancaran cahaya Tuhan di sekeliling yang gelap. Dengarkanlah suara Tuhan berkata bangkitlah dari keadaan itu. Terang adalah simbol dari Allah sendiri (Kel. 10: 21-23; Yoh. 8: 12) dan Yesus disebut Terang Dunia.

Daripada mengutuki kegelapan, lebih baik menyalakan terang dari diri kita masing-masing. Mari, bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terang kita sudah datang, dan kemuliaan TUHAN sudah terbit atas kita. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...