BILA AKU BERSERU,
ENGKAU MENJAWAB
(Keluaran
17: 1-7)
"Setiap
orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikut Aku.” (Mat.16:24). “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak
bagi-Ku.” (Mat. 10:38). Adakah Anda sedang tertantang, menderita,
kesusahan, kesulitan, disungut-sunguti karena mengikuti Yesus, melakukan
firman-Nya dan memikul salib-Nya?
K
|
eluaran 17:
1-7 sebenarnya jemaah Israel baru saja melihat kuasa Tuhan tetapi tetap meragukan
penyertaan-Nya. Seperti dituliskan Mazmur 95: 9 Tuhan jemu dengan umat Israel
mengatakan “pada waktu nenek moyangmu
mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.” Di padang
gurun Sin, di perkemahan di Rafidim, di sana tidak ada air untuk diminum bangsa
Israel. Mereka bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Mereka
bersungut-sungut: "Mengapa pula engkau
memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak
kami dengan kehausan?"
Adakah Anda bersungut-sungut karena ketersediaan
sandang dan pangan yang menipis? Kepada siapa Anda bersungut-sungut? Tentu
kepada pemimpin bukan! Siapakah pemimpinmu dalam hidupmu? Seseorangkah? Dirimu
sendirikah? Tuhan Yesuskah?
Musa berkata kepada mereka:
"Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN
seakan mengatakan adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?" Sebagai
pemimpin yang dipimpin oleh TUHAN, Musa berseru-serulah ia kepada TUHAN,
katanya: "Apakah yang akan kulakukan
kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"
Berfirmanlah TUHAN: "Berjalanlah di
depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para
tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai
Nil dan pergilah. Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di
Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air,
sehingga bangsa itu dapat minum."
Dalam Perjanjian Baru, kebutuhan akan
air menjadi kiasan untuk kebutuhan akan air hidup yang diberikan Yesus dan
memancar sampai kepada hidup yang kekal (Yoh.4:14). Kehausan itu diakui oleh perempuan
Samaria. Dalam kitab Roma 5: 1-11 menunjukkan bagaimana ujian seperti
yang dialami Israel justru membawa berkat. Kasih Allah yang dibuktikan dalam
kematian Kristus. Dari tubuh Yesus yang tergantung di salib terpancar darah
Yesus, menjamin bahwa bahkan kesengsaraan tidak akan menghambat kita dari hidup
yang kekal, sehingga kita bermegah dalam Allah.
REMINISCERE: Ingatlah akan rahmat-Mu dan
kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab
semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas
aku. Kepada-Mu ya Tuhan, kuangkat
jiwaku. Jangalah kiranya aku mendapat malu. (Mazmur 25: 6, 2b, 1, 2a). Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus