Jumat, 13 Desember 2019

RENUNGAN MINGGU ADVENT III, 15 DESEMBER 2019

Kedatangan Tuhan 
dan
Akhir Dunia

(Matius 24:3-8)




Saat kita mendengar sebuah informasi, berita yang berkaitan dengan masa depan manusia, tentu perlu ada kecermatan, perlu ada ketelitian, pemahaman yang jelas untuk menerimanya. Sebab sering terjadi banyak orang menerima informasi begitu saja tanpa ketelitian, akhirnya juga akan mengakibatkan kesalahan dalam menyikapinya, terutama dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengannya. Artinya: janganlah kita buru-buru menerimanya apalagi mengakuinya sebagai sebuah kebenaran, perlu evaluasi, bertanya kepada orang yang mungkin lebih memahaminya.

Hal itu terjadi dalam diri para murid, saat Yesus mengatakan sesuatu hal yang akan terjadi atas Yerusalem dan Bait Allah. Yesus melihat adanya kerusakan moral, dalam diri penghuni Yerusalem, juga dalam diri para pelayan Bait Allah. Hilangnya kasih, kebenaran, dan nilai ibadah penyembahan pada Tuhan. Yang terjadi adalah banyaknya kepalsuan dan kemunafikan yang dipertontonkan oleh para imam, ahli taurat, Farisi. Terjadi penipuan dalam nilai ibadah, Bait Allah tidak lagi mereka fungsikan dengan sebenarnya dalam penyembahan kepada Allah.

Yesus mengutuk kota Yerusalem, dan memberitahukan tentang kehancuran Yerusalem juga Bait Suci yang ada di dalamnya. Para murid tidak mengerti akan ucapan Yesus; dan mereka bertanya kapan waktunya:bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia. Dalam hal ini bagaimana para murid bertanya kepada Yesus yang adalah sumber utama pemberitahuan itu, mereka tidak saling menafsirkan atau berdebat dengan pendapat masing-masing. Para murid mau mendengar penjelasan yang sebenarnya demi sebuah pemahaman akan sebuah pernyataan.

Tuhan Yesus menolong para murid memahami apa yang akan terjadi ketika hari Tuhan sudah dekat; Disebutkan akan banyak muncul nabi-nabi/guru-guru palsu, yang membelokkan arti kebenaran Firman Tuhan. Guru-guru palsu akan memberitahukan sesuai dengan seleranya, walaupun tidak memiliki kebenaran. Akan terjadi kesulitan besar seperti banjir atau bencana Alam, peperangan, kemiskinan, hilangnya nilai keadilan dan kebenaran, dan orang-orang yang takut akan Tuhan, yang percaya dan setia pada Allah akan dianiaya dunia ini. Akibatnya banyak orang yang tidak dapat bertahan dalam imannya, dan pergi maninggalkan jalan Tuhan mengikuti dunia ini. Para penyesat akan mempergunakan nama Tuhan, untuk menutupi kebohongan mereka, mereka memakai atribut-atribut kekristenan. Tentu saja akan sulit untuk dikenali akan kebenarannya. Itu sebabnya Tuhan katakan, agar semuanya hati-hati, kokoh dalam iman, agar tidak mudah terhasut oleh rupa-rupa pengajaran.

Jikalaupun juga akan terjadi kekacauan di dunia ini yang dapat membawa penderitaan bagi banyak orang, seperti peperangan, kelaparan, bencana alam, Tuhan menasehati agar kita tidak terlalu kuatir, takut, gelisah, tetapi sangat perlu mawas diri, dan senantiasa mendekatkan diri pada kebenaran Firman Tuhan; Jikalupun banyak orang-orang percaya akan mengalami penderitaan, penganiayaan maupun penyiksaan, janganlah takut, janganlah meninggalkan hidupnya yang sungguh, sebab semuanya itu hanyalah ujian akan ketahanan kita, hanya sebuah proses pemurnian, dan barang siapa yang bertahan hingga kesudahannya, dialah yang akan dimahkotai oleh Tuhan. Dialah yang akan memilih hidup dan kehidupan bersama Allah di surga kelak. Kesudahan segala seuatu pasti akan terjadi, tetapi janganlah goyah iman, karena kemenangan orang yang setia sampai akhirpun sudah pasti. Firman Tuhan: ”Biarpun bumi dan langit berlalu, tetapi Firmanku tidak akan pernah berlalu.” Setialah hingga akhir. Selamat hari Minggu. Amin. (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...