TERTIB ACARA
KEBAKTIAN MINGGU PENTAKOSTA DI
RUMAH SAJA
Minggu Pentakosta Pertama, 31
Mei 2020
Topik: Roh Yang Menuntun
(P: Pemimpin Kebaktian ; R:
Anggota Keluarga)
Perhatian:
Untuk Nyanyian boleh
dipilih Buku Ende, Buku Nyanyian atau menyanyikan kedua-duanya)
1. Persiapan Ibadah
2. Panggilan
Beribadah
P: Selamat Hari Minggu Pentakosta untuk kita semua! Saudara-saudara
yang kekasih di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Minggu kita hari ini dinamai
Minggu Pentakosta (Turunnya Roh Kudus) Hari kelimapuluh setelah Kebangkitan
Tuhan Yesus Kristus. Terpujilah Tuhan yang telah menggenapi janji-Nya, seperti
yang tertulis di Yohanes 14: 16-17 “Aku
akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang
lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.”
R: Yaitu Roh Kebenaran. Dunia
tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia.
Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
P: Penggenapan janji Tuhan adalah tanda
Kasih-Nya kepada orang percaya, karena Tuhan tidak rela meninggalkan umat-Nya
seperti yatim piatu. Turunnya Roh Kudus, itulah yang mengajarkan, mengingatkan,
membimbing dan menuntun setiap orang percaya untuk melakukan Firman-Nya.
R: Rohlah yang memberi hidup,
daging tidak berguna; Firman Tuhan yang disampaikan kepada kita adalah Roh dan
Hidup.
P: Marilah kita rayakan hari turunnya Roh Kudus
dengan membuka hati dan pikiran agar Roh Kudus menguasai kita, untuk memuji dan
memuliakan Tuhan. Kita bernyanyi BE. HKBP
No.102: 1-2 O Tondi Parbadia Bongoti
1. Bernyanyi
BE. HKBP. No.102: 1-2 O Tondi Parbadia
Bongoti BL 206 Es=Do
1.
O Tondi Parbadia i, bongoti rohanami be, ro sipatiur roha.
O sondang sian surgo i, sondangi rohanami be, tu halalas ni roha.
Asa
masa patupahon pinodahon ni hata-Mu, sai tu hami ma roha-Mu.
---
Berdiri ---
2. Ho do silehon roha i di nasa na porsea i,
tumpahi rohanami.
Patogu rohanami be,
pasar hataM tu sasude, sai tong dongani hami.
On pe, sude
parrohaon, hatuaon lehonon-Mu, sipujion do goar-Mu.
(BN. HKBP)
1. Ya
Roh Kudus, Kau datanglah, sinar surgawi yang terang,
Penuhi hati kami. Ya Sinar Kasih yang
terang,
Sinari hati yang kelam, Penghibur hati
kami.
Ajar kami melakukan penghayatan Firman
Tuhan.
B’rilah kami ketekunan.
---
Berdiri ---
Kau yang memb’rikan hikmat, t’rang
Menolong umat beriman, teguhkan hati
kami
Berikan kami sinarMu, tuk memb’ritakan
FirmanMu
Teguhkanlah umatMu, b’rilah hikmat,
pengertian,
Sukacita, kesungguhan memuliakanMu ya,
Tuhan.
2. Votum – Introitus – Tangiang
P: Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya
Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
R: Amin.
P: Demikianlah Firman Tuhan Allah:
"Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu,
dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu
hati yang taat. Rohku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat
kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku
dan tetap berpegang pada peraturan-praturan-Ku dan melakukannya. Haleluya!
J: (Menyanyikan
BE. No. 852 F=Do:) Haleluya, haleluya, haleluya!
L: (Marilah
kita berdoa:)
Ya
Tuhan Allah Bapa kami! Engkau yang mengajar dan menerangi hati orang-orang
percaya melalui Roh Kudus. Bukalah mata hati kami juga dengan Roh-Mu, agar
kehidupan kami sesuai dengan kehendak-Mu, dan hati
kami penuh damai dan sukacita, dalam Tuhan Yesus Kristus.
R: Amin.
-duduk-
3. Bernyanyi BE.
HKBP No. 640: 1+3 Haholongon Sian Ginjang A=Do
1.
Haholongan sian ginjang las ni roha na
hot i
Tumpal ni asi ni
roha sai bongoti rohangki,
Jesus na gok asi
roha dohot haholongon i
Baen malua baen
martua hami natahutan i.
3.
Sipalua na sun gogo lehon tu au ngolu-Mi
Ro ma Ho sai
marsihohot mangingani joro-Mi
Asa Ho husomba hami
raphon pardisurgo i
Rap mamuji
mangoloi, Ho di hasangapon-Mi.
(BN. HKBP)
1. Kasih
Allah dari Surga, sukacita yang baka.
Roh Penghibur dari surga, umat-Mu penuhilah.
Yesus Kau berlimpah rahmat, penuh kasih dan setia.
B’rilah damai dan bahagia bagi umat yang resah.
3. Jurus’lamat
Maha Kuasa kasihani umat-Mu
Datanglah senantiasa, tinggal
dalam umat-Mu
Kami bersama malaikat datang
sujud menyembah
Beribadah, menyanyikan nama-Mu
selamanya
4. Hukum Tuhan: Titah Ketiga dan
Titah Keempat
P: Pembacaan Hukum Tuhan dalam Kebaktian
Minggu hari ini yaitu Titah Ketiga Titah Keempat:
Titah
Ketiga: Jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan sembarangan,
karena Allah akan menghukum orang yang menyalahgunakan nama-Nya.
Titah Keempat: Ingat
dan sucikanlah hari yang dikuduskan itu. Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam
enam hari; tetapi pada hari ketujuh ialah Sabbat bagi Allah Tuhanmu. Engkau
tidak boleh bekerja pada hari itu, juga anakmu laki-laki atau perempuan,
pembantu laki-laki atau perempuan, ternakmu atau orang lain yang berada di
tempat kediamanmu. Sebab allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya di
dalam enam hari. Kemudian ia beristirahat pada hari ketujuh. Itulah sebabnya
allah memberkati hari itu dan menguduskannya.
P: Marilah
kita berdoa memohon kekuatan dari Tuhan.
P+R: Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu.
Amin
5. Bernyanyi
BE. HKBP No. 104: 3+8 Bongoti ma Rohangku BL. 155 F=Do
3. Ndang dung
marhatigoran pardosa au hian
Ndang dung
marhasonangan na mate au hian
Di pandidion i
dibonom Ho dosangku
Tu mudar ni Tuhanku
ias au ala nii.
---
Berdiri ---
8. Pagirgir rohanami
mangalo dosa i
Tambai ma
gogonami di pangunjunan i.
Dongani hami on mangalo musunami
Sai unang olo hami
saor tu portibi on
(BN. HKBP)
3. Hatiku
tidak jujur, karena dosaku
Dan tak merasa nyaman, karna maut
mencekam
Di dalam baptisan, dosaku kau
benamkan
Ke dalam kematian, dan kebangkitan-Mu
---
Berdiri ---
8.
Berilah pertolongan, melawan seteru
Di
dalam pencobaan, teguhkan hatiku
Temani
umat-Mu, kuatkanlah imanku
Sehingga
tak terpikat, dirayu penyesat
6. Mengaku Dosa
P: Marilah kita merendahkan diri
untuk mengaku dosa kita!
Ya
Tuhan Allah Bapa kami yang Mahakuasa. Kami berseru dan memanggil nama-Mu karena
kami susah dan gelisah mengingat segala dosa dan kejahatan kami. Kasihanilah
kami orang berdosa ini.
R: Kepada-Mu
ya Tuhanku, ‘kucurahkan hidupku.
O, dengarkanlah doaku, tangis dan jeritanku.
P: Ya
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah datang ke dunia menjadi manusia, mati dan
bangkit kembali serta naik ke surga untuk membela dan menyelamatkan kami.
Kasihani dan kuatkanlah iman kami untuk bersyukur kepada-Mu. Ya, Roh Kudus
penghibur orang yang berduka.
R: Aku menyesal ya, Tuhan, atas semua dosaku
Banyak waktuku terbuang, kar’na
kelalaianku.
P: Sembuhkanlah kami dari
segala penyakit dan penderitaan kami karena dosa. Tinggallah bersama kami agar
kami senantiasa bergembira dan penuh gairah melakukan kehendak-Mu.
Engkaulah sumber pengasihan dan pengampunan, janganlah lupakan kami. Dengarlah
doa permohonan kami ini ya Allah, Bapa Anak dan Roh Kudus. Amin.
R: Aku bertekad Tuhanku, akan taat pada-Mu.
Surga itu tujuanku, Tuhan, tuntun langkahku.
P: Marilah
kita mendengar janji Tuhan tentang pengampunan dosa. Sekalipun
dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun
berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Kemuliaan
bagi Allah di tempat yang Mahatinggi!
R: Amin.
7. Bernyanyi BE. HKBP No. 109:1 Sai
Songgopi hami on BL. 78 As=Do
1. Sai songgopi hami on, ale Tondi Parbadia.
Sai ajari ma tongtong, hami on huhut paria.
Martangiang tu Tuhanta, asa tongtong oloan-Na.
(BN. HKBP)
1. Turunlah ya Roh Kudus, penuhilah jemaat-Mu.
Ajar
kami bertekun, beribadah kepada-Mu.
Dengarkanlah
permohonan, doa umat dikabulkan.
8. Membaca Epistel: Galatia 5: 16-26
P: Marilah
kita mendengar Firman Tuhan yang ditetapkan untuk hari Minggu ini. Tertulis dalam Kitab Galatia 5:
16-26 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging
R: Sebab
keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan
dengan keinginan daging
P: Karena
keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang
kamu kehendaki.
R: Akan
tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di
bawah hukum Taurat.
P: Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
R: Penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
P: Kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah
kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
R: Tetapi
buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan,
P: Kelemahlembutan,
penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
R: Barangsiapa
menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya
P: Jikalau
kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah
kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. Berbahagialah
orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
R: Amin.
9. Bernyanyi BE. HKBP No. 569: 1-2 O Debata Tung Logang do Rohangku Bes=Do
1. O
Debata tung longang do rohangku,
Molo hubereng na tinompa-Mi,
Saluhut bintang, hilap dohot ronggur,
Manghatindanghon hasangapon-Mi,
Marende au Tuhan mamuji Ho. O, Debata,
sangap do Ho.
Marende au Tuhan mamuji Ho. O, Debata,
sangap do Ho.
---
Berdiri ---
2. Di
ladang di adaran dohot tombak,
Marende pidong tung mansai sonang
Punsu ni dolok, sunge dohot rura,
Mamaritahon sangap-Mi Tuhan.
Marende au Tuhan mamuji Ho. O, Debata,
sangap do Ho.
Marende au Tuhan mamuji Ho. O, Debata,
sangap do Ho.
(BN. HKBP)
1. Ya, Allahku hatiku sungguh heran,
Melihat ciptaan-Mu yang
besar.
Di jagad raya bintang
gemerlapan,
Memuliakan nama-Mu Tuhan
Ref.: :,: Maka jiwaku pun
memuji-Mu,
Sungguh
besar Kau Allahku :,:
---
Berdiri ---
2. Di hutan, di lembah, dan sawah ladang,
Burung bernyanyi amatlah
senang
Dan puncak gunung, sungai
dan lautan,
Memuliakan nama-Mu, Tuhan.
Ref.: :,: Maka jiwaku pun
memuji-Mu,
Sungguh besar Kau
Allahku :,:
10. Pengakuan Iman
P: Marilah
kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman seiman
di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya:
P+J: Aku
percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.
Aku
percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita. Yang dikandung
daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di
bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun
ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang
mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapak yang Maha kuasa. Dari
sana akan datang kelak, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku
percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan Am; Persekutuan
orang Kudus; Pengampunan dosa; Kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin.
11. Warta Jemaat + Doa Syafaat
12.
Menyanyi BE. HKBP No. 106: 1… Ale Tuhan
Amanami
BL.176 (Persembahan Ia - Ib)
1. Ale Tuhan Amanami na marholongroha i.
Suru Tondi-Mi tu
hami angka na tinogu-Mi
Paimbaru tondingki
gabe joro-Mi ma i.
Sai oloi
pangidoanku sian asi ni roha-Mu.
2. Ndang adong hangoluanku anggo so ro Tondi-Mi
Maringanan di rohangku
jala ndang margogo i.
Patupahon hata-Mi
pasangaphon goar-Mi
Sai tongtong holom
rohangku molo so patiuron-Mu.
(BN. HKBP)
1. Allah Bapa maha kasih, curahkanlah Roh Kudus.
Dan penuhi hati
kami, umat yang Engkau tebus.
Baharui jiwaku,
jadi bait-Mu yang kudus.
Ya, dengarkanlah
doaku, demi kasih setia-Mu.
2. ‘Ku tak dapat melakukan, apapun kehendak-Mu
Jika Roh Kudus-Mu
Tuhan, tidak ada padaku
Dengan pertolongan-Mu,
‘ku memuji namaMu
Jika sinar-Mu tak
datang, ‘ku di dalam kegelapan
13. Khotbah: Yesaya 63: 11-14
P: Marilah kita berdoa! Ya Tuhan kuasailah
hati dan pikiran kami untuk menerima Firman-Mu yang kudus itu, dalam Nama Yesus
Kristus Tuhan kami. Amin.
Saudara-saudara yang
terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Firman Tuhan khotbah Minggu Pentakosta Pertama hari ini dari kitab
Yesaya 63: 11-14, mengatakan: Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa,
hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama
dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya
dalam hati mereka; yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan;
yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya;
yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti
kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung,
seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN
membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk
membuat nama yang agung bagi-Mu. Demikian Firman Tuhan!
Saudara-saudara yang terkasih!
Berita terbaru mengatakan, bahwa
Virus corona penyebab Covid-19 tak akan bisa hilang total, hanya bisa
dikontrol. Layaknya TBC, Demam Berdarah dan Malaria, dll. Adaptasi dengan 'New Normal' menjadi
jalan keluar untuk memutus mata rantai penularan infeksi virus corona.
Situasi Covid-19 ini membuat
situasi tidak normal, banyak perubahan. Kita terpaksa menggunakan masker, hand
sanitizer, physical distancing. Belakang ini itu semua, menjadi sebuah kondisi
normal yang baru (New Normal).
Badan Kesehatan Dunia (WHO),
minggu lalu menyatakan bahwa Covid-19 ini akan terus ada di dunia selamanya.
Jadi tidak ada pilihan lagi! Kita harus pakai gaya hidup New Normal.
Beradaptasi dengan 'New Normal' menjadi salah satu jalan keluar
untuk memutus mata rantai penularan virus corona penyebab Covid-19.
Menerapkan protokol kesehatan demi mencegah Covid-19 menjadi salah satu unsur penting.
Pola hidup sehat dan bersih.
Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air, menggunakan masker saat beraktivitas
di luar ruang, menghindari menyentuh wajah saat tangan dirasa kotor,
menghindari kerumunan, serta menjaga jarak fisik atau menerapkan physical distancing.
Juga menjaga pola makan dan memperhatikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan.
Tidur teratur dalam waktu yang cukup,
demi menjaga daya tahan tubuh. Orang dewasa disarankan untuk tidur
selama 7-8 jam setiap malam.
Istilah 'New Normal' sendiri
merujuk pada cara atau gaya hidup baru yang mencoba 'berdamai' dengan
keberadaan virus SARS-CoV-2 di tengah masyarakat. Berdamai dengan virus corona,
bukan berarti bersalaman dengan Covid-19". Begitulah keadaan kita
sekarang.
Kalau betul Virus Covid-19 adalah
hasil rekayasa manusia ataupun Virus alami, seruan Yesaya ini sungguh
menguatkan kita.
Hal yang paling menyakitkan dalam
suatu hubungan adalah saat seseorang merasa tidak ‘diperdulikan’, tidak
‘disayangi’ dan tidak ‘diperhatikan’. Betapa pedihnya hati kita bila hal itu
terjadi, misalnya dalam suatu hubungan keluarga, hubungan kerja, hubungan asmara.
Kekasih hati yang selama ini mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya,
“berpaling” tidak perduli lagi.
Bangsa Israel menyadari dan
menyesali dosa dan kesalahannya karena berpaling dari pengasihan Allah. Oleh
karena dosa-dosa itu, mereka merasakan Allah tidak lagi mau perduli kepada
mereka. Allah berdiam diri, dan jauh dari mereka. Karenanya nabi Yesaya,
mewakili bangsa Israel berdoa memohon belas kasihan agar Allah mau menunjukkan
lagi kasih sayang-Nya pada bangsa Israel. Dan nabi Yesaya yakin bahwa kasih
setia Allah yang dulu pernah bangsa itu nikmati, tidak pernah benar-benar
hilang dari mereka. Karena Allahlah yang mengangkat dan menggendong mereka
(ay.9), menyertai, menuntun (ay.12) dan menaruh Roh Kudus dalam hati mereka
(ay.11). Bahkan ketika mereka memberontak, Allah sendiri bertindak
menyelamatkan dan menebus mereka dalam kasih setia dan belas kasihan-Nya.
Nabi Yesaya memohon di dalam
doanya agar Allah kiranya mau turun ke bumi, memulihkan bangsa Israel.
Membangunnya kembali menjadi suatu bangsa kebanggaan Allah. Kembali membuat
keajaiban-keajaiban yang membawa kemenangan bagi bangsa pilihan-Nya itu.
Saudara-saudara,
Dinamika kehidupan kita sebagai
anak-anak Tuhan mirip dengan jatuh bangunnya umat Israel. Kita begitu mudah
melupakan kasih setia Tuhan dan melakukan perbuatan yang mendukakan Roh Kudus.
Kadang hal itu membuat Allah `terpaksa' menghukum kita dengan membiarkan
melakukan sekehendak hati kita, dan akhirnya kita mendapat konsekwensinya.
Kemudian kita tidak kuat dengan apa yang terkadi akibat udari ulah kita
sendiri, lalu kita seperti Israel teringatlah apa yang pernah Tuhan
lakukan pada zaman dahulu.
Puji Tuhan, kasih setia-Nya tidak
pernah berubah. Ia tetap mengasihi kita, menyertai kita, dan membela kita
terhadap perlakuan tidak benar dari musuh-musuh kita. Kasih Allah nyata melalui
darah Kristus yang dicurahkan. Darah yang membasuh dosa-dosa kita itu
memungkinkan kita mengalami pengampunan dan merasakan kembali kasih setia-Nya.
Allah sendiri telah datang mengasihi kita. Saat kita berontak kepada-Nya, Ia
berharap kita segera bertobat. Melalui pertobatan, Ia akan memulihkan dan
menyelamatkan kita. Khotbah Minggu Pentakosta di tengah penerapan New Normal
sekarang ini, mengajak kita untuk bertobat, meninggalkan segala pekerjaan dosa
kita dan kembali kepada-Nya, sambil menantikan dengan tekun kedatangan Tuhan
Yesus yang kedua kalinya. Amin.
Marilah
kita berdoa:
Ya Tuhan Allah Bapa kami melalui
Yesus Kristus! Terpujilah Engkau Allah di dalam Yesus Kristus, melalui Engkau
semua diciptakan. Terpujilah Engkau, Roh Kudus. Dengan sinar cahaya-Mu Engkau
membimbing dunia ini menuju cinta Allah Bapa.
Tuhan ajarilah kami yang berdosa ini,
untuk bertobat, meninggalkan segala pekerjaan dosa kami dan kembali kepada-Mu,
sambil menantikan dengan tekun kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Tolonglah
kami, penuhilah kami dengan cinta kasih-Mu, walau di tengah terpadaan Pandemi
Covid-19 penerapan New Normalini.
Tolonglah bangsa-bangsa di dunia.
Tolonglah Presiden kami bapak Jokowi dan semua yang membantunya, TNI, Polri,
para medis, sukarelawan untuk kuat dan berhasil mengatasi kesulitan dampak
pandemi Virus Corona (Covid-19). Dan solusi pasca pandemi Virus Corona
(Covid-19) penerapan New Normal. Hiburkanlah keluarga para korban Virus Corona
di mana pun mereka berada. Berilah setiap rakyat Indonesia hati yang mau taat
kepada kebijakan Protokoler Kesehatan yang diterapkan pemerintah di tempatnya
masing-masing tujuan memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19). Berilah
kekuatan dan kesembuhan kepada jemaat gereja-Mu yang sedang dalam perawatan
karena sakit: St. R. Ch. Hutasoit,
Martinus Hutasoit, Yanti Hutasoit, Javiktor Pasaribu, Ny. Drs. H. Siregar br.
Aritonang, Ny. Siregar br. Simamora, F. Simatupang, Ny. Lumbantungkup br.
Sinaga…. Berilah kami apa yang kami perlu untuk hidup sehat seperti yang
Engkau inginkan. Kasihanilah kami Tuhan, berilah kami selamat di dalam Nama Tuhan
Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
14. Bernyanyi BE. HKBP No. 105:
1… Ro ma Tondi Porbadia BL. 86 G=Do (Persembahan II-Pekabaran Injil - Zending
HKBP)
1. Ro ma Tondi Porbadia Debatangku situtu.
Rohanami
ma paria mangoloi hataM burju.
Sai sondangi ma
tongtong rohanami na holom.
2. Lehon ma di rohanami hapistaran na sintong.
Asa
tung huboto hami marparange di joloM.
Sian
haliluon pe sai palua hami be.
(BN. HKBP)
1. Datanglah Kau ya Roh Kudus, Kaulah Allah
Tuhanku.
Agar hati kami
tulus, melakukan firman-Mu.
B'ri terang-Mu
Tuhanku, menyinari hatiku.
2. Ajarkan kebenaran-Mu, dalam hati umat-Mu
Agar hati kami
tulus, layak di hadapan-Mu
Jauhkanlah seteru,
dari kami umat-Mu
15. Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat
P: Marilah
kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah,
Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala
karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian
daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah
dan berkatilah persembanan umat-Mu
ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di
dunia ini. Bukalah
hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh
dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam
Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
J: (Menyanyikan:) BN. HKBP No. 204: 2 BL. 73
Bes=Do
Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua.
Nyawa juga hidupku, harta milikku semua.
Kuserahkan pada-Mu, untuk selama-lamanya.
P: Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami
daripada yang jahat.
J: (menyanyikan BE. 841 Es=Do:) Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.
P: (Jika
Majelis Tahbisan yang memimpin kebaktian baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak,
langsung menyanyikan: Amin, amin, amin).
"Tuhan
memberkati kita dan
melindungi kita, Tuhan
menyinari kita
dengan wajah-Nya
dan memberi kita kasih
karunia, Tuhan
menghadapkan wajah-Nya
kepada kita dan
memberi kita
damai sejahtera".
J: (menyanyikan BE. 845: Es=Do:) Amin, amin,
amin.
Persembahan boleh
dikirimkan ke:
1. Rekening Britama
Cab. Pond Gede No. 038501000630566
2. Tabungan BNI No. 1919667770
Tidak ada komentar:
Posting Komentar