MELAWAN SUAP DAN KORUPSI
(Keluaran 23:1-9)
K |
orupsi
adalah perilaku pejabat publik, maupun politikus atau pegawai negeri, yang
secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang
dekat dengan dirinya, dengan cara menyalahgunakan kekuasaaan publik yang dekat
dengan mereka.
Penyuapan atau suap
adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari pembalasan
dari pemberi suap kepada penerima suap yang dilakukan untuk mengubah sikap
penerima atas kepentingan atau minat si pemberi, walaupun sikap tersebut
berlawanan dengan penerima.
Dari definisi di atas, dapat kita
simpulkan korupsi adalah perbuatan suap menyuap, biasanya melibatkan dua
pihak atau lebih. Pihak yang satu biasanya mereka yang mempunyai wewenang dan
pihak yang lainnya seperti teman, kelompok atau keluarganya, yang mempunyai
kepentingan, dan ujung dari perbuatan ini adalah mencuri uang negara,
perusahaan, organisasi. Korupsi, mencuri dan perbuatan lainnya yang dilarang
akan berakibat buruk bagi si pelaku dan keluarganya dan masyarakat. Orang yang
menyuap dan yang disuap hukumnya sama bagi keduanya, yaitu berdosa.
Tuhan adalah Tuhan
keadilan; menjadi adil adalah sifat-Nya. Jadi mari kita selalu
berusaha untuk meniru Pencipta kita yang mulia dengan bertindak seperti
Dia. Untuk mengetahui arti adil, kita perlu membaca firman-Nya di mana
keadilan-Nya ditunjukkan.
Tuhan mewahyukan kekudusan dan
kuasa-Nya kepada orang Israel ketika Ia membebaskan mereka dari perbudakan di
Mesir. Ketika Tuhan berjalan bersama dan memimpin bangsa Israel di padang gurun
menuju Tanah Perjanjian Kanaan, Allah menyediakan dan menginstruksikan kepada
umat pilihan-Nya tentang bagaimana mereka hidup. Keluaran 23 merupakan
instruksi Tuhan tentang bagaimana umat-Nya hidup dalam komunitas dan cara
beribadah yang benar.
Orang Kristen adalah umat pilihan Tuhan hari ini; apakah kita tahu bagaimana menjalani hidup kita? Tuhan itu sama kemarin, hari ini, dan besok; apa yang dapat kita pelajari dari Allah ketika Dia berbicara kepada orang Israel pada zaman dahulu, dan sekarang ini kita harus melengkapinya dengan apa yang Yesus katakan kepada kita dalam Perjanjian Baru.
Jangan tidak menghiraukan perintah Tuhan. “Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.” (Amsal 26:28). Amin. Selamat hari Minggu! NS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar