ACARA
KEBAKTIAN KELUARGA
DI
RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT
NEW NORMAL DI RUMAH SAJA-COVID-19
HKBP PONDOK GEDE
RESORT PONDOK GEDE
Rabu
& Kamis, 17 & 18 Juni 2020 Pukul 20.00 WIB
(P: Pemimpin Kebaktian; R:
Anggota Keluarga)
1.
Marende BE. HKBP No. 559:1+3 Debata
na Songkal Jala Na Badia D=Do
1.
Debata na songkal Sitolusada,
Di
sogot ni ari hupuji goar-Mi.
Debata
na songkal siparasiroha,
Sitolusada,
na badia i.
3.
Debata na songkal na so tarida,
Mata na mardosa
ndang tau marnida Ho.
Ho na sun badia na
so hatudosan,
Sun hinagogo, sun
sangap do Ho. Amen.
(BN.
HKBP)
1.
Kudus, kudus, kudus, Tuhan maha kuasa.
Kami, dini hari
nyanyikan pujian.
Allah maha kudus,
Yang maha pemurah.
Allah Tri Tunggal,
kudus dan kekal.
3.
Kudus, kudus, kudus, Kau tak
kelihatan.
Mata yang berdosa, tak
lihat wajah-Mu
Hanya orang kudus,
yang dapat melihat.
Kemuliaan-Mu,
dan kuasa-Mu. Amin.
2.
Agenda (A.XV/21-D.XIII/37)
P: Di
dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus
yang menciptakan langit dan bumi. Amin. Berbahagialah orang yang
bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia
sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah
kepada barang siapa yang mengasihi Dia. Haleluya!
Marilah
kita berdoa:
Ya Tuhan Allah, Bapa kami!
Kuatkanlah kami supaya jangan berputus asa apabila kami jatuh ke dalam
kemelaratan, sehingga kami tidak menyia-nyiakan berkat-Mu. Ajarlah kami supaya
kami jangan menggantungkan pengharapan kami kepada hal-hal yang duniawi.
Perlengkapilah kami dengan iman yang teguh, agar kami, bersama-sama dengan
seluruh orang percaya, menjadi pewaris kehidupan kekal. Dengarlah doa kami
karena Anak-Mu, Yesus Kristus, Tuhan kami.
R: Amin.
3. Marilah kita mendengarkan Firman
Tuhan pada Kebaktian ini; kitab Imamat 25:1-13
P: TUHAN berfirman kepada Musa di gunung
Sinai: "Berbicaralah kepada orang
Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan
Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi
TUHAN.
R: Enam tahun lamanya engkau harus menaburi
ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan
mengumpulkan hasil tanah itu,
P: Tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah
ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN.
R: Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun
anggurmu janganlah kaurantingi.
P: Dan apa yang tumbuh sendiri dari
penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang
tidak dirantingi, janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian
penuh bagi tanah itu.
R: Hasil tanah selama sabat itu haruslah
menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi
budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang
semuanya tinggal padamu.
P: Juga bagi ternakmu, dan bagi binatang liar
yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi makanannya.
R: Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh
tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu
sama dengan empat puluh sembilan tahun.
P: Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi
sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan
itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu
di mana-mana di seluruh negerimu.
R: Kamu harus menguduskan tahun yang kelima
puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya.
P: Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan
kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.
R: Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi
tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur,
P: Dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun
itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik
buahnya.
R: Karena tahun itu adalah tahun Yobel,
haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil
dari ladang.
P: Dalam tahun Yobel itu kamu harus
masing-masing pulang ke tanah miliknya. Demikian firman Tuhan. Berbahagialah
orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
P+R: Amin.
4.
Marende BE. HKBP No. 115:1+3 Tuhan
Debata BL 59 As=Do
1.
Tuhan Debata sai ramoti ma
Daging
dohot tondinami,
I
do pangidoannami;
Sai
pahipas be hami on sude.
3.
Sai parbadiai, sai tongtong rajai.
Ale Tondi Porbadia,
rohanami asa ria,
Mangoloi hataM hombar
tu rohaM.
(BN.
HKBP)
1.
Tuhan Allahku, jaga umat-Mu.
Pelihara tubuh,
jiwa, hati, roh kami semua.
Dan lindungilah,
kami semuanya.
3.
Kuduskan Tuhan, kami umat-Mu.
Pimpin
kami agar taat, melakukan kehendak-Mu
Tolong umat-Mu
dengan Roh Kudus.
5.
Firman
Tuhan Khotbah pada Kebaktian Keluarga ini kitab Wahyu 7:1-3
P: "Kemudian
dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan
mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau
di laut atau di pohon-pohon.
Dan
aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia
membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada
keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
katanya:
"Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami
memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Demikian
Firman Tuhan!
Saudara-saudara
yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Keempat penjuru dunia
secara sederhana menunjukkan arah mata angin; Utara, Selatan, Timur dan Barat
dari bumi yang bulat, dan dengan demikian mewakili semua arah mata angin bumi. “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi
yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain
dan memasangnya seperti kemah kediaman.” (Yesaya 40:22).
Keempat malaikat yang
menahan “keempat angin bumi” akan mendapat perhatian dari penduduk bumi, sama
seperti sangkakala ketujuh menciptakan suatu keheningan surgawi (Wahyu 8:1).
Kejadian ini merupakan suatu keajaiban pada saat terjadinya malapetaka. Dalam
Mazmur 135:7 dikatakan: “Ia menaikkan
kabut dari ujung bumi, Ia membuat kilat mengikuti hujan, Ia mengeluarkan angin
dari dalam perbendaharaan-Nya.” Angin merupakan pergerakan dari udara pada
permukaan bumi yang disebabkan oleh:
·
Proses
yang tak henti-hentinya dari pemanasan dan pendinginan planet bumi, yang
menyebabkan adanya wilayah bertekanan rendah dan bertekanan tinggi.
·
Karena
perputaran planet bumi. ”Siapakah yang
naik ke surga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam
genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah
menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau
tentu tahu!” (Amsal 30:4).
Oleh karena itu, menghalangi
angin bertiup dan menghalangi perputaran planet bumi sudah pasti melibatkan
rencana dan campur tangan Tuhan. “Sesungguhnya,
Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil
untuk-Ku?” (Yer. 32:27). “… angin
badai yang melakukan firman-Nya” (Mzm.148:8).
Gambaran tentang empat malaikat
yang diperintahkan untuk menahan keempat angin yang melambangkan kuasa
merusakkan. Daratan, lautan dan pohon-pohon muncul sebagai simbol atau lambang
yakni:
·
Israel
sebagai bangsa dengan kemantapan dan kekuatan, dengan struktur yang berdasarkan
Allah, digambarkan sebagai “daratan.”
·
Lambang
lautan menggambarkan bangsa-bangsa lain non-Yahudi.
·
Lambang
pohon sering mengungkapkan perorangan di berbagai bagian Kitab Suci. Mazmur 1:3
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi
aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu
daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Menggambarkan orang yang
benar sebagai “pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya
pada musimnya dan yang tidak layu daunnya”.
·
Pohon
adalah lambang laki-laki dan perempuan berpengaruh, orang yang berwenang, yang
menonjol di antara khalayak ramai, seperti pohon tinggi di hutan.
Dan aku melihat seorang malaikat
lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Allah yang hidup
menjelaskan bahwa malaikat tersebut membawa meterai milik Allah yang hidup.
Kata Allah yang hidup adalah ungkapan yang disukai oleh para penulis Alkitab:
a.
Allah
yang hidup berbeda dari ilah-ilah mati yang disembah oleh orang kafir;
b.
Allah
yang hidup dipakai sebagai dorongan. Dalam perjuangannya, Yosua mengingatkan
umatnya bahwa Allah yang hidup bersama mereka (Yos. 3:9, 10);
c.
Hanya
di dalam Allah yang hidup ada kepuasan (Mzm. 42:2);
d.
Hosea
mengingatkan umat Israel bahwa sebelumnya mereka bukanlah umat-Nya, tetapi oleh
anugerah, mereka telah menjadi anak Allah yang hidup (Hos. 1:10).
“Janganlah
merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan
hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka”.
Ayat ini juga berbicara tentang
144.000 orang Yahudi yang akan berbalik kepada Kristus dan dimeteraikan oleh
Roh Kudus pada dahi mereka (pikiran mereka). Kita diberitahu apa maksud dari
“meterai” ini dalam Efesus 1:12-13 “Supaya
kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi
puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu
juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu.”
Ketika seseorang percaya di dalam
Kristus, ia dimeteraikan oleh Roh Kudus. Seperti 144.000 saksi Yahudi pada masa
Kesusahan besar, mereka dimeteraikan oleh “Allah kita pada dahi mereka” (Wahyu
7:3). Ketika Nuh masuk ke dalam bahtera sebelum Air Bah, Alkitab mengatakan,
“TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh” (Kej. 7:16). Pemeteraian Nuh
ke dalam Bahtera adalah tipe tentang petobat sejati yang “dimeteraikan dengan
Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu” (Ef. 1:13). Orang-orang Yahudi yang
bertobat pada masa kesusahan akan dimeteraikan pada dahi mereka, seperti Nuh
dimeteraikan dalam Bahtera oleh Roh Allah. Sekali Allah “menutup dari dalam”
dan “memeteraikan” pikiran kita oleh Roh Allah sehingga tidak ada apapun di
dunia ini yang dapat menyebabkan kita kehilangan keselamatan kita. Kita
memiliki jaminan kekal, “dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu” (Ef. 1:13). Tidak ada penganiayaan, atau bahkan siksaan, yang dapat
memisahkan kita dari Kristus ketika kita telah “dimeteraikan” pada “dahi” kita.
Ini bukanlah sesuatu yang hanya
akan terjadi pada para petobat Yahudi pada masa kesusahan besar. Ini sedang
terjadi sekarang pada sangat banyak orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus di
seluruh dunia. Dan itu dapat terjadi pada kita juga.
Datanglah kepada Kristus.
Percayalah kepada Dia. Percayalah kepada Dia dengan segenap hati kita. Ketika kita
melakukannya, kita akan dilahirkan kembali. Allah akan memeteraikan pikiran kita
sehingga tidak ada masalah, atau penganiayaan, atau kesulitan yang akan dapat
membuat kita kehilangan keselamatan kita – dan kita akan memiliki jaminan kekal
di dalam Kristus Yesus tidak peduli apa yang terjadi pada kita! Itu adalah
rahasia dari banyak martir Yahudi pada masa kesusahan besar. Itu adalah rahasia
para martir orang-orang percaya sepanjang masa. Mereka percaya kepada Yesus,
dan mereka diselamatkan untuk selama-lamanya. Tidak peduli apapun kesulitan dan
penganiayaan yang menghampiri mereka, mereka tidak akan pernah menyerah kepada
Setan atau kembali ke dunia ini.
Kristus mati di kayu Salib untuk
membayar penghukuman atas dosa-dosa kita. Ia mencurahkan Darah-Nya untuk
menyucikan dosa-dosa kita. Datanglah kepada Dia! Percayalah kepada Dia! Ia akan
menyelamatkan kita untuk selama-lamanya, dan kita tidak akan pernah terhilang
lagi. Tidak peduli apapun pencobaan yang menghampiri kita dalam hidup ini, kita
tidak akan meningalkan gereja persekutuan kita atau meninggalkan Kristus, Tuhan
dan Juru Selamat kita! Amin.
6.
Marende BE. HKBP No. 670:1+3 Tarbege
Soara na Joujou G=Do
1.
Tarbege soara na joujou: Tongos ma
sondangmi.
Tung torop parbegu di na holom i,
tongos ma sondangmi.
Tongos ma Barita na Uli mandungoi na
modom i,
Tongos ma Barita na Uli mandungoi na
modom i.
3.
Unang sai tarhinsu pintu ni roham,
tongos ma sondangmi.
Baritahon hata hangoluan i, tongos ma
sondangmi.
Tongos ma Barita na Uli mandungoi na
modom i,
Tongos ma Barita na Uli mandungoi na
modom i.
(BN.
HKBP)
1.
Bergema suara dari seberang, kirimlah
terang-Mu.
Banyak jiwa dalam dosa mengerang,
kirimlah terang-Mu
Kirimlah t’rang injil kabar baik,
menerangi yang kelam.
Kirimlah t’rang injil kabar baik
bangunkan yang terlelap.
3. Jangan kau menutup pintu hatimu, kirimkan
terang-Mu
Beritakan cinta kasih Tuhanmu, kirimlah
terang-Mu
Kirimlah t’rang injil kabar baik,
menerangi yang kelam.
Kirimlah t’rang injil kabar baik
bangunkan yang terlelap.
7.
Tangiang Sian Sada Anakhon
8.
Marende BE. HKBP No. 444:1-2 Bona
ni Ngolungku BL 404 D=Do (Pelean 1-2)
1.
Bona
ni ngolungku Ho do i,
Halalas ni roha,
Tuhanhi.
Sian Ho do nasa
gogongki,
Mual ni na denggan
Ho do i.
2.
Jesus Ho do haholonganhi,
Hatiuron sian ginjang i.
Holan Ho tongtong pujionhi,
Mual ni na denggan Ho do i.
(BN.
HKBP)
1.
Kaulah sumber kehidupanku.
Sukacitaku ya
Tuhanku.
Aku kuat hanya kar’na-Mu.
Segala yang baik
dari-Mu.
2.
Yesus aku mengasihi-Mu,
Kaulah t’rang surgawi
bagiku.
T’rimalah Tuhan
pujianku,
Segala yang baik
dari-Mu.
9.
Tangiang
Sian Natoras
10.
Marende BE. HKBP No. 766:1… Padan Na Uli As=Do (Pelean 3)
1.
Padan na uli: Ho ndang Hulupahon;
Ndang pola mabiar au di ngolungki.
Nang pe holom do dalan siboluson,
Ro do hatiuron sian langit i.
Ho tung so Huhalupahon,
Au do manogihon, Au do mangondihon.
Ho tung so Huhalupahon,
Au do margogoihon, pos ma rohami.
2.
Padan na uli: Ho ndang Hulupahon;
I do huhaposi, las ma rohangki.
Tondong nang dongan ndang
tarpangasahon,
Holan Tuhan Jesus haporusanhi.
Ho tung so Huhalupahon,
Au do manogihon, Au do mangondihon.
Ho tung so Huhalupahon,
Au do margogoihon, pos ma rohami.
(BN.
HKBP)
1. Janji yang manis: “Kau tak ‘Ku lupakan.”
Tiada lagi takut dalam diriku.
Walau gelap perjalanan hidupku,
T’rang dari Tuhanku menyinariku.
“Kau tidak ‘kan Aku lupakan.
Aku membimbingmu, Aku menuntunmu.
Kau tidak ‘kan Aku lupakan.
Aku penolongmu, yakinlah teguh.”
2. Janji yang manis: “Kau tak ‘Ku lupakan.”
Itu ‘ku percaya, yakin dan teguh.
Sanak saudara tiada ‘ku andalkan
Hanya Tuhan Yesus pertolonganku.
“Kau tidak ‘kan Aku lupakan.
Aku membimbingmu, Aku menuntunmu.
Kau tidak ‘kan Aku lupakan.
Aku penolongmu, yakinlah teguh.”
11.
Doa Persembahan – Bapa kami –
Berkat
P: Marilah kita berdoa untuk
menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah,
Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala
karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian
daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah
dan berkatilah persembanan umat-Mu
ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di
dunia ini. Bukalah
hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh
dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam
Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Marilah
kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami:
Bapa kami
yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
daripada yang jahat.
Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai
selama-lamanya.
Amin.
12.
Berkat
(Jika
Majelis Tahbisan yang memimpin Ibadah baiklah ia memberi berkat ini. Jika
tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin!)
P: Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih
Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.
13.
Menyanyikan: Amin, Amin, Amin!
Persembahan
boleh dikirimkan ke:
1.
Rekening
Britama Cab. Pd Gede No. (002) 038501000630566
2.
Tabungan
BNI No. (009) 1919667770
Tidak ada komentar:
Posting Komentar