Bagaimanakah
Menantikan Hari Kedatangan Tuhan
(Lukas
17:26-37)
Iman bukanlah
didasarkan pada logika berpikir manusia, akan tetapi adalah ketaatan, pengakuan
dan penyerahan diri kepada Tuhan. Banyak orang yang mencoba memahami kerajaan Tuhan
dengan logika berpikirnya, sehingga selalu terjadi perdebatan panjang. Bagi
orang Yahudi, kerajaan Allah adalah bersifat fisik yaitu kerajaan Israel yang
akan dipimpin oleh Mesias untuk mengalahkan penjajahan Roma saat itu. Yesus
menjawab orang Yahudi yang mempertanyakan kerajaan Allah; Yesus menyebutnya
bahwa kerajaan Allah sudah datang dan tengah berada di antara mereka, artinya
kehadiran kerajaan Allah sudah dimulai sejak kelahiran Yesus dan berpuncak pada
hari kedatanganNya yang kedua kalinya, itu sebabnya Yesus mengajak mereka untuk
tidak melihat dan melandaskan pemahaman mereka dengan tanda-tanda lahiriah saja
(21).
Saat ini banyak
aliran yang mencoba menafsirkan hari kedatangan Tuhan dengan akal logika mereka
sendiri dengan menghubung-hubungkan setiap kejadian kepada kejadian lainnya,
pada hal jelas dikatakan tidak akan dapat memprediksi waktunya hanya dengan
tanda-tanda lahiriah (20-21). Yesus mengingatkan orang banyak akan banyak ada
sikap yang semangat mencari tanda-tanda dan menghitung-hitung hari (22-23)
tetapi usaha mereka akan sia-sia; dan sebaliknya, ada orang yang tidak peduli
dan justru menyibukkan diri dengan hal-hal duniawi, seperti mencari dan
menikmati kesenangan dan kemewahan duniawi, yang tidak peduli dengan
kehidupannya pada masak kedatangan Kristus yang kedua kalinya, dan mereka pada
waktunya akan dimusnahkan seperti pada zaman Nuh dan Lot (26019). Untuk itu
Yesus mengatakan agar kiranya setiap orang siap sedia selalu dan memusatkan
perhatian kita kepada kesempatan yang dipercayakan kepada kita dengan segala
apa yang sepatutnya dan seharusnya kita kerjakan sebagai tanggung jawab iman
dan moralitas kita terhadap karya keselamatan dari Yesus, mengisi hidup dan
kehidupan dengan apa yang berguna demi kehidupan masa depan. Selagi hari masih
siang, selagi kesempatan masih ada mari berbuat baik, kasih, menyerahkan diri
dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan. Amin. Selamat hari Minggu! (HS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar