Kasih Sebagai Perintah Baru
(Yohanes 13:31-35)
Kalimat saran yang sering dikatakan seorang tua kepada
anak-anaknya adalah agar kiranya anak-anaknya saling mengasihi satu dengan yang
lain, senantiasa membangun kebersamaan dan kesehatian, membangun rasa
kepedulian sosial. Supaya jikalau orang tuanya sudah meninggal, anak-anaknya
tetap diikat oleh kasih persaudaraan yang tulus. Mengasihi dengan segenap hati,
dalam kata dan perbuatan adalah merupakan gambaran akan iman kita yang sungguh
dan hidup dalam kasih Tuhan. Kasih akan sesama tanpa perbuatan adalah sebuah
kepalsuan dan kemunafikan iman dan moralitas, apalagi jikalau kita mengatakan
bahwa kita mengasihi Tuhan, tapi tidak kepada sesama (bnd. 1 Yoh 4:20). Kasih
akan menutupi segala kekurangan, kasih akan membangkitkan semangat dan percaya
diri seseorang untuk bertumbuh dalam etika moral.
Apakah yang membedakan orang Kristen yang sungguh
dengan orang lain (dunia ini); adalah kasih yang nyata dalam kata dan
perbuatan. Memang banyak orang berkata: “aku mengasihi“, tetapi boleh saja
hanya semacam penghiburan atau gambaran kerendahan hati yang semu. Tetapi ada
juga orang yang berbuat kebaikan tanpa didahului dengan banyak kata-kata,
merefleksikannya dalam perbuatan nyata. Kasih akan menjadi motivator yang besar
bagi kita yang mendorong hati dan pikiran kita untuk melakukan apa yang terbaik
yang berguna bagi orang sehingga kita memiliki nilai di hadapan banyak orang
dan juga di hadapan Tuhan; sebab dengan adanya kasih yang tulus dalam diri
seseorang akan mendorongnya untuk berbuat lebih sungguh, tanpa adanya
keterpaksaan dan sungut-sungut, akan tetapi akan senantiasa dipenuhi dengan
sukacita.
Oleh kasihNya, Yesus mengorbankan diriNya demi
keselamatan umat manusia, Dia lakukan dengan kerelaan yang tulus, dan ini
menjadi penekanan utama dalam pengajaran Yesus kepada para murid saat Yesus
merasakan hariNya sudah dekat, bahwa IA akan meninggalkan para murid. Dengan
saling mengasihi para murid akan dimampukan bekerja dengan sungguh dalam
pemberitaan Injil, dengan kasih dan iman yang sungguh kepada Tuhan, menjadikan
orang percaya tidak pernah lelah untuk berbuat baik, meneladani sikap Yesus
yang mengasihinya, dan dengan kasih yang mereka perlihatkan dan kerjakan, akan
semakin banyak orang yang dimenangkan. Itu sebabnya kasih merupakan hukum utama
dan terutama dan akan merupakan perintah yang baru, sebab kasih tidak pernah
pudar. Amin. Selamat hari Minggu. (HS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar