Berserulah Senantiasa
Kepada Tuhan
(Matius 9:27-31)
Untuk mencapai atau memenuhi apa
yang menjadi kebutuhan bahkan keinginan kita sekalipun, pertama-tama kita harus mempunyai kesungguhan serta keteguhan hati, tekad serta motivasi yang
benar. Dengan memahami apa yang menjadi kebutuhan utama kita, di sana kita akan
bersungguh untuk memilikinya. Mengapa?
Sering terjadi seseorang kurang memahami
apa itu yang menjadi kebutuhannya dan apa yang menjadi keinginannya, sering
orang menyamakan kedua hal itu yang walaupun sangat berbeda. Keinginan bukanlah
sebuah kebutuhan, akan tetapi kebutuhan adalah merupakan keinginan. Artinya
menjadi perenungan, sudahkah apa yang kita inginkan itu benar-benar menjadi sebuah kebutuhan kita? Supaya dengan
pemahaman itu kita mengerti apa yang kita mau lakukan.
Kisah dua orang buta yang benar-benar memahami apa kebutuhan mereka, yaitu “dapat melihat“ sehingga mereka berusaha mencari
tahu siapakah Yesus yang sering mereka dengarkan. Yesus yang berkuasa
menyembuhkan segala penyakit, Yesus yang oleh kasihNya mau menerima semua orang dengan segala permasalahan hidupnya.
Mendengar Yesus, memahaminya dalam iman, memampukan mereka menerobos tradisi
yang berlaku, sebab dengan kesungguhan untuk bertemu dengan Yesus dalam iman
yang benar, akan memampukan kita menerima limpahan kasih karunia; memampukan
mereka (kedua orang buta) menerima kesembuhan.
Harus memang kita akui, iman
menuntut kita harus memiliki, keteguhan hati serta penyerahan diri, serta
kesabaran, sebab doa-doa dan permohonan kita
tidak serta merta Tuhan jawab sesuai dengan keinginan kita. Terkadang Tuhan
menunda untuk sesaat, demi pembangunan diri kita akan kesungguhan, keteguhan
serta pengharapan kita. Yesus tidak serta merta menjawab
kedua orang buta yang terus menerus berteriak memanggil nama Yesus, ”Ya Yesus Anak Daud kasihanilah kami“,
dan bahkan Yesus bertanya, sampai dimanakah mereka mengasihi dan mempercayai
Yesus: “Apakah kamu percaya Aku bisa
menyembuhkanmu.“ Mengapa? Yesus perlu membangun keyakinan kita/iman kita yang benar-benar kepada-Nya, bukan karena ikut-ikutan, bukan karena ada keinginan saja, tetapi harus
dari seluruh kehidupan kita, berserah dan beriman kepadaNya. Biarlah Yesus yang
berkarya, mari kita dalam iman yang sungguh datang kepadaNya. Oleh kasihNya, Yesus
akan senantiasa mendengarkan seruan kita minta tolong, (Maz. 50:15; 91:15a; 1 Pet. 5:7).
Keteguhan iman kedua orang buta pada Yesus,
berbuahkan sukacita, matanya dicelikan dan disembuhkan. Anehnya, mengapa Yesus
melarang mereka untuk ceritakan pada orang banyak perihal kesembuhannya? Yesus
tidak mau mereka jatuh pada kesombongan rohani, kesombongan iman, tetapi
hendaklah setiap anugerah kasih Tuhan yang kita terima akan membawa kita
kerendahan hati dan pengungkapan syukur melalui perbuatan kita. Tuhan mendengar
seruanmu yang tulus dan sungguh dalam iman akan Yesus. Amin. Selamat hari Minggu! (HS).
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus