Sabtu, 17 Februari 2018

RENUNGAN MINGGU INVOCAVIT 18 FEBRUARI 2018

Bagaimanakah Aku Akan Mengikut Yesus

(Lukas 9: 57-62)





Ungkapan yang mengatakan: “Hidup adalah kesempatan. Hidup adalah pilihan. Pekerjaan adalah tanggung jawab, pelayanan adalah pengabdian dan penyerahan diri yang seutuhnya.” Ketiga ungkapan ini mau menjelaskan perlunya kita memiliki kepribadian yang kokoh, karakter  yang setia dan bertanggung jawab. Juga mengingatkan perlunya pemahaman diri akan segala sesuatu kesempatan yang dipercayakan kepada kita, bagaimana kita mengerti dan memahami, mempunyai tujuan, motivasi serta kesungguhan. Ketika kita salah memilih, kita akan menyesalinya kemudian hari, kalau kita salah arah kita akan tersesat, ketika kita salah dalam pengambilan keputusan, kita akan menerima dampak negatif dari keputusan kita.

Saat kita mau mengikut Yesus, apakah itu adalah merupakan suatu keputusan iman atau selera atau karena adanya pengaruh, tawaran atau sesuatu hal yang menguntungkan diri? Ataukah karena adanya kekaguman dengan apa yang pernah Yesus perbuat dalam sejarah pelayanan-Nya di duania ini? (ay.57). “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Suatu pernyataan emosional yang mungkin dia melihat keuntungan bersama Yesus, menjadi pengikut Yesus yang mampu melakukan mukjizat, boleh jadi karena ia ikut serta dalam pemberian makan 5000 orang atau 4000 orang. Mengikut Yesus karena terbawa emosional, adalah kurang baik, itu sebabnya Yesus mengingatkannya, Yesus gambarkan diri-Nya sebagai seorang pengembara dalam artian mengikut Yesus harus mampu berhitung berapa cost/harga yang harus kita bayar, dicaci maki, dihina, diejek, disiksa, mengalami penderitaan dan penolakan (ay.58). Mengikut Yesus juga harus mampu dan mau menanggalkan semua ikatan yang dapat mempengaruhi kesetiaan dan komitmennya dalam mengikuti Yesus, termasuk tradisi keluarga; bukan berarti supaya pengikut Yesus harus melupakan tanggung jawabnya kepada keluarga, akan tetapi mau mengajak supaya yang akan ikut Yesus harus mampu menata skala prioritas dalam kepengikutan dan pelayanan kita akan Yesus.

Mengikut Yesus juga harus bersegera dengan tidak ada alasan untuk menunda waktu (ay.59,61) …ijinkan aku dulu…Mengikut Yesus dengan tidak menggabungkan keadaan/rasa aman dan nyaman masa lalu. Iman kekristenan kita tidaklah tengah berjalan menuju matahari terbenam, akan tetapi berjalan menuju arah matahari terbit, kearah kehidupan baru yang penuh dengan pengharapan dan kesempatan, bukan untuk mundur, akan tetapi berjalan dan bertumbuh kearah kedewasaan, sebab Kerajaan Allah bukanlah perkara masa lalu, akan tetapi adalah perkara masa kini dan masa depan, sehingga dengan demikian bagaimana kita mempergunakan kesempatan ini untuk mengisi kehidupan kita saat ini untuk kehidupan kita masa depan. Amin. (HS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...