KEPEDULIAN
TERHADAP DISABILITAS
(2 Samuel 9: 1-8)
Namanya
Mefiboset bin Yonatan bin Saul. Ia timpang karena terjatuh dari gendongan
pengasuhnya saat berusia lima tahun. Selanjutnya ia dibesarkan di Lodebar,
sebuah tempat yang tandus tanpa padang rumput. Situasi kondisi tempat tersebut sangat
cocok sebagai gambaran keadaan kondisi hidupnya. Ia meratap dengan menyebut
dirinya seperti anjing mati, binatang najis yang telah kehilangan nyawa (ayat
8). Anak raja Israel, berakhir seperti itu. Menyedihkan!
Suatu
saat, Daud, raja Israel dan sahabat Yonatan bin Saul ayahnya, memanggilnya ke
istana. Bukan karena sesuatu kehebatannya, mengingat kasih dan persahabatannya
dengan Yonatan, ayah Mefiboset, Daud memperlakukan Mefiboset sebagai salah
seorang anaknya. Harta milik dan hak-hak pria timpang itu dipulihkan.
Selanjutnya Mefiboset menetap di Yerusalem, kota damai sejahtera, dan
senantiasa makan sehidangan dengan raja. Semua ini berawal dari persahabatan.
Indah dan bahagia!
Mefiboset mewakili kita semua, orang-orang yang timpang akibat dosa. Kita terbuang dari hadapan Tuhan dan tinggal di Lodebar, menjalani kehidupan yang gersang tanpa pengharapan. Seperti Mefiboset, kita juga tak ubahnya anjing mati karena upah dosa adalah maut.
Tindakan
Daud, secara sadar atau tidak sadar peduli terhadap seorang disabilitas, secara
kuat menggambarkan anugerah Allah. Allah menebus kita dari dosa bukan karena
perbuatan baik kita, melainkan semata-mata karena kasih-Nya yang besar. Dia
mengangkat kita sebagai anak-Nya dan memberi damai sejahtera. Dan kita
diizinkan untuk makan sehidangan dengan-Nya, bersekutu dengan Raja segala raja,
dan memperoleh kehidupan yang kekal! Amin.
Doa:
Ya Tuhan, Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus! Kudus, Kudus, kuduslah Tuhan dan seluruh bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpuji dan dimuliakanlah Engkau sampai selama-lamanya, oleh karena kami dan seluruh gereja-Mu telah menerima Pengasihan-Mu. Kini: kami penuh sukacita karena Tuhan telah memperlihatkan dan menyatakan diri-Mu, kasih dan pengasihan-Mu, kelapangan hati-Mu, keampunan dosa, kehidupan yang kekal, harta surgawi serta penghukuman-Mu kelak. Semuanya itu tidak ternilai, Teguhkanlah iman kami sampai kepada ajal kami sehingga sampai kepada-Mu ya Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar