PANGGILAN
MEMELIHARA CIPTAAN
T
|
ahun
Yobel adalah tujuh
kali sabat (7 x 7 = 49 tahun), pada tahun yang ke-50, Tuhan memerintahkan
bangsa Israel untuk merayakan tahun Yobel, di mana pada tahun tersebut, bangsa
Israel harus meniup sangkakala di seluruh negeri (ay.8-9). Tahun Yobel itu
adalah tahun pembebasan (ay.10). Pada tahun itu
semua tanah tidak boleh dikerjakan dan ditanami, pohon-pohon anggur dan zaitun
pun tidak boleh dirantingi, melainkan harus dibiarkan terlantar.
Istirahat itu penting bagi
semua ciptaan Tuhan! Bekerja terus menerus sangat berbahaya bagi kehidupan. Oleh
sebab itu, sejak mulanya, Allah sudah menetapkan suatu irama tetap kehidupan,
yakni bekerja enam hari dan istirahat satu hari. Hal itu Tuhan dasarkan pada
cara-Nya sendiri ketika menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Dalam
cerita penciptaan kita baca, ”Ketika
Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu,
berhentilah Ia pada hari ketujuh ...” (Kej. 1: 5; Kej. 2:2).
Itulah cara Allah untuk
memelihara kelangsungan ciptaan-Nya, yaitu:
1.
Pemeliharaan
Allah dalam konteks hubungan manusia dengan tanah. Manusia berasal dari tanah,
diam di tanah dan hidup dari tanah. Tahun Yobel itu menegaskan bahwa Allah
menjaga agar hubungan itu tetap dapat berlangsung dengan baik; menjaga agar
tanah tetap dapat didiami dan mampu menghasilkan makanan bagi makhluk hidup,
terutama sekali manusia.
2.
Pemeliharaan
Allah dalam konteks hubungan manusia dengan makhluk lainnya. Manusia bukanlah
makhluk yang tersendiri, yang dapat hidup dari dirinya sendiri, melainkan di
dalam hubungan dan keterkaitan dengan makhluk lainnya, dengan tumbuhan dan
hewan.
3.
Pemeliharaan Allah dalam konteks
hubungan manusia dengan sesamanya. Sekali lagi, manusia tidak dapat hidup dari
dirinya sendiri, melainkan di dalam hubungan dan keterkaitan dengan mahluk
lain, demikian juga dengan sesamanya. Bahkan sesungguhnya, manusia menjadi
manusia apabila hidup dengan sesamanya.
Dengan Tahun Yobel
Allah mengatakan bahwa
tanah yang bangsa Israel tempati
itu adalah
milik Tuhan, dan bukan milik bangsa Israel, sehingga urusan mengenai tanah
termasuk jual beli tanah dan sewa menyewa tanah, itu harus diatur dengan jelas
oleh Tuhan dan manusia terpanggil untuk memelihara semua ciptaan Tuhan seperti cara Tuhan. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar