Jumat, 08 Agustus 2014

RENUNGAN MINGGU VIII TRINITATIS Matius 14: 22-33

RENUNGAN MINGGU VIII TRINITATIS 
Matius 14: 22-33 

Satu waktu, di museum Inggeris London dipamerkan satu peta yang dilukis pada tahun 1525. Dalam peta itu digambarkan perjalanan seorang pensiunan marinir di pantai Amerika Utara dan pantai, daerah di sekitarnya. Di bawah peta pantai dan daerah yang belum sempat dijalani marinir itu, ditulisnya, “Di sini mungkin ada raksasa”; “Di sini mungkin ada kalajengking ganas”; “Di sini barangkali ada naga”. Pada tahun 1800-an, setelah ratusan tahun peta itu dilukis, John Franklin dari Inggeris, seorang penjelajah dunia membeli peta itu. John Franklin menghapus catatan marinir tua itu, catatan yang menakutkan pembaca, lalu diganti dengan perkataan, “Di sini ada Tuhan”; Di situ ada Tuhan”; “Di sana ada Tuhan”. Orang Kristen sering ketakutan seperti marinir tua itu, ketakutan terhadap sesuatu bayangan yang belum jelas wujudnya, ketakutan terhadap sesuatu yang tidak beralasan. Berlapis ketakutan yang membayangi hidup kita: Kita senang, apabila anak kita sudah menjadi remaja dan dewasa, namun di balik kesenangan itu hati kita merasa waswas, apabila mereka telat pulang dari sekolah atau dari kebaktian di gereja, apalagi apabila mereka larut malam pulang ke rumah. Kita senang menduduki jabatan dan posisi dalam pekerjaan, namun di balik itu kita cemas dan takut, karena dibayang-bayangi penggantian atau digeser dari jabatan itu. Kita senang apabila petang dan malam tiba, namun karena kegelapan malam kita dibayang-bayangi kejahatan. Kita senang memiliki harta dan benda, namun kita merasa takut kehilangan itu. Kita berbahagia berumah tangga, namun kita ketakutan terjadi perselingkuhan. Kita senang memiliki rumah Tuhan (gereja), namun di gereja kita dibayangi ketakutan pekerjaan iblis dan perbuatan kemunafikan. Hati kita selalu dibayangi ketakutan, seperti catatan marinir tua itu, “D isini mungkin ada raksasa”; “Di sini mungkin ada kalajengking ganas”; “Di sini barangkali ada naga”. Bersama masyarakat Indonesia, kita bersyukur karena KPU (Komisi Pemilihan Umum) sudah mengumumkan Presiden terpilih, namun kita dibayangi ketakutan karena ada pernyataan yang memancing keributan karena kemenangan Presiden terpilih tersebut. Hati kita senang dengan terpilihnya Presiden yang baru, namun negara kita bersama dunia menjadi takut dengan issu dan gerakan ISIS (Islamic State in Iraq and Syria), satu gerakan dan organisasi radikal yang menggunakan kekerasan demi memperjuangkan gagasannya. Namun kotbah minggu ini, Matius 14:22-33, menyampaikan “Tenanglah. Ini Aku Jangan takut”. Ketika perahu para muridNya diombang-ambingkan gelombang, para murid ketakutan. Yesus yang berjalan di atas air, yang hendak menolong mereka, bukan menghilangkan ketakutan, bahkan mereka mengira Yesus, Penyelamat itu sebagai hantu. Demikian sering hidup kita, karena ketakutan, Firman Tuhan tidak berkuasa di hati kita. Untuk ketakutan itu, Tuhan berfirman, “Tenanglah. Ini Aku. Jangan Takut”. 
Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...