TUHAN MENDENGARKAN
SERUAN ORANG PERCAYA
(Matius
20: 29-34)
S
|
ebagai
manusia, ketika kita berada dalam kondisi sulit, kita berharap orang lain
memperhatikan kita, menguatkan kita, menghibur kita, menolong kita. Berbeda
dengan apa yang dilakukan Tuhan Yesus.
Tuhan
Yesus sedang dalam perjalanan dari Galilea menuju Yerusalem, dengan tekanan
akan menggenapi misi yang begitu berat, akan dianiaya dan disalibkan. Sangat
berat dan menakutkan, hingga ketika berdoa di taman Getsemani Tuhan Yesus
mengeluarkan peluh darah. Penderitaan
Yesus yang paling berat bukan karena Dia takut disesah, kepala-Nya ditancapi
mahkota duri dan memikul salib. Semuanya itu memang penderitaan yang berat. Tetapi
yang lebih berat adalah bahwa Dia harus menanggung dosa manusia, Dia yang tidak
berdosa dijadikan berdosa karena kita.
Dalam
pergumulan yang sangat berat, Dia dielu-elukan sebagai raja. Pemikiran orang
banyak, Yesus menuju Yerusalem untuk mengambil alih posisi Herodes, dan bila
perlu juga mengambil alih posisi Tiberius, mengalahkan Romawi. Tidak heran
kalau para murid ingin kedudukan di sebelah kanan dan kiri Yesus Sang Raja. Puncak dari merajakan Yesus semakin riuh
ketika Ia semakin dekat dengan Yerusalem. Orang-orang melepaskan jubah
masing-masing, mengambil daun palem melemparkannya ke tanah untuk dijadikan
alas bagi Tuhan Yesus. Mengagung-agungkan Dia sebagai raja, bersorak hosana!
Kontrasnya
adalah tiba-tiba ada dua orang pengemis buta di pinggir jalan yang
berseru-seru. Dan orang banyak memaksa mendiamkan kedua orang pengemis itu. Tetapi berbeda dengan Yesus di tengah
kondisi beratnya, Yesus menghampiri kedua orang pengemis buta itu dan bertanya:
"Apa yang kamu kehendaki supaya Aku
perbuat bagimu?"
Ini bukti dari apa
yang dikatakan-Nya yaitu Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang. Orang buta itu menjawab Yesus: "Tuhan,
supaya mata kami dapat melihat." Tuhan mendengarkan seruan
orang percaya. Tergeraklah
hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu
juga mereka melihat lalu mengikuti Dia. Walau dalam susah berbeban berat, Yesus
mengerti penderitaan orang lain. Itulah isi hati Tuhan, berbelas kasih! Marilah
kita memiliki hati seperti hati Kristus, berbelas kasih! Amin. Selamat hari
Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar