ACARA KEBAKTIAN KELUARGA
NEW NORMAL
COVID-19
HKBP PONDOK GEDE
RESORT PONDOK
GEDE
Rabu dan Kamis, 02 dan 03 September 2020
Pukul 20.00 WIB
(U: Uluan; K:
Keluarga)
I.
Persiapan
II.
Saat Teduh
1.
Bernyanyi BE HKBP No. 28:1-2 Hata
ni Jahowa (BL 203)
Ø
Hata ni Jahowa sipadame jolma,
hangoluan i.
Halalas ni roha siapuli roha, ni na marsak
i.
Gogo ni Debatangki paluahon na porsea,
sian nasa jea.
Ø
Nasa tinahiNa, tagan so ditompa
tano on dope.
Nang na tinuduan ni sude pelean jumpang
do muse.
Sangkap ni AmaNa i dipatulus Jesus
Kristus, jolma i ditobus.
…………….
BN …………….
Ø
Firman Tuhan Allah, sumber
kehidupan, damai dan senang.
Sumber sukacita, dan pelipur lara,
bagi yang resah.
Tuhan maha kuasa, Jurus’lamat
manusia, dari kuasa dosa.
Ø
Semua rancangan-Nya,
sebelum dunia, diciptakan-Nya.
Makna semua kurban, penebusan
dosa, digenapi-Nya.
Janji kes’lamatan-Nya, digenapi
Kristus Tuhan, Jurus’lamat kita.
2.
Votum/Agenda (A.XV/A.10;
D.XIII/47)
U: Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan
Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi.
U/K: Amin.
U: Sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang
benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ. Haleluya! Mari kita
berdoa: Ya Tuhan Allah yang Mahakuasa, Mahabenar dan Kudus! Engkau melawan dan
mencerai-beraikan orang-orang yang congkak, tetapi menginginkan orang-orang
yang rendah hati, karena itu, kami memohon kepada-Mu: Tolonglah kami menjauhi
kesombongan, supaya kami jangan tinggi hati, tetapi bimbinglah kami dengan Roh
Kudus, supaya kami rendah hati, lemah lembut, penuh cinta kasih, jujur dan
sopan terhadap sesama manusia, oleh karena Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus.
U/K: Amin.
3.
Pembacaan Firman Tuhan (Matius
27:1-10)
U: Firman Tuhan untuk kita hari ini dari Matius 27:1-10,
kita baca secara responsorial: Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan
tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.
K: Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan
menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu.
U: Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat,
bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan
uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
K: Dan berkata: "Aku telah berdosa karena
menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa
urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
U: Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait
Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
K: Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan
berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti
persembahan, sebab ini uang darah."
U: Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu
tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang
asing.
K: Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini
disebut Tanah Darah.
U: Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan
oleh nabi Yeremia: "Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga
yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang
Israel,
K: Dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang
periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku."
U: Demikian pembacaan Firman Tuhan: Berbahagialah orang
yang mendengarkan Firman Tuhan serta memeliharanya.
U/K: Amin.
4.
Bernyanyi BE HKBP No. 122:1-2 Ida
Hinadengan ni (BL 13)
Ø
Ida hinadenggan ni angka na
saroha i.
Parpambaenan
na burju, nang hatana pe tutu.
Ø
Sai hushus uapna i, songon
bungabunga i.
Angka
na tinompa i, pajengkarhon tano i.
…………….
BN …………….
Ø
Betapa bahagianya, yang bersatu
hatinya.
Adil
perbuatannya, jujur perkataannya.
Ø
Bagai bunga yang mekar, yang
harumnya semerbak.
Hidup
rukun dan mesra, menghiasi dunia.
5.
Renungan/Jamita (Kejadian 37:23-30)
23. Baru saja Yusuf sampai kepada
saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang
dipakainya itu.
24. Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia
ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
25. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika
mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael
datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan,
dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
26. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya
itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan
menyembunyikan darahnya?
27. Marilah
kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia,
karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.
28. Ketika
ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur
itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal
perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
29. Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata
Yusuf tidak ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah bajunya,
30. Dan
kembalilah ia kepada saudara-saudaranya, katanya: "Anak itu tidak ada
lagi, ke manakah aku ini?"
Penjelasan:
Yusuf
anak kesayangan Yakub dan perbedaan kasih sayang antara sesama anak, akan
melahirkan/menimbulkan kecemburuan yang lainnya. Boleh jadi Yusuf tidak
menyadari apa bahaya yang akan ditimbulkan oleh karena keterpihakkannya dalam
kasihnya di antara anak-anaknya. Sering terjadi di tengah keluarga tanpa
disadari kedua orang tua akan sikap, perhatian mereka kepada anak-anaknya yang
kadang berbeda dengan kentara. Sikap seperti itu tanpa disadari telah
menimbulkan kecemburuan, ketidakserasian dalam hubungan keluarga antara orang
tua terhadap anaknya dan di antara sesama anak-anaknya.
Yusuf
digelari seorang tukang mimpi dan selalu dimanja, hal ini menimbulkan
kecemburuan, sakit hati, ketidaksenangan saudara-saudaranya, kecemburuan yang
berkepanjangan boleh melahirkan kebencian, penolakan bahkan pembunuhan
sekalipun, tanpa kita sadari, kita sering berebut cinta kasih, perhatian kedua
orang tua kita (pihak anak) dan terhadap anak-anak (pihak orang tua). Memang
Yusuf seorang figur anak yang taat, penurut dan rajin, yang patuh akan apa yang
orang tuanya minta dia kerjakan, dan bahkan untuk mencari saudara-saudaranya
yang tengah mengembalakan ternak mereka di tempat yang jauh, dari lembah Hebron
ke lembah Sikhem hingga ke dataran Dotan (Sikhem – Dotan: sekitar 15 Mill/24,15
KM (1 Mill = 1,61 KM = hampir 100 Km dari Hebron; atau sekitar 12 Mill/19,5 Km
dari Samaria). Di samping kataatannya akan orang tuanya, juga karena kasihnya
kepada saudara-saudaranya.
Akan
tetapi saudara-saudaranya sudah terlanjur membencinya, mereka terbawa pengaruh
pikiran mereka yang buruk sangka terhadap adiknya Yusuf juga pada perlakuan
orang tua mereka. Ketika seseorang membiarkan kecemburuan menguasai hidupnya,
lama-kelamaan akan melahirkan kebencian, permusuhan dan tidak jarang
menimbulkan niat membunuh. Hal itu terjadi pada saudara-saudara Yusuf, ketika
mereka melihat adiknya (Yusuf) datang
mencari, melihat mereka, bukan rasa senang yang datang, bukan kasih
sayang atau kerinduan, tetapi adalah permufakatan jahat untuk melenyapkan
Yusuf. Tentu setiap kejahatan yang dirancangkan sekelompok orang terhadap orang
lain, boleh jadi mereka tidak sepenuhnya sependapat, itu terjadi juga di antara
saudara-saudara Yusuf. Ruben anak tertua berniat menyelamatkan adiknya, tetapi
ia tidak berani konfrontasi dengan adik-adiknya, ia merencanakan untuk
menyelamatkan adiknya dengan mengatakan adalah lebih baik dia dimasukkan ke
sumur kosong dari pada harus dibunuh. Yusuf tidak jadi dibunuh tapi dijual demi
keuntungan rupiah. Ada dua tokoh yang tampil tanpa sengaja untuk menyelamatkan
Yusuf; Ruben anak tertua memberi saran supaya Yusuf dimasukkan/dijatuhkan ke sumur
kosong, dan Yehuda menyarankan untuk dijual saja, dan Yusuf pun selamat dari
rencana pembunuhan. Tanpa mereka sadari (Ruben dan Yehuda) mereka telah
membiarkan rencana Tuhan berjalan terus.
Yang
mau disuarakan dalam Nats ini: Adalah bagaimana rancangan Tuhan tidak akan
dapat digagalkan oleh manusia. Tuhan telah rancangkan kebaikan atas keturunan
Israel, yang walaupun itu tidak pernah mereka ketahui. Banyak hal rancangan
keselamatan Tuhan buat kita yang tidak kita pernah kita sadari, mengerti dan
kita ketahui. Tuhan mempersiapkan Yusuf untuk kehidupan Israel selanjutnya.
Terkadang
kita tidak menyadari bahwa Tuhan telah memakai kita untuk sebuah rencanaNya,
kita mengeluh saat menghadapi tantangan, kesulitan, kita bahkan menyalahkan
orang lain, menyalahkan Tuhan, menyesali hidup dan sepertinya merasa tidak ada
gunanya tunduk dalam kesetiaan akan Tuhan (putus asa, membiarkan rasa benci,
kecemburuan menguasai dirinya terhadap orang lain).
6.
Bernyanyi BE HKBP No. 126:1-2 O
hamuna ale dongan (BL 96)
Ø
O Hamuna ale dongan, ringgas be
masijalangan
Lao
marningot Tuhan i. Na mandok tu siseanNa:
On
do patik di hamuna, masihaholongan i.
Ø
Tole ma itatadinghon roha na
masihosoman,
Na
manirang dongan i. Kristus i do pardomuan,
Na
patongtong pardonganon, salelenglelengna i.
…………….
BN …………….
Ø
Hai saudara yang seiman,
mari kita bersalaman,
Mengenang
pesan Tuhan. Inilah tanda muridKu
Laksanakanlah
p’rintahKu, saling mengasihilah.
Ø
Mari kita meninggalkan, dendam,
iri, pertengkaran
Yang
merusak hubungan.
Kristus
t’lah mempersatukan, mengikat persekutuan
Yang
teguh dan bertahan.
7.
Berdoa Salah Satu Anggota Keluarga
8.
Bernyanyi BE HKBP No. 120:1 Ale
Immanuel Tatap (BL 117)
Ø
Ale Immanuel tatap ma hami, na tinobusMu
na pinaluaM.
Na
sinosahan ni musu do hami, ala tongtong nioloan hataM.
Gasa
disuan mangalo AnakMu, jala na jahat do ninna na burju.
…………….
BN …………….
Ø
Wahai Immanuel tolonglah kami,
Yang
Kau s’lamatkan dan Kau tebus.
Musuh
yang jahat menyerang tiap hari,
Sebab
setia pada FirmanMu.
Fitnah
ditabur menyerang umatMu.
Orang
yang baik dituduh perusuh.
9.
Berdoa Kepala Keluarga
10.
Bernyanyi BE HKBP No. 492:1-2 Na
Mora Tutu (BL 334) Pelean
Ø
Na mora tutu sangap Damang i,
Ibana nampuna sude arta i.
Nang
sere, nang perak, nang hepeng sude.
Tapuji
Ibana, unduk hita be. AnakhonNa do au,
AnakhonNa
do au, dibaen Tuhan Jesus anakhonNa do au.
Ø
Na ro Jesus i, AnakNa do i; lao mate, lao hehe, manaek sian i.
Rade
ingananhu dibaen Jesushi, di surgo hutangku,
Di
si Damang i. AnakhonNa do au,
AnakhonNa
do au, dibaen Tuhan Jesus anakhonNa do au.
…………….
BN …………….
Ø
Yang maha besar, semua
milikNya.
Bapaku
yang kaya, tiada taranya.
Permata,
emas maupun uangnya.
Terpujilah
Dia, hai mari sembah.
Reff.: Akulah anakNya, akulah anakNya,
Kar’na Tuhan Yesus, akulah
anakNya.
Ø
Yesus, anakNya datang ke dunia,
Yang
mati dan bangkit, naik ke rumahNya.
Disediakan-Nya
tempat bagiku.
Di
Surga rumahku tempat Bapaku. Reff.: …
11.
Doa Penutup
U: Marilah kita
berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah,
Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala
karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian
daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah
dan berkatilah persembahan
umat-Mu
ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di
dunia ini. Bukalah
hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh
dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam
Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa Kami:
U/K: Bapa
kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
daripada yang jahat.
Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.
U: Biarlah kasih setia Tuhan menyerta kita semua. Amin.
(Jika Majelis Tahbisan yang memimpin Ibadah
baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin,
amin!)
Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan
Kasih Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita
sekalian. Amin.
K: (Menyanyikan): Amin…
Amen… Amen.
Persembahan boleh
dikirimkan ke:
1.
Rekening Britama Cab. Pd Gede No. (002) 038501000630566
2.
Tabungan BNI No. (009) 1919667770
Tidak ada komentar:
Posting Komentar