TERTIB ACARA
KEBAKTIAN MINGGU DI RUMAH SAJA
Minggu
II setelah Trinitatis, 21 Juni 2020
Topik: Panggilan Memelihara Ciptaan
I.
Persiapan Ibadah
II.
Ibadah
1.
Bernyanyi BN No. 648:1+3 Muliakanlah Allah Bapa (SDJ)
Ø
Muliakanlah
Allah Bapa, muliakanlah PutraNya.
Muliakanlah
Roh Penghibur, ketiganya yang Esa.
Haleluya, Haleluya. Ketiganya yang Esa.
......................
Jemaat Berdiri ......................
Ø
Muliakan
Raja Surga, Tuhan yang Maha Kuasa.
Muliakan
Raja G’reja di seluruh dunia.
Haleluya,
Haleluya. Tuhan yang maha kuasa.
2.
Votum/Agenda
L: Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya
Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
J: Amin.
L: Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya,
serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala
pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.
Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan
sorak-sorai, Haleluya.
J: Haleluya. . . Haleluya. . . Haleluya.
L: Marilah kita berdoa: Ya Tuhan Allah yang
Maha Kuasa, Engkau melawan dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak,
tetapi menginginkan orang-orang yang rendah hati. Karena itu kami memohon
kepadaMu; Tolonglah kami menjauhi kesombongan, supaya kami jangan tinggi hati,
tetapi bimbinglah kami dengan Roh Kudus, supaya kami rendah hati, lemah lembut,
penuh cinta kasih, jujur dan sopan terhadap sesama manusia, oleh karena AnakMu
Tuhan Yesus Kristus. Amin.
3.
Bernyanyi BN No. 115:1 Tuhan Allahku (BL 59)
Ø Tuhan Allahku,
jaga umatMu.
Pelihara tubuh,
jiwa, hati, roh kami semua.
Dan lindungilah,
kami semuanya.
4.
Hukum Taurat: Titah ke V – X
L: Hukum
Tuhan untuk kita minggu ini, yaitu Hukum Taurat ke V–X
V: Hormatilah
Ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di bumi yang diberikan Tuhan Allahmu
kepadamu.
VI: Jangan
membunuh.
VII: Jangan
berzinah.
VIII: Jangan
mencuri.
IX: Jangan
mengucapkan saksi dusta terhadap sesama manusia.
X: Jangan
mengingini rumah sesamamu; Jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki
atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang
dimiliki sesamamu.
L: Demikian hukum
Tuhan, Marilah kita berdoa untuk memohon kekuatan dari Tuhan.
L/J: Ya
Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukumMu. Amin.
5.
Bernyanyi BN No. 182:2-3 KepadaMu (BL 24)
Ø Aku menyesal ya,
Tuhan, atas semua dosaku.
Banyak waktuku terbuang, kar’na
kelalaianku.
......................
Jemaat Berdiri ......................
Ø Aku sering
meninggalkan, jalan kebenaran-Mu,
Aku
Kristen tapi malang, kejahatan ‘ku tempuh.
6.
Doa Pengakuan Dosa
L: Marilah kita merendahkan diri di hadapan
Tuhan, untuk mengaku dosa-dosa kita, kita berdoa: Ya Tuhan Bapa yang
Maha Kasih. Kami berkumpul bersama-sama berdoa padaMu. Bukan karena kebenaran
kami, melainkan hanyalah karena belas kasihanMu yang besar. Kasihanilah dan
ampunilah segala dosa dan kesalahan kami. Bangunkanlah hati dan jiwa kami,
supaya kami dapat meninggalkan segala perbuatan kami yang jahat dan kami beroleh
hidup yang baru di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
L: Janji Tuhan
tentang pengampunan dosa: Demikianlah Firman Tuhan, janganlah takut, sebab Aku
telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini
kepunyaanKu. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi.
L/J: Amin.
7.
Bernyanyi BN No. 214:1 Aman
Bersama Yesus (BL 161)
Ø Aman bersama Yesus, dalam pelukanNya,
Jangan lagi kau
takut, datanglah padaNya.
Dengar Ia berfirman: Datanglah padaKu.
Tinggalkan kegelapan, yakinlah padaku.
Aman bersama
Yesus, dalam pelukanNya,
Jangan lagi kau takut, datanglah
padaNya.
8.
Nats Epistel: Wahyu 7:1-3
L: Firman Tuhan nats Epistel untuk kita minggu ini dari kitab Wahyu 7:1-3:
Kemudian dari pada itu, aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru
bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di
darat, atau di laut, atau di pohon-pohon.
J: Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari
terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara yang
nyaring kepada keempat yang ditugaskan untuk merusak bumi dan laut.
L: katanya; ’Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum
kami memateraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka. Demikian pembacaan
firman Tuhan. Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta
memeliharanya.
L/J: Amin.
9.
Bernyanyi BN No. 544:1 Bila Panggilan Tuhan (BL 419)
......................
Jemaat Berdiri ......................
Ø Bila panggilan
Tuhan terdengar zaman berakhir,
Bintang fajar
zaman baru pun terbit.
Bila nanti
diangkatNya semua yang ditebusNya,
Saat itu aku pun
dibawaNya.
Reff.: Bila Tuhan membacakan,
Nama-nama di
Pustaka,
Dan kar’na belas
kasihNya,
‘Kan ‘ku jawab: Ya Tuhanku, ‘ku ada.
10.
Pengakuan Iman Rasuli
L: Marilah kita
bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman kita di
seluruh dunia ini, marilah kita bersama-sama mengucapkannya:
P/J: Aku Percaya, kepada Allah, Bapa Yang
Mahakuasa Khalik langit dan bumi.
Aku percaya kepada
Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita, Yang dikandung daripada Roh
Kudus. Lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah
pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun dalam
kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang yang mati.
Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha kuasa. Dari sana
akan datang kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus, dan
adanya satu gereja yang Kudus dan AM, Persekutuan orang kudus, Pengampunan
dosa, Kebangkitan daging dan hidup yang kekal. Amin.
11.
Warta Jemaat dan Doa
Syafaat
12.
Bernyanyi BN No.
802:1 Gunakan Semua Waktumu (SDJ)
Ø Gunakan semua
waktumu. Datang pada Tuhanmu.
Jangan cari alasanmu. Ingat singkat
waktumu.
Surga sudah tersedia. Surga kekal, Surga
kekal,
Janganlah kau tidak dapat, hidup
damai dan kekal.
13.
Nats Khotbah: Imamat 25:1-13
1)
Tuhan
berfirman kepada Musa di gunung Sinai.
2)
Berbicaralah
kepada orang Israel dan katakan kepada mereka; Apabila kamu telah masuk ke
negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian
sebagai Sabbat bagi Tuhan.
3)
Enam
tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau
harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu.
4)
Tetapi
pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa
perhentian penuh, suatu Sabat bagi Tuhan, ladangmu janganlah kau taburi dan
kebun anggurmu jangan kau ranting.
5)
Dan
apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kau tuai dan buah anggur
dari pokok anggurmu yang tidak kau ranting, janganlah kau petik. Tahun itu
harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu.
6)
Hasil
tanah selama sabat itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri,
bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi
orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu.
7)
Juga
bagi ternakmu, dan bagi binatang liar yang ada di tanahmu, segala hasil tanah
itu menjadi makanannya.
8)
Selanjutnya,
engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun,
sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.
9)
Lalu
engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang
ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus
memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
10)
Kamu
harus menguduskan tahun yang kelimapuluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri
itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus
masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.
11)
Tahun
yang kelimapuluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan
apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang
tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya.
12)
Karena
tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang
hendak kamu makan harus diambil dari ladang.
13)
Dalam
tahun Yobel itu, kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.
Tuhan menciptakan segala
sesuatu dengan teratur, hal itu juga menggambarkan keteraturan hidup yang Tuhan
senantiasa inginkan dari kita, Hidup yang teratur dalam segala hal,
mencerminkan ketaatan kita kepada sang pencipta, Allah dalam Yesus Kristus.
Keteraturan hidup akan melahirkan kedamaian dan sukacita bagi kita dan sekitar
juga bagi alam, sebab dengan hati yang damai kita akan mampu melakukan banyak
hal yang disebut kebaikan dan kebajikan. Pertanyaan; apakah yang dapat kita
lakukan jikalau pikiran kita kacau, jika lingkungan kita kacau, rebut, itu
sebabnya Tuhan senantiasa oleh Firman-Nya mengajak kita untuk berusaha
menguasai diri, hati dan pikiran kita, berusaha menghormati dan menghargai
sesama juga menghargai ciptaan lainnya.
Penghargaan kita terhadap
ciptaan lain, terlihat bagaimana cara kita mengelolanya dengan baik. Dalam Nats
ini Tuhan memerintahkan umat Israel melalui Musa untuk menerapkan sebuah
peraturan tentang pengelolaan tanah, artinya tanah juga perlu diperhatikan,
perlu ada waktu istirahat (hukum pengelolaan tanah). Enam tahun dikelola dan
tahun ketujuh menjadi tahun sabat, dimana tanah harus diistirahatkan selama
satu tahun. Hal ini juga bermaksud agar bangsa itu dapat mengelola kehidupan
mereka (mengelola hasil tanah/panen/pendapatan/ekonomi); juga mengajak mereka melihat
bagaimana Tuhan senantiasa akan memelihara kehidupan mereka. Mengajak mereka
menghilangkan kekuatiran akan makanan, tetapi mengajak untuk senantiasa tunduk
dan mempercayakan kehidupannya dalam pemeliharaan Tuhan.
Perintah untuk
mengistirahatkan tanah pada tahun sabat dan tahun ke-50 (tahun Yobel), juga mau
mengingatkan agar alam jangan dieksploitasi secara besar-besaran/serakah, sebab
walaupun memang Tuhan memberi kuasa kepada manusia untuk mengelolanya bukan
berarti diperlakukan sewenang-wenang, sebab itu adalah milik Allah. Bagaimana
sikap kita akan alam, akan memperlihatkan bagaimana ketaatan kita akan Firman
Allah itu sendiri. Melalui perintah ini TUHAN juga mau mengajak kita untuk
peduli kepada sesama (membangun kepedulian sosial), artinya bagaimana kita mau
berbagi berkat yang kita miliki. Segala yang tumbuh/yang kita panen selama enam
tahun untuk kebutuhan kita, akan tetapi pada tahun ketujuh, yang merupakan
tahun sabat, memberikan waktu kepada tanah untuk beristirahat, memberikan waktu
kepada orang-orang miskin, yatim piatu, pendatang untuk mengambil apa yang dihasilkan tanah/ladang itu pada
tahun ketujuh, yang tumbuh sendiri (na ro sian sagak ni panabian dohot sian
ranting ni hau anggun na so pinaias) dari ranting pohon anggur yang tidak dirantingi,
bagaimana itu kita biarkan untuk mereka yang miskin, saat mereka menerima
berkat, yang walaupun itu merupakan sisa hasil panen kita.
Hal lain, mengapa Tuhan
memerintahkan tahun sabat buat tanah? Supaya manusia tidak menjadi budak dalam
hidupnya sendiri, jangan budak oleh keinginan, nafsu duniawi, diperbudak harta
duniawi/pekerjaannya sehari-hari, tetapi mampu meyakinkan dirinya bahwa Tuhan
juga bekerja untuk kehidupan manusia. Perlu bagi kita saat merenungkan kuasa
penyertaan dan pemeliharaan Tuhan sehingga kwalitas iman dan psikologi umat itu
tetap terpelihara dan seimbang.
Tentu keadaan saat ini
sangat jauh dari apa yang diharapkan Tuhan, dimana manusia dengan rakus telah
mengeksplotasi alam secara besar-besaran, akibatnya, alam rusak, ekosistem rusak,
munculnya bajir, kekeringan, tanah longsor, berbagai macam penyakit dan bahkan
ada issu yang mengatakan munculnya pandemi Covid-19 juga merupakan akibat
keserakahan manusia atas alam. Nats ini menyadarkan kita begitu baiknya jikalau
kita mau berdamai dengan alam, menjaga kelangsungan hidup alam semesta,
menghargai lingkungan sekitar serta kesempatan bagi kita untuk membuka diri
dalam kepedulian sosial terhadap yang lain, mau saling membantu, menghargai
demi terciptanya kerukunan, kedamaian dan sukacita bersama.
Di samping itu Tuhan juga
menetapkan tahun ke-50 sebagai tahun Yobel, tahun pembebasan, dimana seluruh
umat Isrel pada tahun itu akan kembali kepada ke tanah miliknya semua,
membebaskan para budak, mengembalikan tanah yang sempat dibeli atau dikuasai
dari orang lain. Alasan Tuhan, karena mereka adalah budak sebelumnya, dan oleh
kasih Tuhan, mereka dimerdekakan, dikembalikan ke tanah perjanjian/leluhur
mereka dan tanah itu adalah milik dan pemberian Allah kepada mereka. Semua
tanah harus kembali kepada pemilik sebelumnya sesuai dengan pembagian tanah
pusaka ke masing-masing suku. Konsekwensinya segala jual beli
tanah/pinjam/gadai, pada tahun kelimapuluh harus berakhir, tidak boleh ada
penipuan, penyangkalan. Tahun Yobel merupakan tahun keadilan, pengharapan bagi
orang miskin, pendatang, yatim piatu dan para janda, sebab mereka akan kembali
pada tanah leluhur mereka. Artinya pelaksanaan peraturan tahun Yobel akan
memastikan bahwa setiap keluarga dari suku-suku bangsa Israel tetap dapat
mengelola tanahnya sesuai dengan hak guna pakai yang Tuhan berikan kepada
mereka; kalaupun karena sesuatu keterpaksaan seseorang harus menggadaikan
tanahnya, akan tetapi sesuatu dengan hukum kekudusan, mereka berhak menebusnya
kembali, minimal akan mereka miliki kemudian saat tahun Yobel telah tiba.
Sesuai dengan
TOPIK minggu ini; panggilan untuk memelihara ciptaan Tuhan, orang percaya
terpanggil untuk menghadirkan syalom Allah di dunia ini, dimana kita tinggal;
baik terhadap alam raya terutama bagaimana kita dapat menghadirkan keadilan
sosial bagi sesama, menghargai hak milik orang lain, menghargai status sosial
orang lain, serta membangun kepedulian kita terhadap mereka yang membutuhkan
pertolongan; sebab dengan itu mereka akan melihat kemuliaan kasih Allah yang
membebaskan, menyelamatkan dunia, memberikan kita kesejahteraan dan kuasa
pemeliharaanNya. Hidup dalam keteraturan, akan membawa kita kepada kehidupan
yang harmonis dan sejahtera, hidup dalam keteraturan menjadikan kita menjadi
manusia yang terhormat dan dihargai. Menghargai aturan dan peraturan yang
berlaku membuat kita merasa aman dan sejahtera dan peraturan yang kita jalankan
juga gambaran bagaimana pola hidup saling menghargai sesama. Hidup kita yang
teratur menjadikan seseorang itu akan merasa nyaman berada di sekitar kita.
Juga ketika kita dengan sungguh mengikuti peraturan sesuai dengan Protokuler
Kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan gereja akan menjadikan orang di
sekitar kita, teman kita beribadah akan merasa aman, sehingga bisa konsentrasi
dalam menjalankan ibadahnya kepada Tuhan. Mari bersama-sama hadirkan syalom
Allah di dunia sekitar kita, sehingga dunia akan melihat kebesaran/kuasa kasih
Allah. Amin.
14.
Bernyanyi BN No. 672:1… Sungguh Banyak Kerja (SDJ)
Persembahan (Persembahan IA, IB & II)
Ø
Sungguh banyak kerja dan kewajibanmu,
Dalam tugas
pelayananmu.
Giatlah bekerja
jadikan dirimu,
Suri dan teladan
jemaatmu.
Reff.: Serahkan hidupmu, tunaikan tugasmu,
Tanpa
pamrih demi Tuhanmu.
Tuhan Allah
memb’ri berkat dan rahmatNya
Dalam seluruh pelayananmu.
Ø Dengan lemah
lembut Tuhan memanggilmu,
Sambutlah dengan
rasa syukur.
Dan hayati s’lalu tugas panggilanmu,
Bawa orang lain pada Tuhanmu.
Reff.: Serahkan hidupmu, tunaikan tugasmu,
Tanpa
pamrih demi Tuhanmu.
Tuhan Allah
memb’ri berkat dan rahmatNya
Dalam seluruh pelayananmu.
......................
Musik ......................
Ø
Bawalah terangmu ke dunia kelam,
Firman hidup
t’rang kes’lamatan.
Memb’ri
pertolongan, juga penghiburan
Bagi orang lapar
dan sengsara.
Reff.: Serahkan hidupmu, tunaikan tugasmu,
Tanpa
pamrih demi Tuhanmu.
Tuhan Allah
memb’ri berkat dan rahmatNya
Dalam seluruh pelayananmu.
15.
Doa Persembahan dan Berkat
Pendeta: Marilah kita
berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami
yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang
melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu,
kami serahkan kembali sebagai persembahan kami kepada Tuhan. Terimalah dan
berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan
dan pelayanan kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal
betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami
senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Jemaat: (Menyanyikan):
Tuhan karunia-Mu,
roh dan jiwaku semua,
Nyawa juga
hidupku, harta milikku semua.
Kuserahkan pada-Mu
untuk s’lama-lamanya.
Pendeta: Bapa kami yang di Surga, dikuduskanlah
nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami
seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan
janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada
yang jahat,
Jemaat: (Menyanyikan):
Karena Engkau
punya Kerajaan,
Dan kekuasaan, dan
Kemuliaan,
Sampai s’lama-lamanya.
Amin.
Pendeta: Terimalah
berkat Tuhan: Tuhan memberkati dan melindungi engkau (kita); Tuhan menyinari
engkau dengan wajah-Nya, dan memberi engkau (kita) kasih karunia;
Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberikan kamu (kita) damai sejahtera,
Amin.
P/J: Amin...
Amin... Amin...
Pendeta
dan seluruh parhalado HKBP Pondok Gede Resort Pondok Gede mengucapkan selamat
hari Minggu, Tuhan memberkati.
Persembahan
boleh dikirimkan ke:
Rekening
Britama Cab. Pd Gede No. 038501000630566 (Kode Bank 002)
Tabungan
BNI No. 1919667770 (Kode Bank 009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar