Saling Menerima
dan
Saling Menghargai
(Matius 27:1-10)
Ketika orientasi hidup seseorang
berpusat pada harta benda, kesenangan duniawi, maka orang tersebut akan
menghalalkan berbagai cara untuk dapat memilikinya, tidak peduli benar atau tidak
cara memperolehnya, tidak peduli apakah banyak orang yang jadi korban, misalnya
dengan banyaknya investasi bodong yang merugikan banyak orang. Dan anehnya, ada
banyak orang sudah tahu bahayanya tetapi ada saja yang mau ikut di dalamnya,
baik pengelola maupun nasabah. Tetapi ketika apa yang diharapkan sebelumnya
tidak terwujud, yang terjadi adalah pemberontakan, penyesalan dan bahkan ada
yang hingga putus asa dan bunuh diri.
Penyesalan selalu datang
terlambat, dan itu terjadi setelah yang bersangkutan menyadari
kekeliruan/kesalahan yang telah diperbuatnya, dan juga mengakui kesalahannya.
Tetapi ada istilah, sudah terlambat, nasi sudah jadi bubur; berpikir sebelum
bertindak, sesal kemudian tiada berguna. Hal itu tidak dimiliki oleh Yudas
Iskariot, dia tidak mengerti apa resiko dari tindakannya, yang penting baginya
adalah uang, keuntungan. Yudas melihat kesempatan itu, atas kebencian para
imam, ahli taurat, Farisi kepada Yesus. Boleh jadi Yudas tidak menyadari
sebelumnya kebencian mereka terhadap Yesus, juga niat mereka menyingkirkanNya.
Dengan mudah Yudas menjual Yesus seharga 30 keping perak, yang penting baginya
keuntungan, resiko belakangan; boleh jadi karena latar belakang hidupnya,
pekerjaannya sebagai bendahara.
Ketika kesadarannya muncul dengan
melihat kenyataan yang ada, yang terjadi pada Yesus, Yudas berusaha mengembalikan
uang itu untuk membebaskan Yesus, tapi semuanya sudah terlambat, tidak ada yang
mau mengubah keputusan mereka, sebab kebencian mereka terhadap Yesus yang
sangat dalam. Ketika kebencian menguasai hidup seseorang, dia akan kehilangan
logika berpikir, kehilangan kasih. Hal itu nampak dari sikap para imam yang
dengan gampang menyebut kasus itu adalah urusan pribadi Yudas, sikap tidak mau
tahu, sebab kepuasan diri mereka akan terjawab dengan apa yang telah mereka
rencanakan kepada Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar